Dolar AS bereaksi terlambat terhadap rilis data pertumbuhan pasar tenaga kerja AS. Jumat lalu, mata uang ini mengabaikan laporan Nonfarm dan memperkuat posisinya di tengah aksi take profit besar-besaran. Saat minggu ini dimulai, dolar kembali melemah seperti biasanya. Selama sesi Asia, pasangan utama dolar tidak melanjutkan tren hari Jumat menuju penguatan dolar. Dan meskipun kami membahas fluktuasi harga minimal yang bersifat datar, kami dapat menyimpulkan bahwa dolar AS masih merupakan mata uang yang rentan, dan pasar belum memulihkan NonFarms pada bulan November.
Secara umum, rilis data hari Jumat lebih lemah daripada prakiraan, mencerminkan perlambatan yang lebih kuat di pasar tenaga kerja AS. Laporan tersebut kontroversial, dengan kekuatan dan kelemahannya sendiri. Di satu sisi, tingkat pengangguran menurun, sementara indikator gaji meningkat. Di sisi lain, terdapat data lain yang berada di bawah nilai prediksi. Dalam hal ini, jumlah orang yang bekerja di sektor non-pertanian bertambah sebanyak 245 ribu, namun para ahli memperkirakan akan melihat indikator ini jauh lebih tinggi - hampir di level setengah juta (480 ribu). Pertumbuhan jumlah orang yang bekerja di sektor manufaktur juga mengecewakan. Jumlah tersebut naik hanya 27 ribu, bukan pertumbuhan yang diperkirakan sebanyak 53 ribu. Situasi serupa juga terjadi di sektor ekonomi swasta, di mana para ahli memperkirakan akan melihat peningkatan sebanyak hampir 600 ribu lapangan kerja, namun pada kenyataannya, indikator hanya tumbuh sebanyak 344 ribu.
Meski demikian, rilis hari Jumat juga memiliki sisi positif. Misalnya, gaji ternyata sedikit lebih baik daripada nilai yang diprediksi. Para trader melihat bahwa upah per jam rata-rata secara bulanan naik sebesar 0,4%, meskipun diperkirakan turun ke nol. Secara tahunan, indeks tetap di level Oktober (4,4%). Tingkat pengangguran, yang turun menjadi 6,7%, juga memuaskan. Namun perlu diperhatikan bahwa tingkat pengangguran tidak bereaksi begitu cepat terhadap situasi saat ini, karena merupakan salah satu indikator ekonomi yang tertinggal. Oleh karena itu, optimisme sebagian trader terhadap pengurangan pengangguran masih dini, karena lebih banyak indikator operasional tidak begitu optimis - semua komponen rilis di bawah nilai prakiraan.
Secara khusus, tingkat pertumbuhan lapangan kerja di sektor non-pertanian telah menurun selama lima bulan berturut-turut. Jumlah permohonan awal untuk tunjangan pengangguran tidak turun di bawah 700 ribu, meskipun indikator ini menunjukkan penurunan yang stabil di awal musim gugur. Semua ini menunjukkan bahwa lonjakan musim gugur di tengah situasi COVID-19 di AS belum sepenuhnya terwujud, meskipun lemahnya pertumbuhan jumlah pegawai seharusnya menjadi peringatan bagi anggota Fed dan bull USD.
Jumat lalu, beberapa pejabat Fed telah mengomentari rilis tersebut. Karena itu, Presiden Fed Chicago, Charles Evans, mengatakan bahwa ia sedikit kecewa terhadap laporan utama pasar tenaga kerja. Menurutnya, pemulihan ekonomi AS tidak merata, karena situasi di berbagai sektor berbeda. Ia juga menekankan bahwa ia tidak memperkirakan suku bunga naik sebelum 2023 atau bahkan 2024. Pada saat yang sama, posisi yang lebih pesimis disuarakan oleh Presiden Fed Minneapolis, Neel Kashkari (yang merupakan perwakilan dari kubu "dovish" ). Menurutnya, tingkat pengangguran riil sekitar 10%, sedangkan pemulihan ekonomi secara penuh masih jauh. Karena itu, ia memperkirakan situasi belum membaik hingga paruh kedua tahun depan.
Patut diingat bahwa semua perwakilan FRS yang berpidato pada minggu lalu (dengan retorika "dovish" dan "hawkish") menunjuk pada perlunya pengsahan undang-undang tentang alokasi bantuan tambahan untuk ekonomi AS. Secara khusus, Evans mengatakan bahwa jenis stimulasi terpenting bagi perekonomian negara dalam beberapa bulan mendatang adalah stimulasi fiskal saat dia menilai prospek jangka menengah.
Faktanya, masalah ini akan segera menjadi salah satu prioritas bull dolar secara umum, dan bagi trader EUR/USD pada khususnya, meskipun minggu ini akan diisi dengan acara lainnya. Misalnya, hasil pertemuan terakhir ECB tahun ini dan indikator utama inflasi AS akan diketahui pada hari Kamis. Selain itu, Brexit juga akan memengaruhi Euro, yang proses negosiasinya akan mencapai akhir. Selain itu, pada minggu ini, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS akan membuat keputusan atas vaksin virus corona, khususnya atas dua obat yang diproduksi oleh Pfizer dan BioNTech, serta oleh perusahaan farmasi Moderna. Seperti yang dinyatakan oleh Trump kemarin, vaksinasi terhadap COVID harus dimulai pada pertengahan Desember di AS. Fakta ini dapat meningkatkan minat pada aset berisiko, sementara dolar yang aman akan kembali turun.
Secara umum, prioritas untuk pasangan EUR/USD adalah posisi beli dalam dua hari ke depan (hingga Rabu) - trader akan menggunakan resesi korektif sebagai alasan untuk membuka posisi beli. Namun, lebih baik tinggalkan transaksi beli sebelum pertemuan ECB bulan Desember. Pasangan EUR/USD kini berada di titik tertinggi beberapa bulan, dan fakta ini kemungkinan akan menjadi subjek kritik dari perwakilan ECB. Selain itu, antisipasi langkah-langkah baru pelonggaran kebijakan moneter dapat menyebabkan aksi take profit secara besar-besaran.
Dari segi teknikal, harga akan terus naik, dengan pengujian ulang di level 1.2177 (titik tertinggi tahun ini, yang dicapai minggu lalu). Pasangan ini terus diperdagangkan dalam tren naik, berada di channel indikator Bollinger Bands yang diperpanjang, sementara harga terletak di antara garis atas dan tengah indikator, yang bertindak sebagai level support (1,1930) dan resistance (1,2177).
