Pada akhir tahun ini, persaingan semakin ketat tidak hanya antara pasangan mata uang utama, EUR/USD dan GBP/USD, tetapi juga antara dua raja pasar – Greenback dan Bitcoin. Greenback telah menjadi pemimpin di antara mata uang selama bertahun-tahun, dan Bitcoin baru-baru ini memimpin pasar crypto. Para ahli percaya bahwa cepat atau lambat Dolar AS harus menyerah.

Banyak analis percaya bahwa dalam waktu dekat Bitcoin akan naik takhta bersama Dolar AS. Para ahli menunjukkan bahwa permintaan mata uang AS sebagai alat pembayaran utama secara bertahap menurun. Menurut Michael Ross-Johnson, CEO platform cryptocurrency Chatex, arus masuk investasi yang kuat di BTC dikaitkan dengan risiko resesi global yang disebabkan oleh pandemi COVID-19 dan penurunan USD.

Tahun ini, Bitcoin telah menantang Greenback yang selalu dianggap sebagai aset safe haven yang aman. Krisis saat ini dan aliran likuiditas massal dari Fed memberikan tekanan pada Dolar AS yang sedikit terdepresiasi terhadap mata uang utama lainnya. Banyak analis menekankan bahwa di masa depan, Greenback akan kehilangan statusnya sebagai mata uang cadangan global. Proses ini sudah dimulai.

Menurut para analis dari konglomerat keuangan Morgan Stanley, Dolar AS sudah mulai terdepresiasi, dan proses ini akan segera berakselerasi. Morgan Stanley percaya bahwa meskipun USD telah mempertahankan status mata uang cadangannya selama hampir satu abad, dominasinya terus dipertanyakan sekarang. Dolar yang "menua" digantikan oleh alat pembayaran yang inovatif - Bitcoin, yang telah menunjukkan pertumbuhan yang stabil meskipun volatilitasnya sangat tinggi. Terkadang, rally Bitcoin terhenti dan diikuti oleh penurunan, tetapi kemudian situasinya menjadi stabil. Pada hari Jumat, 11 Desember, BTC diperdagangkan mendekati $17.942, setelah sedikit mundur dari tertinggi sebelumnya.

Menurut Ruchir Sharma, ahli strategi mata uang di Morgan Stanley, permintaan Bitcoin telah melonjak karena investor kehilangan kepercayaan pada mata uang lokal. Pelaku pasar berbondong-bondong beralih ke BTC di tengah pencetakan uang besar-besaran bank sentral. Hasilnya, sejak Maret 2020, cryptocurrency nomor satu itu telah melonjak hingga 400%, menjadi salah satu pilihan investasi terbaik tahun ini.

Faktor lain yang mendukung Bitcoin adalah fakta bahwa perusahaan kecil menggunakannya dalam pembayaran perdagangan internasional mereka yang meningkatkan daya tarik mata uang digital. Selain itu, BTC mendapatkan lebih banyak popularitas berkat kerja sama dengan layanan pembayaran utama, PayPal. Pada bulan November 2020, PayPal mengumumkan bahwa pelanggannya di AS akan dapat membeli, memegang, dan menjual Bitcoin dan tiga mata uang digital lainnya secara langsung dengan layanan pembayaran. Menurut manajemen perusahaan tersebut, fungsi ini akan tersedia untuk pelanggan dari negara lain paling cepat tahun depan.

Namun, para analis memiliki pendapat berbeda mengenai prospek jangka pendek dan panjang untuk Bitcoin. Beberapa dari mereka percaya bahwa BTC tidak akan menggantikan Greenback, karena cryptocurrency tidak sepopuler USD di pembayaran internasional. Memang, sekitar 80% transaksi dalam perdagangan global dilakukan dalam Dolar AS. Ini membantu mata uang AS untuk mempertahankan kepemimpinannya di sektor keuangan. Namun, dalam jangka panjang, Bitcoin mungkin berada di pihak yang menang. Menurut M. Ross-Johnson, aset digital adalah masa depan sistem keuangan global, dan bank sentral terkemuka mendukung pandangan ini. Sejumlah bank sentral secara aktif mengembangkan mata uang virtual mereka sendiri yang akan segera mengambil tempatnya di dunia keuangan baru.