Pasangan AUD/USD gagal berkonsolidasi dalam angka ke-73. Penguatan dolar AS kemarin, serta konflik yang tengah berlangsung antara Canberra dan Beijing, tidak memungkinkan dolar Australia tetap berada di titik tertinggi yang telah dicapai. Ini menunjukkan bahwa prospek pertumbuhan pasangan AUD/USD terutama bergantung pada kondisi dolar AS, yang, pada gilirannya, diperdagangkan di tengah latar belakang fundamental yang bertentangan. Hal ini semakin diperumit oleh fakta bahwa "Aussie" berada di batas kisaran harga yang lebar di 0,70-0,73. Terakhir kali pasangan mata uang yang ditunjukkan ini mencoba mencapai level 0,73 adalah pada akhir Agustus tahun ini. Namun, pembeli hanya berhasil mengkonsolidasikan area harga ini selama beberapa hari, diikuti oleh penurunan. Memperhatikan rentang waktu yang lebih luas, kami melihat bahwa pasangan ini diperdagangkan di atas level 0,73 untuk terakhir kalinya pada 2018 (hingga dan termasuk September). Sejak itu, bull pasangan AUD USD gagal tidak hanya untuk naik ke level harga 0,74, namun juga untuk berkonsolidasi di dalam level 0,73.
"Penyimpangan historis" ini menunjukkan bahwa pembeli pasangan ini kini menghadapi tugas sulit: mereka berada di dekat batas level resistance yang cukup kuat, sementara latar belakang fundamental tidak berkontribusi pada pertumbuhan dorongan AUD. Seperti disebutkan di atas, prospek naik untuk pasangan AUD/USD hanya bergantung pada pelemahan mata uang AS, yang tidak terburu-buru untuk melepaskan posisinya tanpa naik.
Dolar AS saat ini diperdagangkan di tengah latar belakang fundamental yang saling bertentangan. Di satu sisi, ada peristiwa politik di AS, di mana Trump mengutarakan niatnya untuk memperpanjang pemilu dengan menghitung ulang suara. Di sisi lain, ada kabar positif terkait COVID-19. Salah satu vaksin yang tengah dikembangkan menunjukkan hasil yang bagus dalam uji coba fase ketiga, yang kemarin mengejutkan pasar. Dolar naik, bersama dengan pasar saham dan minyak. Namun, biasanya, faktor fundamental emosional semacam itu hanya bersifat sementara. Oleh karena itu, beberapa pasangan dolar (khususnya USD/JPY dan USD/CAD) menunjukkan penurunan harga hari ini.
Dalam hal ini, dolar Australia menunjukkan hasil "awal": Pasangan AUD/USD kemarin kembali ke level 0,72 dari pencapaian tertinggi di 0,7341. Tekanan tambahan pada pasangan ini berupa publikasi dalam edisi bahasa China-Inggris "China Daily". Di sini, penulis artikel tersebut memperingatkan bahwa Australia harus membuat pilihan sesegera mungkin: Canberra menjauhi konflik antara AS dan China, atau ekonomi Australia akan terus menderita. Perlu dicatat bahwa publikasi artikel serupa didahului oleh latihan angkatan laut bersama Australia, India, dan Amerika Serikat. Ini adalah latihan pertama dalam 13 tahun terakhir. Menurut beberapa ahli, publikasi ini merupakan peringatan dari pihak Beijing. China Daily adalah surat kabar berpengaruh dan terbesar (peredaran hampir 700 ribu), yang berorientasi "untuk ekspor". Dengan demikian, materi tersebut dapat dilihat dari spektrum peristiwa terkini, termasuk sanksi terkini.
Perlu diingat bahwa pabrik baja di China menerima pemberitahuan lisan resmi tentang penghentian impor batu bara Australia pada awal Oktober, yang menyebabkan penurunan harga batu bara kokas laut. Menurut media khusus, Mongolia menggantikan Australia sebagai pemasok utama batu bara kokas ke China. Selain itu, sumber China yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa impor beberapa barang Australia kini hampir berhenti dan hal yang sama dapat terjadi dengan produk lain. Dikabarkan bahwa China akan melarang impor kapas, anggur, daging sapi, dan barley Australia. Pada saat yang sama, gandum, konsentrat tembaga, dan bijih besi juga dipertanyakan. Laporan media mengatakan bahwa ini bukan larangan resmi, melainkan hambatan teknis. Misalnya, tarif impor baru atau standar sanitasi baru. Sudah ada "korban" pertama dari kebijakan China ini. Baru-baru ini diketahui bahwa beberapa ton lobster Australia membusuk di pabean China.
Namun, China tidak secara resmi mengakui bahwa mereka berada dalam status perang dagang dengan Australia. Semua penghalang bea cukai dijelaskan baik oleh alasan teknis - beban kerja gudang pelabuhan atau oleh inovasi regulasi (aturan sanitasi baru, dll.). Alasan sebenarnya dari tren tersebut diumumkan secara informal, termasuk melalui media China. Oleh karena itu, konflik Australia-China memberikan tekanan latar belakang hanya pada AUD: dolar Australia tidak dapat mengatur serangannya sendiri, namun mungkin mendominasi pasangan AUD/USD jika mata uang AS melemah.
Semua ini menunjukkan bahwa pasangan ini mempertahankan kemungkinan untuk menguji ulang level resistance 0,7350 (harga tertinggi dua bulan). Jika area harga ini tercapai, disarankan untuk menutup pembelian, secara bersamaan dengan mempertimbangkan opsi posisi short dengan target di 0,7210 (batas atas Kumo cloud di grafik harian).
