Seperti yang telah diperkirakan, pasar sudah selesai dengan topik kemungkinan adanya stimulus baru di AS menyusul pemilihan presiden pada tanggal 3 November mendatang. Dengan demikian, isu COVID-19 kembali terlihat. Gelombang kedua menghambat pemulihan penuh aktivitas ekonomi tidak hanya di masing-masing negara, tetapi juga di seluruh kawasan.

Penurunan permintaan aset berisiko di tengah pandemi dan pelaporan perusahaan untuk kuartal ke-3 memberikan dukungan untuk Dolar AS, meskipun harus diakui bahwa itu tidak universal. USD naik terhadap mata uang komoditas dan komoditas, serta terhadap Yen, tetapi menurun terhadap Franc, Euro, dan Pound. Tetapi, jika Anda mencermati dinamika keseluruhan pasangan mata uang utama, Anda dapat melihat bahwa mereka bergerak dalam kisaran menyamping dengan lebar berbeda, dan perilaku indeks Dolar ICE hanya menegaskan hal ini.

Sementara itu, statistik ekonomi yang menarik mulai bermunculan, di saat investor mengamati pertempuran pra-pemilu di AS, situasi seputar COVID-19, serta perlambatan uji coba vaksin terhadap infeksi ini. Kemarin, data inflasi manufaktur AS keluar, yang secara tak terduga meningkat lebih dari yang diperkirakan. Indeks harga produsen melonjak 0,4% terhadap prakiraan pertumbuhan 0,2% dalam jangka tahunan dan bulanan. Di saat yang sama, PPI inti secara tahunan naik 1,2% di bulan September dibandingkan 0,6% setahun sebelumnya dan prakiraan 0,9%.

Data ini merupakan sinyal penting bagi pasar. Jika dinamika pertumbuhan keseluruhan dari indikator ini terus berlanjut, maka tentunya akan berdampak kuat pada pertumbuhan inflasi konsumen, yang akan memaksa Fed untuk memikirkan perlunya kebijakan moneter yang lunak di masa depan. Hari ini, investor akan memantau dengan cermat nilai yang muncul dari jumlah permohonan untuk tunjangan pengangguran dan angka produksi dari Federal Reserve Bank of Philadelphia di Amerika.

Menilai keseluruhan situasi di pasar, kami percaya bahwa tren sideways umum dapat berlanjut sebelum bulan ini berakhir.

Prakiraan hari ini:

Pasangan AUD/USD terus menurun setelah data inflasi China, meskipun nilai pekerjaan di Australia lebih positif. Dengan latar belakang ini, pasangan mungkin jatuh pertama ke 0.7100, dan kemudian ke 0.7075.

Pasangan NZD/USD juga memiliki prospek jatuh ke 0.6570 setelah menembus level 0.6630.