Indeks Dolar AS terus menurun selama tiga hari berturut-turut, menunjukkan penurunan yang kuat sejak aksi jual besar-besaran USD selama musim semi, ketika COVID-19 mulai menyebar di AS. Harga Dolar AS secara langsung berhubungan dengan kemungkinan Biden memenangkan pemilihan presiden. Jadi, semakin jelas kemenangan pemimpin Demokrat tersebut, semakin banyak penurunan Dolar AS.
Intinya di sini bukanlah bahwa bulls Dolar memiliki "klaim pribadi" kepada Biden (terlalu dini untuk mengatakannya), hanya saja para pelaku pasar terlalu banyak berpikir tentang kemungkinan perselisihan politik dan krisis politik yang berkepanjangan sebelum pemilu. Meski demikian, masa ketidakpastian tampaknya akan relatif sementara, seiring dengan semakin jelasnya kemenangan Demokrat.
Di sisi lain, reaksi Trump dapat diprediksi: dia terus mengajukan tuntutan hukum di pengadilan distrik, mengklaim bahwa mereka melakukan kecurangan demi memasuki Gedung Putih. Namun, langkahnya belum juga berhasil: setidaknya ada dua pengadilan negara bagian (Georgia dan Michigan) yang telah menolak klaimnya untuk menangguhkan penghitungan suara. Dalam hal ini, pengacara Republik sekarang sedang mempersiapkan litigasi di tingkat Federal, tetapi banyak pengamat percaya bahwa inisiatif ini juga tidak menjanjikan. Para ahli mengatakan bahwa kemungkinan pelanggaran (bahkan jika dilakukan di pengadilan) tidak sistemik dan karenanya, tidak dapat mendistorsi hasil ungkapan keinginan. Singkatnya, sebagian besar pengacara yakin bahwa Trump tidak akan dapat mengulangi langkah hukum sesama anggota partainya, Bush Jr., yang memenangkan pemilihan presiden 20 tahun lalu dengan bantuan Mahkamah Agung AS.
Sementara itu, suara masih dihitung di negara bagian yang disebut "goyah". Menurut staf kampanye pemilu, penetapan hasil akhir pemilu bisa memakan waktu beberapa hari. Ada sekitar 285 ribu surat suara yang belum dihitung. Bagian terbesar dari mereka (205 ribu) adalah surat suara yang datang melalui surat. Menurut saluran FOX News, J. Biden hanya membutuhkan enam suara elektoral untuk menang, sementara Trump membutuhkan 56 pemilih.
Tidak ada favorit yang jelas di negara bagian yang goyah – Biden dan Trump seri. Namun, pasar mata uang telah membuat kesimpulannya sendiri, dengan menunjuk Biden sebagai presiden AS berikutnya. Kesimpulan ini tidak masuk akal. Pertama, berdasarkan kalkulasi FOX News, Biden hanya membutuhkan 6 suara saja di satu negara bagian (kecuali Alaska) untuk bisa terpilih. Misalnya, dia memimpin di kedua negara bagian Arizona dan Nevada, yang 90% suara telah dihitung, dan kemenangan hanya pada salah satu dari mereka yang akan menghasilkan kemenangan penuh. Kedua, sejumlah besar "suara surat" yang tak terhitung jumlahnya mendukung Biden. Menurut sosiolog Amerika, mayoritas pendukung Partai Demokrat memanfaatkan remote voting, sehingga sisa surat suara hanya bisa memperkuat posisi Joe Biden.
Melihat kesimpulan tersebut, harga Dolar AS terus merosot, karena para trader melihat bagaimana situasi akan berakhir, dan periode ketidakpastian politik tidak begitu lama. Segera setelah Biden mencapai tanda "270", USD akan menerima dorongan tambahan untuk penurunannya, yang akan mempengaruhi pasangan mata uang utama dari "grup utama". Selain itu, devaluasi juga disebabkan oleh penurunan luas dalam imbal hasil Treasury, dengan selisih antara patokan utang 10 dan 2 tahun menyempit ke level tersempit dalam sebulan terakhir.
Pertemuan Fed bulan November tetap di bawah bayang-bayang sengketa politik tingkat tinggi. Meskipun dalam kasus ini, reaksi lemah pasar cukup bisa dibenarkan: pertemuan kedua terakhir tahun ini ternyata diabaikan. Banyak poin yang telah disampaikan pada pertemuan sebelumnya, sementara Mr. Powell tidak memberikan secara spesifik tentang prospek masa depan untuk kebijakan moneter. Regulator memfokuskan lagi pada laju pelemahan pemulihan ekonomi AS, mengaitkan hal ini dengan peningkatan jumlah kasus COVID-19 di AS. Dalam konteks ini, Jerome Powell mencatat tingginya ketidakpastian perekonomian. Fed juga mengisyaratkan pelonggaran lebih lanjut dari kebijakan moneter, tanpa merinci lebih lanjut. Mereka hanya mengatakan bahwa semua peluang untuk mendukung perekonomian tidak habis. Sementara itu, ia kembali meminta perhatian anggota kongres untuk mengadopsi paket langkah baru untuk mendorong perekonomian. Dengan kata lain, retorika Powell pada pertemuan November hampir sama dengan pernyataannya sebelumnya.
Karena itu, pemilihan umum AS tetap menjadi fokus. Jika peluang pemilihan Biden terus bertambah, Dolar AS akan terus merosot. Sebaliknya, jika Trump mulai menutup selisih, mata uang akan naik kembali.
Jika kita berbicara langsung tentang pasangan EUR/USD, maka posisi long masih menjadi prioritas. Pasangan ini menembus level resistance 1.1780 kemarin (batas atas Kumo cloud, bertepatan dengan garis tengah indikator Bollinger Bands pada TF harian), dan indikator Ichimoku, pada gilirannya, membentuk "garis Parade" bullish sinyal, mengkonfirmasikan kekuatan impuls ke atas. Tujuan utama naik adalah level 1.1900, yang merupakan garis Bollinger Bands dalam kerangka waktu yang sama.
