Pekan trading yang baru dimulai dengan sedikit koreksi indeks Dolar AS: jika pada hari Jumat, trading ditutup di 90.968, maka selama sesi Asia hari Senin, indikator naik ke 91.088. Itu hanya koreksi minimal, jadi pasangan Dolar utama diperdagangkan cukup lemah dalam kisaran harga yang sempit. Secara khusus, pasangan EUR/USD sepenuhnya berfluktuasi dalam kisaran harga 20 poin, mengabaikan koreksi minimum Dolar AS. Sekarang, pasar menunggu informasi pemicu selanjutnya.
Dalam konteks ini, perlu dicatat bahwa hanya akan ada beberapa peristiwa minggu ini. Ini berarti kalender ekonomi untuk pasangan EUR/USD tidak akan memiliki banyak rilis penting.
Peristiwa paling menarik minggu ini akan terjadi pada hari Rabu, 10 Februari. Di awal sesi AS akan ada publikasi data pertumbuhan inflasi AS, dari sana dinamika positif diperkirakan: indeks harga konsumen umum Januari diprediksi mencapai 0,4 % per bulan, dan menjadi 1,5% per tahun. Selain itu, inflasi inti akan menunjukkan dinamika yang serupa: pertumbuhan yang diperkirakan sebesar 0,3% per bulan dan 1,6% per tahun. Berdasarkan Nonfarm terbaru, gaji di bulan Januari menunjukkan hasil yang tidak masuk akal di tengah penurunan tajam jumlah karyawan. Para ahli percaya bahwa indikator upah per jam rata-rata menunjukkan gambaran yang salah – angka yang anehnya meningkat karena hilangnya pekerjaan yang tidak proporsional pada pekerja bergaji rendah dan upah mereka yang menurun (dan bukan karena kenaikan upah secara umum). Oleh karena itu, indikator mungkin menunjukkan nilai aktual bulan depan. Situasi serupa diamati pada musim semi tahun lalu mengingat gelombang pertama krisis virus Corona. Tetapi, setelah pertumbuhan yang sangat kuat, indikator tersebut jatuh ke area negatif, dan dengan cepat mencapai -1%.
Dengan latar belakang kegagalan data Nonfarm, peran pertumbuhan data inflasi AS akan menjadi sangat penting. Harus diingat bahwa hampir semua komponen hari Jumat dirilis di zona "merah" (kecuali angka pengangguran), dan indikator bulan sebelumnya direvisi turun secara signifikan. Oleh karena itu, jika indikator inflasi juga melonjak, maka pembatasan awal QE tidak akan mungkin terjadi.
Selain itu, pada hari Rabu, Ketua Fed, yang akan berbicara di webinar, akan memberi pernyataan atas situasi saat ini. Topik presentasi itu berjudul "Kondisi Pasar Tenaga Kerja di AS". Perlu diingat bahwa setelah hasil pertemuan Fed terakhir, Powell mengatakan bahwa regulator akan tetap berkomitmen pada kebijakan moneter yang sangat lunak. Laju pembelian kembali obligasi senilai $120 miliar sebulan saat ini akan berlanjut sampai "kemajuan substansial dan berkelanjutan" dibuat untuk memenuhi target ketenagakerjaan dan inflasi. Sementara itu, ia menegaskan bahwa program insentif akan diperluas jika diperlukan. Bank Sentral tidak mengumumkan kriteria yang jelas dalam konteks ini, tetapi dalam kasus ini, jelas bahwa trader harus fokus pada dinamika pasar tenaga kerja, inflasi, dan perekonomian negara secara keseluruhan. Faktanya, data Nonfarm yang gagal dipublikasikan hanya 1,5 minggu setelah rapat bulan Februari. Mengingat topik webinar, ketua FRS pasti akan mengomentari rilis ini. Jika dia mengizinkan QE untuk berkembang, Dolar AS akan mendapat tekanan tambahan.
Pada catatan lain, faktor fundamental politik dipisahkan. Fokus di sini adalah pada "Rencana Penyelamatan Amerika" dan krisis politik di Italia. Menurut saya, peristiwa di AS secara bertahap akan hilang, karena Partai Demokrat sebenarnya lebih diuntungkan dalam konfrontasinya dengan Partai Republik pekan lalu. Secara khusus, Demokrat berhasil menyetujui resolusi anggaran yang memungkinkan mereka untuk meloloskan RUU 1,9 triliun yang beresonansi dengan mayoritas sederhana – baik di DPR maupun di Senat. Oleh karena itu, fakta dari persetujuan "American Rescue Plan" tidak akan mengejutkan siapa pun, karena pasar telah menentukan faktor ini selama minggu sebelumnya.
Namun, intrik tentang peristiwa Italia tetap ada. Perlu dicatat bahwa koalisi yang berkuasa di Italia runtuh setelah mantan Perdana Menteri Renzi meninggalkannya. Setelah beberapa kali mencoba menyelesaikan koalisi lagi, Perdana Menteri saat ini, Giuseppe Conte, mengundurkan diri. Negara itu berada di ambang pemilihan awal. Minggu lalu, presiden Italia melakukan upaya terakhir untuk menyelesaikan krisis politik dengan meminta mantan kepala ECB, Mario Draghi, untuk membentuk "pemerintahan teknokratis". Selama akhir pekan, Draghi menggelar putaran pertama negosiasi. Akibatnya, banyak kekuatan politik menyatakan dukungan untuknya (khususnya, partai Silvio Berlusconi "Forward, Italy" dan "Liga"). Hari ini, mantan Ketua ECB, yang mungkin segera menjadi perdana menteri baru Italia, memulai putaran negosiasi kedua (yang menentukan). Pertanyaan atas pertanyaan-pertanyaan ini akan menjadi jelas sebelum hari Rabu: Akankah Draghi dapat membentuk dan memimpin kabinet baru para menteri atau akankah krisis politik diperburuk oleh pemilihan parlemen dini?
Pada gilirannya, mata uang Eropa akan bereaksi sesuai hal itu. Dalam kasus hasil yang positif, Euro akan menerima dukungan yang signifikan, karena epik Italia, yang telah berlangsung selama lebih dari satu minggu, memberikan tekanan latar belakang pada mata uang.
Oleh karena itu, prasyarat dipertimbangkan untuk pertumbuhan lebih lanjut pada pasangan EUR/USD minggu ini, terutama jika inflasi AS mengecewakan, J. Powell menyuarakan retorika "dovish", dan Mario Draghi menegaskan reputasinya. Saat ini, pasangan mata uang utama memasuki tahap konsolidasi setelah tren naik pada hari Jumat. Dengan latar belakang hari Senin yang kosong, kemungkinan terjadi pullback harga yang lebih dalam, tetapi pasangan diperkirakan tidak akan meninggalkan area level 1.20. Dengan demikian, setiap pullback ke bawah dapat digunakan untuk membuka posisi long dengan target pertama 1.2060 (garis Tenkan-sen pada kerangka waktu harian) dan target utama saat ini di 1.2100 (garis rata-rata Bollinger Bands pada kerangka waktu yang sama).
