timeframe 4 jam

Rincian teknikal:

Channel regresi linear atas: atah - ke atas.

Channel regresi linear bawah: atah - ke bawah.

Moving average (20; diperhalus) - ke bawah.

CCI: -191.5559

Pound Inggris juga menghabiskan hari perdagangan kedua dalam seminggu dalam pergerakan turun. Dengan demikian, pada awal minggu perdagangan baru, permintaan mata uang AS meningkat secara signifikan. Dengan mata uang Inggris, semuanya jelas. Pada September 2020, mata uang ini semakin turun terutama karena tindakan pemerintah Inggris dan Boris Johnson secara pribadi. Namun, kami telah membahas hal ini berkali-kali. Alasan jatuhnya mata uang Inggris kemarin cukup sulit ditemukan. Di Amerika Serikat saat ini, tidak ada publikasi penting, tidak ada pidato penting, dan bahkan aliran berita dari Gedung Putih sangat jarang. Pasar tidak dapat bereaksi begitu keras terhadap pernyataan lainnya oleh Donald Trump tentang "pembuatan vaksin melawan virus corona dalam waktu dekat". Namun, dolar AS telah tumbuh dan kita perlu menerima ini. Terkadang ada situasi ketika tidak ada alasan yang nampak bagi pertumbuhan mata uang tertentu, namun, pertumbuhan itu sendiri terjadi. Kami mengingatkan pelaku pasar bahwa selain trader kecil perorangan, ada banyak trader besar di pasar (laporan COT hanya untuk mereka). Para trader besar inilah yang "menguasai bola". Selanjutnya trader kecil perorangan hanya dapat mengikuti tren yang dibentuk oleh pemain utama. Itu sebabnya mereka selalu mengatakan bahwa Anda perlu melakukan trading sesuai tren. Jadi, ada kemungkinan di awal minggu baru, para trader besar mulai membeli mata uang AS. Ini menyebabkan penguatannya kuat. Kami juga mengingatkan Anda bahwa pound dan euro tumbuh untuk waktu yang lama terhadap dolar dan cukup jenuh beli. Dalam kasus euro, pertumbuhannya sangat panjang dan kuat. Dalam kasus pound, pertumbuhan hampir tidak berdasar, karena situasi ekonomi di Inggris tidak jauh lebih baik daripada di Amerika. Dengan demikian, dalam kedua kasus tersebut, penguatan dolar AS dapat diperkirakan.

Sementara itu, topik nomor satu di Amerika Serikat tetap pemilu presiden 2020. Masalah pemilu telah berubah sangat menarik dalam beberapa hari terakhir. Faktanya adalah salah satu dari sembilan Hakim Agung Amerika Serikat, Ruth Ginsburg, belum lama ini meninggal. Seperti biasa, di Amerika, berbagai spekulasi segera bermula seputar peristiwa yang agak menyedihkan. Faktanya adalah bahwa di Amerika Serikat, hampir tidak ada yang percaya bahwa pemilu akan diadakan dengan tenang, dan yang terpenting - jujur. Sebagian besar ahli dan ilmuwan politik percaya bahwa tidak ada kandidat yang akan menerima kekalahan dan hampir pasti akan menuduh pihak lawan melakukan penipuan. Ingat bahwa Demokrat telah memenangkan hak untuk memilih melalui surat. Pada saat yang sama, para pemilih Trump diharapkan untuk memberikan suara secara nyata. Akibatnya, posisi Trump diperkirakan akan meningkat tajam terlebih dahulu, setelah itu "suara pos" akan dihitung setidaknya selama beberapa hari. Trump menuduh Demokrat hanya mencetak jumlah surat suara yang mereka butuhkan untuk menang. Dengan demikian, besar kemungkinan kasus pilpres akan berakhir di pengadilan yang kehilangan salah satu dari sembilan hakimnya tempo hari. Dengan pemilu yang masih 6 minggu lagi, Donald Trump telah mendorong untuk menunjuk hakim baru guna menggantikan Ms. Ginsburg. Lebih lanjut, Joe Biden dan Partai Demokrat menentang keputusan tersebut, karena mereka percaya bahwa pemilu harus diadakan terlebih dahulu. Dan begitu kami melihat benturan kepentingan, kami dapat langsung mengasumsikan "permainan di belakang layar". Karena pemilu 2020 kemungkinan besar akan berakhir di pengadilan, setiap calon presiden perlu mendapat dukungan di pengadilan ini. Seperti yang kita ingat, hanya ada sembilan hakim, empat di antaranya Demokrat dan lima Republik. Meskipun Donald Trump memiliki keuntungan di sini, Ketua Mahkamah Agung Roberts baru-baru ini menolak setiap keputusan dari presiden saat ini. Ternyata Joe Biden memiliki selisih satu suara saat ini - 5:4. Namun, dengan meninggalnya Hakim Ginsburg, yang merupakan seorang Demokrat, peluang terbuka bagi Trump untuk menunjuk hakim "miliknya" ke posisi yang kosong tersebut, sesetia mungkin kepadanya. Jadi, jelas mengapa Trump kini ingin segera menunjuk hakim baru, dan Demokrat menentangnya. Beberapa ahli masih ingat "aturan pria" yang pernah beroperasi di lingkaran politik tinggi. Namun, semua sebagai satu catatan bahwa kini ada perang skala penuh demi kekuasaan di Amerika, di mana tidak ada tempat untuk konsesi dan pamer kehormatan. Dengan demikian, intrik beberapa minggu mendatang bergeser ke Mahkamah Agung AS dan keputusan Kongres untuk mengangkat hakim baru. Kami baru mencatat sekali lagi bahwa topik pemilu di Amerika adalah yang terpenting saat ini. Semua trader dapat melihat sendiri pertempuran yang berkecamuk di sekitar kursi presiden. Semua metode digunakan, dan masing-masing pihak mencoba menggunakan semua agenda untuk keuntungannya.

