Harga emas China relatif masih rendah dibandingkan dengan harga internasional lainnya, alasannya adalah rendahnya permintaan historis untuk aset tersebut, yang menyumbang 65% dari konsumsi emas.

Menurut laporan, China saat ini menyimpan logam mulia dasar lainnya, yang mengakibatkan impor emas telah turun ke level rendah yang mengejutkan.

"Pemerintah China tampaknya mengumpulkan cadangan strategis logam tertentu sementara mereka masih dapat mengimpornya tanpa hambatan," komentar Samson Li, analis senior di Thomson Reuters.

"Meskipun mereka mengimpor logam untuk membangun cadangan strategi, sayangnya saya tidak berfikir bahwa China mengimpor emas pada tahap ini," tambah Li.

Sementara itu, kenaikan pesat pada harga emas dan perak telah beralih pada nilai perusahaan pertambangan dan meningkatkan anggaran mereka. Namun, industri masih belum melihat adanya potensi penuh, seiring larangan yang mencegah perusahaan perah dari menghasilkan arus kas bebas sebagaimana mestinya.

"Dari sudut pandang industri, kami melihat kapitalisasi pasar dua dan tiga kali lipat, khususnya untuk penelitian dan perkembangan yang masih belum diproduksi." ungkap Darren Blasutti, CEP dari Americas Gold and Silver.

"Anggaran eksplorasi dari produsen telah meningkat dikarenakan kenaikan harga logam," ungkapnya.

Americas Gold and Silver berencana akan meningkatkan produksi logam mulia menjadi 500% pada 2021.