Untuk mata uang AS, pekan baru ini sangat disayangkan. Indeks Dolar pada hari Rabu hampir menyentuh support di 91.00. Penurunan yang lebih dalam difasilitasi oleh negosiasi baru antara Steven Mnuchin dan Nancy Pelosi tentang stimulus lebih lanjut di Amerika Serikat. Sekelompok Senator lintas partai dan anggota Dewan Perwakilan mengusulkan $908 miliar sebagai langkah-langkah dukungan, dan pemimpin mayoritas Senat, Mitch McConnell, menyatakan bahwa perlu memasukkan langkah-langkah stimulus baru dalam RUU pengeluaran $1,4 triliun.

Karena bantuan vaksin mungkin agak tertunda, kepala Federal Reserve dan Departemen Keuangan meminta anggota kongres untuk memberikan lebih banyak dukungan kepada usaha kecil. Hal ini akan membantu menjaga perekonomian dari resesi yang lebih dalam. Tampaknya langkah-langkah insentif akan diambil, dan ada asumsi bahwa hal itu mungkin terjadi sebelum akhir tahun ini.

Sebuah laporan lemah dari Institute for Supply Management bermain melawan Greenback. Pada hari Rabu, trader menilai data ADP di pasar tenaga kerja AS. Jika indikator kembali mengecewakan, indeks Dolar AS berisiko memperoleh pijakan di bawah level 91.00. Pada bulan November, jumlah pekerjaan di perusahaan swasta di Amerika Serikat meningkat 307 ribu, sementara pasar memperkirakan peningkatan 410 ribu.

Gelombang baru penurunan Dolar berkontribusi pada pertumbuhan pasangan EUR/USD ke posisi tertinggi baru. Karena perbedaan data ekonomi makro, nilai tukar saat ini bergerak ke area 1.2080. Data pasar tenaga kerja Jerman secara signifikan lebih baik dari prakiraan. Jumlah pengangguran turun meskipun diberlakukannya lockdown pada bulan November. PMI akhir industri manufaktur lebih baik dari estimasi awal, menunjukkan pemulihan yang cukup cepat dalam aktivitas bisnis.

Pasangan Forex utama menembus kisaran trading yang telah ditetapkan, seperti yang diperkirakan sebelumnya. Saat ini, jalan terbuka untuk pertumbuhan di kisaran 1,20-1,25.

Pernyataan dari pejabat tinggi AS menyebabkan kewaspadaan investor dan jatuhnya Dolar. Menteri Keuangan saat ini, Steven Mnuchin, berbicara tentang perlunya insentif baru yang ekstensif selama pandemi. Sementara itu, calon Menteri Keuangan dan mantan Ketua Fed Janet Yellen menyerukan tindakan karena AS mendekati "kehancuran" ekonomi.

Peristiwa terbaru telah menginspirasi pembeli Euro. Namun, kecil kemungkinan ECB akan menyukai kepemimpinan ini. Pejabat keuangan telah berulang kali berbicara tentang efek negatif dari pertumbuhan mata uang tunggal. Apresiasi nilai tukar yang berlebihan merugikan potensi ekspor dan menimbulkan risiko deflasi pada perekonomian kawasan. Pada pertengahan Desember nanti, ECB akan menggelar rapat, kemungkinan regulator akan memutuskan untuk mengambil langkah-langkah untuk mengekang pertumbuhan Euro.

Perlu dicatat bahwa ECB tidak memiliki tekad yang cepat yang dapat membalikkan nilai tukar Euro secara tajam. Sebagai aturan, tindakan regulator diperpanjang seiring waktu, yang berarti bahwa perubahan arah yang cepat tidak diperkirakan terjadi.

Tren pasangan ini sekarang ditentukan oleh Dolar, dan fokus Anda akan terletak pada berita utama dari Amerika Serikat. Topik utamanya adalah negosiasi kesepakatan fiskal. Euro kemungkinan akan mencoba tidak hanya untuk bertahan di 1,20, tetapi juga akan mencapai tertinggi baru. Itu memiliki semua prasyarat untuk ini. Risiko utama untuk mata uang tunggal adalah negosiasi Brexit dan Dana pemulihan blok. Namun, mereka lemah. Jika kita berbicara tentang ECB, regulator tidak akan mengayunkan palu godam, yaitu untuk menurunkan suku bunga. Ini dapat memperluas bantuan yang ditargetkan ke bank-bank yang sangat terkemuka. Mata uang Eropa cukup puas dengan keadaan ini.

Dengan memperhatikan musim, kita dapat mengatakan bahwa Desember tidak akan membuahkan hasil untuk Dolar. Setidaknya dalam tujuh tahun sebelumnya, periode ini merupakan bulan melemahnya mata uang AS. Dalam hal ini, berbicara tentang indeks Dolar, perjuangan utama akan terjadi di sekitar 90 poin.