timeframe 4 jam
Rincian teknikal:
Channel regresi linear atas: arah - sideways.
Channel regresi linear bawah: arah - sideways
Moving average (20; diperhalus) - sideways.
CCI: -18.2576
Pound Inggris turun di bawah garis moving average selama hari perdagangan ketiga dalam seminggu, menunjukkan hubungan yang rendah dengan pasangan euro/dolar. Jadi, titik terpenting yang tidak dapat kita lewati adalah pantulan dari level Murray "5/8" - 1,3000. Kami sudah berulang kali menyatakan bahwa level ini penting secara psikologis, apalagi harga telah memantul dari level itu pada 16 September, yang artinya level tersebut juga kuat. Dengan demikian, pound sterling telah tetap di bawah moving average dan kini dapat melanjutkan penurunannya. Sayangnya, latar belakang fundamental dari AS dan Inggris tetap sama negatifnya. Dalam artikel mengenai euro/dolar, kami melihat latar belakang dari luar negeri. Namun, latar belakang dari Amerika untuk pasangan EUR/USD bersifat negatif, dan latar belakang dari UE bersifat netral. Kemudian, untuk pasangan GBP/USD, latar belakang Amerika bersifat negatif, dan dari Inggris juga bersifat negatif. Oleh karena itu, analisis pasangan ini jauh lebih kompleks.
Sementara di Inggris, situasinya terus memburuk. Kami mengacu pada situasi epidemiologi. Selama empat hari berturut-turut, setidaknya 13 ribu kasus penyakit tercatat di negara tersebut. Dan ini terlepas dari fakta bahwa Boris Johnson beberapa minggu lalu mengatakan bahwa "gelombang" kedua telah dimulai di negara tersebut, memperkenalkan langkah-langkah pembatasan baru untuk penduduk, serta kenaikan denda baru bagi ketidakpatuhan. Seperti yang Anda lihat, langkah-langkah ini tidak membawa hasil tertentu, dan pemerintah Inggris mungkin menghadapi babak baru kritik. Kami telah mengatakan bahwa peringkat politik Boris Johnson terus menurun, namun peringkat Keir Starmer (pemimpin Partai Buruh) terus meningkat. Kami telah berulang kali membuat daftar seluruh daftar kekalahan Johnson dan rekor lain mungkin ditambahkan ke dalamnya di waktu dekat ini. Yaitu, kegagalan memerangi "gelombang" kedua pandemi. Sistem kesehatan Inggris "menghembuskan nafas terakhir" ketika 5-6 ribu penyakit terdaftar setiap hari di negara tersebut, kini untuk hari keempat berturut-turut - setidaknya 13 ribu. Pada saat yang sama, Boris Johnson tidak akan memperkenalkan karantina "keras" yang baru, karena ia yakin hal itu akan berdampak sangat negatif pada ekonomi Kerajaan. Saya bertanya-tanya mengapa Perdana Menteri tidak peduli bagaimana ekonomi akan terpengaruh oleh tidak adanya perjanjian dagang dengan UE? Atau pelanggaran perjanjian Brexit dengan UE? Namun, para dokter dan ilmuwan hampir yakin bahwa "lockdown" selanjutnya tidak dapat dihindari. Masalahnya, dengan hawa dingin, jumlah orang yang sakit hanya akan meningkat, bahkan jika mereka sakit flu "normal", SARS, pilek, dan virus musiman. Ini masih menjadi beban sistem perawatan kesehatan. Penasihat pemerintah, Profesor John Edmunds percaya bahwa karantina total harus diterapkan sekarang, jika tidak, maka akan terlambat.
Boris Johnson, alih-alih memimpin negara secara efektif dan melawan pandemi, memutuskan untuk mengambil kegiatan favorit Donald Trump yang disebut "cerita tentang bagaimana semuanya akan baik-baik saja ... lalu ..." Johnson mengatakan pada hari Selasa bahwa setelah Pandemi COVID-2019, ia dan pemerintahnya akan mengubah negara, membangun rumah baru, meningkatkan pendidikan, dan meningkatkan "ekonomi hijau". Dari mana semua dana akan berasal jika ekonomi Inggris kehilangan puluhan miliar dolar dari tahun ke tahun karena Brexit yang masih belum selesai, ekonomi kehilangan 20% dari PDB pada kuartal kedua saja, ekonomi akan kehilangan sekitar 170 miliar dolar setiap tahun dimulai pada 2021 karena putusnya hubungan dengan UE (bahkan jika perjanjian dagang masih ditandatangani), dan tidak diketahui berapa kerugian akibat gelombang kedua dan semua gelombang "virus corona" berikutnya. Namun, Johnson melakukan persis apa yang tidak disukai para penguasa dan mengapa mereka berubah - ia banyak bicara dan tidak banyak bertindak. Beberapa publikasi Inggris telah membocorkan informasi bahwa Boris Johnson dapat digantikan oleh Partai Konservatif. Nama Resi Sunak yang saat ini menjabat sebagai Menteri Keuangan disebut-sebut. Misalnya, Bloomberg melaporkan bahwa pengaruh Boris Johnson telah turun secara signifikan selama 10 bulan terakhir, dan banyak anggota partai tidak puas dengan pemerintahannya. Banyak yang memperhatikan kualitas profesional Sunak, juga menyatakan bahwa ia berbakat (berusia 40 tahun - Menteri Keuangan), menyenangkan, pintar, dan sopan.
Namun, meskipun semua masalah di Inggris terlihat hampir tidak ambigu, ada juga para ahli yang pendapatnya berbeda dari pendapat umum. Misalnya, para ahli di Goldman Sachs percaya bahwa pound harus dibeli dan bahwa mata uang Inggris akan menguat ke 1,3300 sebelum akhir tahun. Menurut analis bank tersebut, perjanjian dagang dengan UE akan disepakati pada awal November, yang akan mendukung pound di pasar valuta asing. Tidak jelas apa yang menjadi dasar analis bank ini untuk kesimpulan tersebut. Terlebih, hanya beberapa hari yang lalu, pound naik ke level 1,30, hanya tiga ratus poin dari level target Goldman Sachs. Sama sekali bukan tujuan jarak jauh. Mereka mungkin juga memperkirakan kenaikan sebesar 50 poin. Namun, Reuters melaporkan bahwa perjanjian tersebut mungkin ditandatangani pada pertengahan November, dan para pihak terkait semakin mendekati konsensus. Lembaga tersebut merujuk pada sebuah sumber di Uni Eropa, yang mengatakan bahwa "para pihak terkait semakin mendekati kesepakatan, meskipun opini publik atas kegagalan perjanjian terus berlaku". Sulit bagi kami untuk membuat kesimpulan atas kebenaran data ini. Satu hal yang pasti. Pound sangat sering naik karena rumor, namun kembali jatuh hampir setiap saat karena sebagian besar rumor ini tidak dikonfirmasi oleh apa pun. Dari sudut pandang kami, probabilitas untuk mencapai kesepakatan dalam periode yang ditetapkan (hingga pertengahan November) tidak lebih dari 10%.
Seluruh analisis fundamental kini diperumit oleh fakta bahwa investor takut berinvestasi dalam dolar. Jika sebaliknya, pound telah berada di sekitar $1,22. Statistik ekonomi makro saat ini diabaikan, jadi perhatian lebih harus diberikan pada faktor teknikal. Bahkan dengan memperhitungkan semua masalah Amerika, penguatan dolar AS kini terlihat jauh lebih disukai.
Volatilitas rata-rata pasangan GBP/USD saat ini sebesar 109 poin per hari. Untuk pasangan pound/dolar, nilai ini "tinggi". Oleh karena itu, pada hari Kamis, 8 Oktober, kami memperkirakan pergerakan di dalam channel, yang dibatasi oleh level 1,2806 dan 1,3024. Reversal baru indikator Heiken Ashi ke bawah mungkin menandakan kemungkinan dimulainya kembali pergerakan turun.
Level support terdekat:
S1 – 1,2878
S2 – 1,2817
S3 – 1,2756
Level resistance terdekat:
R1 – 1,2939
R2 – 1,3000
R3 – 1,3062
Rekomendasi trading:
Pasangan GBP/USD menetap di bawah garis moving average dalam timeframe 4 jam. Oleh karena itu, hari ini disarankan untuk membuka posisi jual dengan target di 1,2817 dan 1,2756 segera setelah indikator Heiken Ashi turun. Disarankan untuk memperdagangkan pasangan ini ke atas dengan target di 1,3000 dan 1,3062 jika harga kembali ke area di atas garis moving average.
