Ketika para trader sedang berjuang untuk menentukan arah pasar dimasa depan, rencana diakhirinya tunjangan pengangguran di Amerika akan menyebabkan banyak masyarakatnya yang mungkin akan dibiarkan tanpa tunjangan.
Jika kita ingat kembali, kongres di AS mengadopsi dua program baru tahun ini. Yang pertama ditujukan untuk meningkatkan jumlah penerima tunjangan pengangguran negara dan yang kedua adalah mengenai ditingkatkannya pembayaran tunjangan itu sendiri. Kedua program ini akan berakhir pada 31 Desember yang mungkin saja akan menimbulkan masalah nyata bagi masyarakat Amerika yang akan dibiarkan hidup tanpa pembayaran tambahan ditengan pandemi virus Corona.
Ada kemungkinan bahwa para anggota parlemen akan mencoba berkompromi. Namun jika mereka tidak memperpanjang durasi program ini, mereka bisa saja mengembangkan langkah-langkah dukungan baru bagi para masyarakat yng terkena pandemi. Namun sejauh ini tidak pernah disebutkan, sehingga menciptakan ketegangan bagi pasar secara keseluruhan. Resiko utama yang ditimbulkan oleh penghentian program-program ini adalha kenyataan bahwa banyak rumah tangga yang tidak akan dapat melunasi utangnya. Selain itu, hipotek yang tertunggak, pinjaman konsumen, dan kredit mobil bisa mengancam stabilitas sistem perbankan secara signifikan dan mempengaruhi laju pemulihan ekonomi pada tahun 2021.
Adapun angka yang lebih spesifik, ada sekitar 13 juta masyarakat Amerika menerima manfaat dibawah program-program tersebut, yang merupakan angka yang cukup besar. Meningkatnya pengguran, yang saat ini terjadi seiring dengan peningkatan jumlah kasus COVID-19, dapat menciptakan masalah tambahan arena penghentian pembayaran akan segera meningkatkan indikator ini untuk mecatat tingkat yang kita lihat selama gelombang pertama pandemi virus COVID-19.
Meskipun kondisi ekonomi tidak akan tuntuh bila program-program ini tidak diperpanjang, namun hal ini akan memberikan pukulan yang signifikan bagi sektor pemberi pinjaman.
Sekarang mari kita beralih ke prospek mata uang Eropa. Seperti yang ditunjukkan dalam salah satu studi, pengamatan penyempitan spread yield pada obligasi pemerintah zona Eropa dapat mendukung euro. Tetapi jika kita melihat kedepan, perlu dicatat bahwa hal ini akan beik bila dalam kondisi yang normal, bukan pada kondisi ekonomi yang sedang terjadi pada negara-negara zona Eropa saat ini. Resiko mempertahankan lockdown parsial untuk Desember tahun ini tetap cukup tinggi, meskipun data terbari menunjukkan peningkatan situasi epidemiologis dizona Eropa. Banyak hal akan bergantung pada seberapa besar ekonomi akan berkontraksi pada kuartal ke-4 tahun ini dan seberapa kuat ekonomi itu akan bertahan dari gelombang kedua pandemi. Tidak diragukan lagi, kemunculan vaksin COVID-19 tahun depan akan mendukung pemulihan ekonomi, namun semakin cepat pembatasn dan tindakan karantina dicabut, maka semakin cepat pula gelombang pertumbuhan baru akan dimulai.
Morgan Stanley meneybut bahwa kondisi konomi zona Eropa akan menghadapi pemulihan yang kuat setelah resesi kedua. Namun sekali lagi, semuanya akan sesuai dengan harapan tersedianya vaksin COVID-19 tahun depan. Hal ini akan memacu permintaan yang terpendam dan menyebabkan peningkatan anggaran belanja rumah tangga, sehingga mendorong pemulihan ekonomi dengan cepat seperti yang terjadi para kuartal ketiga tahun ini. Selain itu, dana stabilisasi Uni Eropa yang telah disetujui pada musim panas ini, akan segera dikucurkan. Dan direncakan dengan nominal sebesar € 750 miliar. Ini akan menjadi insentif tambahan bagi bull euro yang tidak menunggu terobosan angka ke-20.
Jadi, untuk gambaran teknis dari pasangan EUR/USD, pivot ada pada level 1.1870, dan breakout-nya akan memberikan pergerakan naik yang kuat menuju level 1.1915. Momentum bullish tidak akan berhenti sampai disana, sehingga akan ada kemungkinan besar euro akan mencapai level harga 1.1965. Hal ini juga dapat menguji angka ke-20 yang dapat mengarah pada penyelesaian impuls naik. Setelah itu, pasangan ini akan kembali melayang pada channel sideways, dan tekanan pada euro akan segera kembali. Namun sepertinya tidak akan menembus level 1.2000, dan terlebih lagi jika kita melihat konsolidasi diatas level psikologis ini. Jika tekanan pada euro kembali, kemungkinan besar kenaikkan akan mencoba melindungi 1.1800, dimana pertumbuhan lebih lanjut dari pasangan bergantung. Tembusan kisaran ini kemungkinan akan meningkatkan tekanan pada instrumen perdagangan dan mendorongnya keposisi terendah yaitu 1.1740 dan 1.1660.
Beralih ke topik mengenai data ekonomi, banyak perhatian tertuju pada laporan aktifitas manufaktur dikawasan Fed, New York, yang menurut data terakhir melambat pada bulan November. Indeks turun secara langsung menjadi 6.3 poin pada bulan November, sementara para ekonom memperkirakan indeks akan naik menjadi 12.1 poin.
Federal Reserve telah memberikan pernyataannya kemarin. Misalnya, Wakil Ketua Richard Clarida menyatakan bank sentral bermaksud menggunakan semua alat yang tersedia untuk mendukung perekonomian.
Setelah pemberian indikasi utama yang jelas baru-baru ini, The Fed percaya banyak hal saat ini akan bergantung pada bagaimana peristiwa akan berkembang dalam ekonomi negara, yang secara bertahap mulai kembali memanas karena pandemi virus Corona.
Banyak pejabat bank sentral juga menyatakan bahwa laju normalisasi kebijakan yang lebih lambat akan lebih disukai bila diperlukan, jika inflasi rata-rata tetap rendah dari Agustus 2020. Banyak hal yang akan bergantung pada besarnya guncangan yang disebabkan oleh pandemi, Jika perlu, The Fed akan melakukan penyesuaian pada program pembelian aset kearah kenaikannya. Clarida, seperti banyak rekan lainnya, mengharapkan bahwa dimasa mendatang, The Fed akan dapat mendasarkan perkiraan ekonominya pada perubahan kebijakan fiskal. Yang dengan kata lain, Fed sedang menunggu bantuan aktif dari Gedung Putih dan persetujuan program stimulus baru, jumlah yang tidak dapat disepakati oleh Partai Republik dan Demokrat sejak musim panas ini.
GBP/USD
Pada pound Inggris, kuotasi terlihat turun kemerin ditengah keraguan seputar Brexit. Kurangnya kemajuan positif pada negosiasi memberikan tekanan pada pound, dan perbedaan pendapat yang terus berlanjut pada masalah utama tidak menambah optimisme. Banyak trader mengharapkan adanya hasil pada hari Kamis ini (selama pertemuan para pemimpin UE), namun ada kemungkinan besar bahwa hal tersebut tidak akan terjadi.
Sehingga, gambaran teknis untuk pasangan GBP/USD adalah, pergerakan pound akan bergantung pada level 1.3240, karena breakout akan mengarah pada pergerakan upward menuju 1.3310 dan 1.3390. Semenjtara itu, penurunan menuju 1.3165 akan meningkatkan tekanan pada pasangan GBP/USD, sehingga dapat menyebabkan penurunan lebih lanjut menuju 1.3105 dan 1.3035.
