Banyak ahli sepakat bahwa suntikan keuangan yang kuat dari regulator terkemuka seperti Fed dan ECB, akan membantu ekonomi yang menderita. Mata uang utama kemudian akan menyusul, memungkinkan pasangan EUR/USD berkonsolidasi ke arah atas.

Situasi pandemi yang memburuk di kedua sisi mencegah dinamika pasangan EUR/USD sukses. Jumlah kasus COVID-19 terus meningkat, yang semakin menekan ekonomi Amerika dan Eropa. Dalam hal ini, pasar menantikan langkah-langkah stimulus dari ECB dan Fed, yang dapat memberikan dorongan baru bagi negara-negara ekonomi utama.

Pakar Danske Bank percaya bahwa pasangan EUR/USD akan berhasil menembus level 1,2000, jika ECB akan menjadi pendorong pemulihan ekonomi global. Dalam skenario ini, Fed ditugaskan untuk berperan sebagai katalisator utama pertumbuhan inflasi di atas level target 2%. Kunci keberhasilan pemulihan ekonomi global akan menjadi kombinasi faktor-faktor seperti situasi epidemiologis yang membaik di dunia, kemajuan dalam negosiasi Brexit di Eropa, dan perkembangan positif dalam stimulus fiskal AS.

Secara teknis, pasangan EUR/USD akan mencapai puncak baru, jika terjadi perkembangan peristiwa yang relatif menguntungkan dalam nilai tukar euro terhadap dolar AS. Menurut Danske Bank, ini masalah tiga bulan ke depan. Namun, sebagian besar analis meragukan prospek optimis untuk mata uang-mata uang utama. Saat ini, pasangan klasik ini harus terus-menerus mengonfirmasi kepentingannya, menembus ke level baru. Hari ini, pasangan EUR/USD bergerak di sekitar level 1,1851-1,1852. Bank tersebut yakin jika tren saat ini berlanjut, mata uang-mata uang utama ini akan terus melayang di kisaran 1,1500-1,1900.

Prospek jangka panjang pasangan EUR/USD juga dipertanyakan. Analis di Danske Bank sepakat atas ini, dan karenanya mematuhi prakiraan hati-hati, yang terutama ditujukan untuk memperburuk dinamika pasangan ini. Sekarang, spesialis mereka telah menurunkan prakiraan mereka sebesar 1-3 angka dalam rentang perencanaan semi-tahunan dan tahunan. Perhitungan Danske Bank untuk pasangan EUR/USD selama 3 dan 12 bulan menunjukkan dinamikanya masing-masing di kisaran 1,2000 dan 1,1600.

Perekonomian AS yang tujuan utamanya meminimalisir dampak negatif COVID-19 juga memiliki kesulitan tersendiri. Para ahli percaya bahwa penguatan masalah saat ini akan mendorong regulator, khususnya Fed, untuk mengambil langkah-langkah baru yang merangsang. Dalam situasi seperti itu, kita tidak boleh mengharapkan pengembalian yang cepat, karena tindakan seperti itu menyiratkan efek jangka panjang.

Melihat hal tersebut, Fed dan pemerintah AS saat ini siap memberikan stimulus tambahan kepada perekonomian nasional. Para ahli berpendapat bahwa strategi semacam itu akan membantu membuka potensi tersembunyi yang akan muncul pada 2021. Pada saat ini, ekonomi AS akan mengakumulasi permintaan yang signifikan, sehingga imbal hasil obligasi jangka panjang dapat meningkat tajam. Jika rencana ini terwujud, USD akan memiliki permulaan yang lebih awal, memungkinkannya melewati euro.

Sebaliknya, akan terjadi pertumbuhan yang menyempit untuk dolar AS, jika terjadi skenario negatif, yaitu ketika imbal hasil jangka panjang terbatas. Dalam situasi seperti itu, risiko pergerakan suku bunga riil di AS ke zona negatif meningkat. Menurut analis, ini secara drastis mengurangi peluang dolar untuk naik. Jika skenario seperti itu terjadi, para ahli percaya bahwa bahkan dorongan Fed tidak akan menarik USD ke level yang tinggi.