Sejumlah statistik penting dirilis kemarin, tapi mereka tidak berdampak besar pada nilai tukar mata uang di pasar.

Bagaimanapun, laporan mengenai defisit anggaran patut disimak, khususnya karena mencapai kenaikan tiga kali lipat yang menandakan keinginan kuat AS untuk melewati resesi yang dihasilkan oleh pandemi virus corona. The Congressional Budget Office mengatakan defisit naik ke $3,1 triliun dalam fiskal 2020, 15,2% PDB, sementara setahun sebelumnya hanya sebesar $984 miliar dan sudah menyebabkan banyak kontroversi dan kritik. Meski begitu, tahun ini dengan angka 3,1 triliun tidak memicu banyak kekhawatiran, karena kemungkinan besar, defisit hanya akan terus tumbuh, seiring dengan paket bantuan baru yang masih akan diadopsi.

Kontributor utama untuk pertumbuhan masif adalah pengeluaran pemerintah berskala besar yang jika kita bandingkan pendapatan dengan pengeluaran, kita akan lihat bahwa pendapatan anggaran untuk periode pelaporan tersebut adalah mencapai 3,4 triliun dolar, hanya 1,0% lebih kecil dari tahun sebelumnya. Pengeluaran anggaran, di sisi lain, telah naik ke $6,5 triliun, atau 47% dan ini karena pemerintah memberikan dukungan besar pada usaha kecil dan pekerja yang di PHK.

Terkait pekerja yang di PHK, klaim pengangguran di AS tetap di level yang sangat tinggi, yang sekali lagi mengkonfirmasi pemulihan lemah pada pasar buruh. Namun, tidak ada alasan untuk khawatir karena sangatlah tidak mungkin untuk menurunkan level pengangguran rekor tersebut dalam periode yang singkat, khususnya saat ekonomi baru mulai pulih dari krisis.

Dengan demikian, laporan yang dirilis oleh Departemen Tenaga Kerja menunjukkan bahwa klaim tunjangan pengangguran awal di AS turun hanya 9.000 dan mencapai 840.000 untuk pekan pelaporan tersebut, sementara pada bulan Maret, klaim hanya sekitar 7 juta dab kemudian disusul oleh penurunan tajam ke 800.000-900.000 yang kita lihat baru-baru ini.

Sedangkan untuk nilai tukar EUR/USD di pasar, nilai tukar tetap tidak berubah karena bulls gagal mencapai kuotasi di atas 1.1785. Hanya breakout di atasnya yang akan membawa pasangan ini ke level-level tinggi mingguan yang baru di area 1.1830 dan 1.1870. Namun, jika tekanan pada aset-aset berisiko kembali, bears aan dapat mengembalikan euro ke kuotasi 1.1735, dan kemudian ke penurunan yang lebih besar menuju 1.1685.

GBP / USD

Pound Inggris menderita kemarin, saat Gubernur Bank of England, Andrew Bailey, mengatakan bahwa Bank Sentral dapat memperkenalkan suku bunga negatif jika situasi di Inggris terus memburuk. Ia juga mengatakan bahwa program repurchase aset bank dapat ditambah pada akhir tahun ini, jauh dari yang diperkirakan oleh banyak pihak.

Jika ini terjadi, tekanan pada pound Inggris akan naik. Dan jika anda menambah situasi pelik dengan virus corona dan Brexit, pound dapat turun jauh di pasar.

Bagaimanapun, saat ini, pasangan GBP/USD masih di bawah 1.3000 dan hanya breakout di atasnya yang akan memungkinkan pound untuk mencapai 1.3090 dan 1.3170. Namun, jika permintaan terus menurun, mata uang dapat turun ke level terendah di 1.2845 atau 1.2750.