Selama berabad-abad, emas dianggap sebagai aset yang paling baik untuk disimpan dalam menghadapi gejolak global. Termasuk diantaranya pada ekonomi global dan pasar keuangan. Dalam hal ini, terlihat cukup logis bila reli XAU/USD mengalami rekor jatuh tertinggi akibat pandemi dan resesi, namun kita jangan lupa bahwa sebelum melonjak diatas $2000 per ons, logam mulia ini sempat merosot secara signifikan bersamaan dengan saham Amerika Serikat. Selanjutnya, disaat S&P 500 pulih, korelasi antara aset ini pun tumbuh, yang pada pandangan awal, seharusnya cukup mengejutkan. Indeks saham adalah instrumen yang beresiko, dan emas merupakan tempat berlindung yang aman, akan kah saat ini keduanya bergerak kearah yang sama?

Dinamika emas mingguan:

Ketika memiliki banyak uang, para investor memiliki keinginan untuk membeli aset yang menguntungkan dan pada saat yang sama juga memastikan resiko penurunannya dengan bantuan aset yang dapat diandalkan. Ada yang tidak beres - kami menyingkirkan sebagian S&P 500, dan menggunakan penjualan logam mulia untuk mempertahankan sisa long pada saham, hal ini seperti yang telah terjadi pada bulan Maret.

Makadari itu, insentif skala besar telah menjadi katalisator untuk reli indeks saham AS dan kuotasi XAU/USD. Selain itu, ekspektasi "gelombang biru" memungkinkan kita untuk berbicara mengenai latar belakang reflasi yang dapat mendukung tidak hanya sahan tetapi juga logam mulia. Sayangnya, partai Republik cenderung mempertahankan kendali Senat dan memperkuat posisi mereka di House of Representative. Selebihnya, kabar baik mengenai vaksin menjadi argumen bahwa stimulus fiskal tambahan yang masif tidaklah diperlukan. Akibatnya, para investor beresiko untuk menghadapi kondisi yang sama seperti yang terjadi pada tahun 2011 ketika mereka mengharapkan percepatan inflasi namun tidaklah terjadi, sehingga mereka mulai menjual emas.

Jatuhnya nilai XAU/USD dengan nilai lebih dari 5% dalam perdagangan tanggal 9 November, mungkin terjadi karena reli yang cepat dalam imbal hasil obligasi Treasury 10 tahun AS ke arah 1%. Pasar utang menetapkan ekspektasi untuk pemulihan ekonomi AS, sehingga memungkinkan The Fed untuk menaikkan suku bunga dana Federal dalam waktu yang lebih cepat dari yang diharapkan saat ini.

Peran jatuhnya emas sedikit banyak dimainkan oleh faktor teknis (kutipan jauh dibawah rata-rata pergerakan 100-hari), serta dolar Amerika Serikat yang naik.

Dukungan dinamis breakout emas:

Banyak pihak yang menilai bahwa kemenangan Joe Biden dalam pemilihan presiden akan dapat melemahkan dolar AS karena pertumbuhan defisit ganda. Akan tetapi, penurunan pada indeks USD tidaklah memperhitungkan teori tersebut. Biasanya, pada awal pertumbuhan diamati karena adanya peningkatan permintaan untuk aset-aset safe-haven selama resesi, lalu kemudian jatuh dengan latar belakang ekspansi moneter yang agresif oleh The Fed, sehingga akhirnya menguat kembali karena dinamika PDB AS yang melampaui mitra globalnya. Disisi lain, gelombang kedua COVID-19 di Eropa juga berkontribusi pada koreksi EUS/USD.

Secara teknis, pola Boardening Wedge telah terbentuk, dan secara jelas dimainkan pada grafik emas harian. Terobosan support 78.6% dan 88.6% dari gelombang 4-5 mengindikasikan bahwa situasi dibawah kendali pertahanan. Pada saat yang sama, test yang berhasil pada level $ 1860 dan $ 1845 per ons akan memungkinkan kita untuk membuka short position dan akan membantu mengaktifkan model AB = CD dengan target 161.8%. Hal ini sesuai dengan tanda $ $1,775.

Grafik emas harian: