Presiden AS, Joe Biden, mengumumkan bahwa ia siap bertemu dengan senator GOP hari ini guna membahas proposal stimulus alternatif untuk ekonomi AS. Belum lama ini, Partai Republik mengusulkan sebuah rencana senilai $600 miliar, sebagai tanggapan atas rencana dana talangan Biden sebesar $1,9 triliun.

Media melaporkan bahwa pada hari Minggu Biden berbincang dengan Susan Collins guna meminta sekelompok senator Republik bertemu di Gedung Putih untuk bertukar pandangan tentang rencana dana bantuan ekonomi baru. Legislator Republik telah menerimanya dan pertemuan akan berlangsung hari ini.

Pertemuan tersebut dapat menandai awal dari kesepakatan bilateral yang akan membantu perekonomian AS. Namun, Partai Republik masih tidak setuju dengan beberapa poin program baru tersebut, yang akan menciptakan banyak kendala selama negosiasi.

Meskipun demikian, Demokrat terus menekankan bahwa COVID-19 merupakan ancaman serius bagi negara, dan kondisi ekonomi buruk bagi banyak orang. Dalam hal ini, perlu dilakukan tindakan bantuan yang mendesak. Namun, Partai Republik tidak setuju karena mereka percaya bahwa pengeluaran uang yang berlebihan hanya akan merugikan ekonomi AS. Ada juga beberapa yang khawatir bahwa dana tersebut mungkin diterima orang yang sebenarnya tidak membutuhkan. Rumah tangga yang membutuhkan dan yang benar-benar terdampak COVID-19 jauh lebih mungkin untuk segera membelanjakan uang, yang akan memacu pertumbuhan ekonomi, daripada rumah tangga yang tidak akan terburu-buru menghabiskan tabungannya untuk melunasi utang.

Pemerintahan Biden bersikeras memberikan dana kepada setiap rumah tangga AS sejumlah $1.400 sebagai bagian dari program untuk mendukung warga yang terdampak parah pandemi ini. Menurut presiden baru tersebut, dana baru senilai $1.400, ditambah $600 yang dibayarkan pada akhir tahun lalu, akan sangat mendukung perekonomian dan penduduk.

Faktanya, menurut Departemen Perdagangan AS, pemotongan biaya kini tidak sejalan dengan peningkatan pendapatan, yang menunjukkan sikap masyarakat yang lebih berhati-hati dalam berbelanja. Penghasilan pribadi meningkat 0,6% pada Desember 2020, setelah turun 1,3% pada November. The Economists memperkirakannya naik sebesar 0,1%. Ternyata, pendapatan meningkat karena kenaikan tunjangan dan kompensasi sosial negara. Sementara itu, pengeluaran pribadi turun 0,2% pada Desember 2020, setelah turun 0,7% pada November. Para ekonom memperkirakan indikator tersebut turun 0,4%. Sedangkan untuk tabungan pribadi, indeks melonjak menjadi 13,7% pada bulan Desember, dari 12,9% pada bulan November. Menurut data terbaru, rumah tangga telah mengumpulkan tabungan senilai $1,6 triliun sejak dimulainya krisis COVID-19. Ada kemungkinan bahwa setelah pandemi berakhir, uang ini akan mengalir ke ekonomi AS.

Berkaitan dengan statistik lainnya, University of Michigan melaporkan bahwa sentimen konsumen di AS turun ke level yang jauh lebih rendah daripada prakiraan, turun menjadi 79,0 poin dari nilai awal 79,2 poin. Namun meski terjadi penurunan, secara keseluruhan level indeks hanya menunjukkan perubahan yang relatif kecil sejak dimulainya gelombang kedua pandemi virus corona.

Menurut National Association of Realtors (NAR), penjualan rumah di AS juga menurun. Penjualan turun sebanyak 0,3% dan mencapai 125,5 poin pada Desember 2020, setelah turun 2,5% menjadi 125,9 poin pada November. Para ekonom memperkirakan indeks tersebut turun hanya sebesar 0,1%.

Sementara itu, laporan aktivitas bisnis di Chicago menyenangkan para trader, setelah meningkat menjadi 63,8 poin pada Januari ini, dari 58,7 poin pada bulan sebelumnya. Angka di atas 50 menunjukkan bahwa aktivitas di wilayah tersebut meningkat.

Sedangkan untuk pasangan EUR/USD skenarionya tidak banyak berubah. Tetapi jika harga menembus ke atas 1,2135, permintaan di pasar pasti akan meningkat, yang akan membawa euro ke level harga 1,2180 atau 1,2220. Tetapi jika harga terkonsolidasi di bawah 1,2100, EUR/USD akan turun ke 1,2050, dan kemudian menuju ke level 1,2020.