Sejauh ini, dolar AS belum bereaksi terhadap peristiwa terkait pemilu. Namun, harus dipahami bahwa ini adalah topik yang "bertahan lama". Kami telah berulang kali mengatakan bahwa kebijakan internasional negara ini selama empat tahun ke depan bergantung pada siapa yang menjadi presiden baru Amerika Serikat. Dan seperti yang ditunjukkan Donald Trump kepada kita, dalam empat tahun Anda dapat memiliki waktu untuk mempercepat ekonomi ke nilai yang tidak terpikirkan dan kehilangan semua kemajuan, meluncur ke resesi terburuk dalam seratus tahun terakhir. Itulah mengapa China misalnya, aktif mendukung Joe Biden, karena diyakini akan jauh lebih mudah bernegosiasi dengannya, sedangkan Trump telah mengumumkan kelanjutan perang melawan Beijing. Selain itu, ekonomi Amerika bergantung pada siapa yang akan menjadi presiden negara tersebut berikutnya, yang kini sangat penting dilakukan tanpa kesalahan pemerintah yang baru. Lebih lanjut, ekonomi negara tersebut secara langsung bergantung pada epidemi "virus corona", pertarungan yang langsung membuat Donald Trump kalah (masih menilai tindakan pemerintahannya di "5+"). Jadi ini pertanyaan yang sangat penting.

Volatilitas rata-rata pasangan GBP/USD saat ini sebesar 132 poin per hari. Untuk pasangan pound/dolar, nilai ini "tinggi". Pada Selasa, 22 September, dengan demikian, kami memperkirakan pergerakan dalam channel ini, yang dibatasi oleh level 1.2658 dan 1.2922. Reversal indikator Heiken Ashi ke titik puncak mengisyaratkan awal koreksi naik.

Level support terdekat:

S1 – 1.2756

S2 – 1.2695

S3 – 1.2634

Level resistance terdekat:

R1 – 1.2817

R2 – 1.2878

R3 – 1.2939

Rekomendasi trading:

Pasangan GBP/USD melanjutjan pergerakan menurun yang kuat pada timeframe 4 jam. Dengan demikian, hari ini, disarankan untuk tetap membuka posisi short dengan target di level 1.2756 dan 1.2695 selama harga di bawah moving average dan Heiken Ashi mengarah ke bawah. Disarankan untuk mentradingkan pasangan ini ke atas dengan target di level 1.3000 dan 1.3062 jika harga kembali ke area di atas garis moving average.