Situasi seminggu terakhir ini cukup kacau bagi seluruh pasar. Disisi lain, presiden Amerika Serikat terpilih, Joe Biden, terus merencanakan transisi, sedangkan Donald Trump terus berusaha membantah hasil pemilu.

Akan tetapi, berita terbesar saat ini adalah mengenai vaksin virus Corona.

Kembali kepembahasan mengenai emas, emas diperdagangkan pada $ 1,870, dan perak turun sebesar 7% ditengah berita baik tersebut.

Kemudian, pada akhir minggu, emas dan perak menguat menyusul laporan kemungkinan pembatasan sosial dan karantina baru, terutama karena meningkatnya penyebaran virus Corona dibanyak negara.

Para analis yakin emas akan terus tumbuh. Orchid Research bahkan menyarankan untuk membeli kemunduran dalam aset dengan alasan situasi pasca pemilihan presiden yang akan dipenuhi dengan banyaknya ketidakpastian, lebih banyaknya stimulus, dan meningkatnya kasus COVID-19.

Wells Fargo, sebuah perusahaan yang bergerak dalam penyediaan asuransi dan layanan keuangan dinegara-negara seperti Amerika Serikat, Kanada dan Puerto Rico, menyatakan bahwa pekan lalu mereka memperkirakan emas akan mencapai harga $ 2,100 per ounce pada akhir tahun dan kemudian naik menjadi $ 2300 pada 2021.

Ada pula pembicaraan mengenai preferensi terhadap minyak dari pada emas, setidaknya begitulah menurut Goehring & Rozencwajg Associates. Mereka menyatakan bahwa "minyak tidak pernah semurah ini bila dibandingkan dengan emas", dan mereka melihat minyak secara signifikan mengungguli emas dalam lima tahun mendatang.

Kemungkinan kondisi seperti ini meningkat seiring dengan pembukaan perusahaan tambang emas baru dan penemuan deposit baru.

Pada hari Kamis, Aurelia Metals mengumumkan akuisisi dengan Dargues Gold Mine senilai AU $ 205 juta (US $ 149 juta).

Kesepakatan tersebut termasuk AU $ 176 juta, saham Aurelia seharga AU $ 24 juta dan pembayaran bersyarat senilai $ 5 juta.

Dargues diproyeksikan menghasilkan rata-rata 45,000-55,000 ons emas dengan biaya pemeliharaan kumulatif AU $ 1150-1350 selama lima tahun kedepan.

Akuisisi ini akan dibayar dengan peningkatan modal yang dijamin sepenuhnya.

Pada tahun 2020, Aurelia Metals sendiri telah menghasilkan 92,000 ons emas dengan total $ 1,520. Perusahaan ini telah mengoperasikan tambang Peak dan Hera di Australia.

Dalam podcast Kitco Roundtable, CEO Eredene Resource, Peter Ackerley, menyatakan langkah tersebut bisa menjadi optimisme untuk sektor pertambangan secara keseluruhan.