Inggris akan memberlakukan RUU pasar internalnya yang kontroversial, yang menolak perbatasan antara Irlandia Utara dan Republik.

Namun, Wakil Presiden Komisi Eropa Maros Sefcovic mengulangi permintaan UE untuk menghapus klausul tersebut pada akhir September, dengan mengatakan bahwa UE "tidak malu" dalam menggunakan "upaya hukum" yang tertulis dalam perjanjian penarikan untuk menangani setiap "pelanggaran. "

Sementara itu, Menteri Kabinet Inggris Michael Gove mengatakan bahwa RUU tersebut akan tetap pada kesepakatan, tetapi menambahkan bahwa Inggris ingin mencapai konsensus mengenai hubungan masa depan Inggris dengan UE.

"Ada pihak Uni Eropa yang mengkhawatirkan ketentuan RUU di pasar internal. Hari ini, saya tegaskan bahwa ketentuan tersebut adalah jaring pengaman," kata Gove. "Kami ingin mencapai kesepakatan, kami ingin memastikan posisi Irlandia Utara di Inggris aman, kami ingin perjanjian penarikan diterapkan sepenuhnya. Poin-poin ini ada dalam undang-undang, didukung oleh House of Commons, dan poin-poin ini akan tetap dalam RUU ini, "tambahnya.

Negosiasi resmi akan dilanjutkan pada hari Selasa.

Pemerintah Inggris sebelumnya menyatakan akan "menghormati kewajiban perjanjiannya dengan itikad baik," tetapi menambahkan bahwa "penting untuk mengingat prinsip fundamental kedaulatan parlemen."

Masa transisi Brexit berakhir pada 31 Desember. Namun, Inggris dan UE belum menyepakati kesepakatan yang akan mengatur perdagangan mereka di masa depan.

Jika para pihak gagal mencapai kesepakatan pada akhir tahun, Inggris akan berdagang dengan UE di bawah aturan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

Ini berarti bahwa tarif barang Inggris akan sesuai dengan WTO, membuatnya lebih mahal dan lebih sulit untuk dijual di Eropa.

Oleh karena itu, Inggris juga dapat menerapkan tarif untuk barang-barang dari UE.