Prediksi tahun lalu terkait penurunan nilai tukar Dolar AS tahun ini tampaknya tidak akan terjadi.

Pertumbuhan mata uang AS sejak awal tahun ini tidak sepenuhnya termasuk dalam perkiraan yang diajukan di akhir tahun 2020. Artinya, mereka memperkirakan mata uang nasional akan berada di bawah tekanan dari faktor fundamental seperti kebijakan moneter Fed, kebijakan fiskal Pemerintah AS. dan langkah-langkah bantuan baru yang diharapkan dari J. Biden. Namun, itu tidak terjadi.

Apa alasannya dan apa yang bisa diharapkan di pasar mata uang dalam waktu dekat?

Disebutkan beberapa kali bahwa Dolar AS mulai mendapat dukungan signifikan di tengah pertumbuhan yang tidak terduga pada imbal hasil obligasi pemerintah AS yang mulai langsung naik pada sesi trading pertama tahun baru. Namun, harus diakui bahwa peningkatan profitabilitas yang benar-benar mulus dimulai pada Agustus tahun lalu setelah penurunan tajam saat COVID-19. Dengan demikian, pertumbuhannya saat ini dapat terjadi di tengah ekspektasi bahwa Fed dapat memutuskan untuk mengubah pendekatan kebijakan moneternya tahun ini.

Harapan tersebut didukung oleh optimisme yang tinggi tentang kemanjuran vaksin COVID-19. Sebelumnya, investor hanya optimis dengan laporan penemuannya di negara-negara Barat. Meskipun ada sedikit penyesuaian pada sentimen tahun ini, pasar tetap sangat yakin bahwa pandemi virus Corona akan dapat dikendalikan dan pada akhirnya dapat dikalahkan dalam waktu satu tahun. Mengingat hal ini, investor di pasar utang dan penjualan treasury percaya bahwa perubahan dalam kebijakan moneter FRS akan terjadi dalam waktu dekat.

Di sisi lain, kenaikan imbal hasil Treasury mendorong minat terhadap Dolar AS, berkontribusi pada kekuatannya di pasar mata uang. Namun, terkait dengan mata uang utama, dinamika indeks ICE Dolar menunjukkan bahwa Dolar diperdagangkan dalam tren sideways hingga awal minggu ini. Sementara itu, mata uang komoditas dan komoditas berhasil mempertahankan posisinya lebih awal. Namun, pertumbuhan yang kuat terhambat oleh kenaikan harga minyak dan aset komoditas lainnya, yang mendukung mata uang komoditas dan komoditas tetapi masih secara bertahap melemah terhadap mata uang AS. Dalam hal ini, Euro, Yen, Franc, dan Pound menunjukkan tren kenaikan terkuat.

Kami percaya bahwa jika data ketenagakerjaan AS hari ini ternyata lebih tinggi dari perkiraan, seperti halnya dengan laporan pekerjaan baru ADP, Dolar AS akan terus naik, yang dapat menghasilkan rally Dolar yang lebih lama.

Prakiraan hari ini:

Pasangan EUR/USD tetap di bawah tekanan dan diperdagangkan di atas level 1.1950. Kami memperkirakan akan turun lebih lanjut ke 1.1900 karena gelombang data ketenagakerjaan yang positif di AS.

Pasangan USD/JPY berada di level 105.50. Diperkirakan akan terus naik hingga 106,00 di tengah data yang kuat tentang jumlah pekerjaan baru.

Cukup adil untuk dicatat bahwa kedua ide trading terkait dengan situasi tempat data positif di AS dirilis. Tetapi, jika lebih lemah dari perkiraan, secara lokal akan melemahkan Dolar AS.