Sementara harga cryptocurrency utama mendapatkan momentumnya seperti yang sedang terjadi di pasar crypto, bitcoin mendapatkan kritikan dari bank investasi besar AS. Kepala divisi perbankan investasi Goldman meyakini bahwa uang digital ini tidak dapat menjadi alat pembayaran tepat yang lengkap untuk semua jenis transaksi. Menurutnya, hal ini dikarenakan meningkatnya perhatian terhadap pasar cryptocurrency dari media dan banyaknya investasi di berbagai aset digital.

Menurut bank tersebut, alasan utama mengapa bitcoin tidak dapat menjadi alat pembayaran adalah volatilitas yang tinggi. Pernyataan seperti itu sepenuhnya dibenarkan dan berlaku tidak hanya untuk bitcoin, tetapi juga untuk cryptocurrency lainnya. Pada saat yang sama, Goldman Sachs sedang mempertimbangkan untuk berinvestasi di pasar aset digital dan bahkan menciptakan cryptocurrencynya sendiri. Namun, proyek ini masih dalam tahap awal.

Tentu saja, ada sedikit kebenaran dari pendapat mereka, karena dinamika cryptocurrency sangat tidak stabil. Mata uang digital mungkin mencapai titik tertinggi sepanjang masa dan kemudian akan runtuh hingga 40-50%. Masalah uang kripto semacam itu dapat dikaitkan dengan periode singkat keberadaannya di pasar keuangan dan isolasi tertentu dari aset lain di pasar saham.

Namun, tidak semua orang sependapat dengan Goldman. Misalnya, analis di bank digital First Boulevard yang memiliki pendapat sebaliknya. Bank akan menjadi mitra pertama untuk perangkat lunak Visa, yang secara signifikan dapat memperluas jangkauan klien yang terlibat dalam transaksi mata uang kripto. Selain itu, hedge fund AS yang terkenal, Bridgewater Associates juga berencana untuk berinvestasi pada pasar mata uang kripto.

Terlepas dari ketakutan tertentu dari para investor besar, pasar cryptocurrency terus berkembang ke segala arah. Masalah volatilitas aset digital yang tinggi akan segera diselesaikan dengan infus ekuitas yang konstan, rangkaian perangkat lunak yang diperluas, serta implementasi yang lancar ke dalam sistem perbankan global.