Pekan lalu, pasar saham diguncang oleh berita bahwa sekelompok trader secara artifisial menaikkan harga saham GameStop dan aset lainnya. Hal ini menyebabkan kerugian moneter yang besar di antara para investor yang berjudi atas penurunan harga saham perusahaan. Sekarang, pasar cryptocurrency telah menarik perhatian para trader.

Retailer berencana untuk menaikkan nilai tukar XRP, yang telah terkena dampak SEC. Akibatnya, harga saham cryptocurrency mulai turun dengan cepat dari $0,52 menjadi $0,18. Trader membuat obrolan khusus di telegram untuk membeli saham XRP yang terdiri lebih dari 200 ribu peserta.

Pada hari Senin, 1 Februari, kuotasi XRP naik ke level maksimum untuk pertama kalinya sejak 24 November 2020 dan berjumlah $0,755. Baru kemarin, kuotasi cryptocurrency meningkat sebesar 24%. Jelas bahwa obrolan telegram para trader telah mulai meningkatkan harga XRP secara artifisial.

Dalam beberapa hal, tindakan ini mirip dengan tindakan terkoordinasi dari ribuan Robin Hood modern di pasar keuangan global. Komunitas melindungi perusahaan yang mulai kehilangan kendali di pasar karena tindakan investor atau proses hukum yang terkoordinasi dan licik. Preseden ini menunjukkan bahwa sekelompok orang yang disatukan oleh gagasan yang sama dan keuntungan finansial dapat mengubah keseimbangan kekuatan demi pemain yang lebih lemah di pasar saham global.

Tetapi tindakan seperti itu, meskipun bermaksud baik, hanya bisa menjadi solusi sesaat untuk masalah yang jauh lebih global. Misalnya, nasib proyek Ripple Labs akan diputuskan dalam proses hukum. Kenaikan harga XRP jangka pendek tidak akan dapat mengubah situasi secara signifikan. Sebaliknya, Nikita Zuborev, Analis Senior Bestchange.ru, mengakui bahwa setelah ledakan tiba-tiba, saham XRP akan segera jatuh dengan cepat.