Setelah Partai Demokrat menerbitkan rincian RUU baru yang diusulkan oleh Joe Biden untuk memerangi virus Corona pada hari Senin, Dolar AS melemah terhadap Euro dan Pound Inggris. Kita berbicara tentang paket bantuan $1,9 triliun, yang menurut Demokrat, sangat dibutuhkan perekonomian. Dengan latar belakang ini, pasar saham AS telah memulihkan semua kerugian yang diamati minggu lalu, dan melanjutkan untuk memperbarui tertinggi historis. Pound Inggris juga mencapai tertinggi baru, sementara Partai Buruh mendorong lebih banyak program untuk membantu ekonomi Inggris.
RUU baru yang diusulkan oleh Joe Biden mempengaruhi semua bidang ekonomi dan sosial, dari pendidikan hingga layanan keuangan dan pasar tenaga kerja. Tetapi, bukan rincian RUU yang melemahkan posisi Dolar, namun informasi bahwa Partai Demokrat, dalam waktu singkat setelah menyetujui paket bantuan ini, sudah menargetkan putaran lain pembayaran stimulus di tahun-tahun mendatang. Diperkirakan bahwa pemungutan suara pada RUU baru akan diadakan dalam waktu dekat, setelah itu akan pergi ke Senat, tempat Demokrat dan Republik memiliki jumlah suara yang sama. Harapannya adalah Wakil Presiden Kamala Harris akan memilih paket bantuan baru dan meluncurkan prosedur yang lebih dipercepat untuk penerapannya. Proyek baru ini menyediakan pembayaran $1.400 kepada warga dengan pendapatan tahunan total hingga $75.000, atau kepada pasangan yang berpenghasilan kurang dari $150.000 untuk dua orang.
Kelayakan untuk pembayaran akan tergantung pada pendapatan untuk 2019 atau 2020. Akun ini juga menyediakan pembayaran $1.400 untuk orang dewasa dan anak-anak yang menjadi tanggungan. Selain itu, tunjangan pengangguran juga akan meningkat. RUU tersebut memberikan peningkatan tunjangan federal mingguan dari $300 menjadi $400. Pembayaran akan berlaku hingga akhir Agustus 2021. Tunjangan untuk wiraswasta juga akan diperluas. Adapun tunjangan tambahannya, presiden baru Joe Biden baru-baru ini mengumumkan bahwa ia sedang mempersiapkan paket langkah-langkah untuk mengurangi pembayaran pajak kepada keluarga yang memiliki anak. Keputusan menaikkan pembayaran tunjangan anak juga didukung oleh sejumlah perwakilan dari Partai Republik.
Dari statistik fundamental kemarin, saya ingin menyoroti beberapa laporan. Data dari Destatis mengenai volume produksi industri di Jerman jelas mengecewakan, karena indikatornya lebih buruk dari perkiraan ekonom. Produksi industri tetap tidak berubah pada Desember 2020 setelah naik 1,5% pada bulan November. Para ekonom telah memperkirakan pertumbuhan 0,3% pada bulan Desember. Secara tahunan, penurunan produksi industri sebesar 1,25%. Penurunan tersebut menarik turun keseluruhan indikator produksi di sektor manufaktur, yang penurunannya 8,5% dibandingkan tahun 2019. Laporan lain dari Sentix pada hari Senin menunjukkan bahwa kepercayaan investor zona Euro turun pada bulan Februari 2021. Hal ini disebabkan perlambatan tingkat vaksinasi, yang mempengaruhi penilaian situasi saat ini dan ekspektasi prospek ekonomi. Berdasarkan data tersebut, indeks sentimen investor turun menjadi -0,2 poin pada bulan Februari setelah naik menjadi 1,3 poin pada bulan Januari tahun ini. Ekonom telah memperkirakan indeks akan naik menjadi 1,9 poin. Indeks situasi saat ini turun menjadi -27,5 poin dari -26,5 poin di bulan Januari. Indeks ekspektasi turun menjadi 31,5 poin dari 33,5 poin.
Adapun gambaran teknikal pada pasangan EURUSD, setelah breakout kemarin dari resistance 1.2050, mood di antara pembeli aset berisiko menjadi jauh lebih baik dari sebelumnya. Terobosan 1.2050 menunjukkan bahwa momentum bullish dapat berlanjut lebih jauh, dengan target berikutnya maksimum 1.2090. Melampaui kisaran tersebut tentunya akan membawa pada pergerakan Euro yang lebih kuat hingga ke area 1.2130 dan 1.2180, tempat pasar akan mengalami take profit pada posisi long. Mungkin untuk membicarakan tentang kembalinya tekanan pada mata uang Eropa hanya setelah penjual mendorong instrumen trading kembali di bawah support 1.2050. Hal ini akan menyebabkan pembongkaran sejumlah stop order bulls dan pergerakan instrumen trading yang lebih besar di area terendah 1.2000 dan 1.1950.
GBP
Pound Inggris tidak mengalami masalah dengan pertumbuhan, bahkan dengan latar belakang peringatan dari Partai Buruh Inggris, yang mengatakan bahwa perlu untuk memperpanjang program bantuan negara dalam memerangi pandemi virus Corona, yang berakhir pada Maret tahun ini. Jika ini tidak terjadi, ekonomi bisa merugi hingga 50 miliar Pound. Argumennya adalah bahwa banyak perusahaan kehabisan uang (cash), dan oleh karena itu perlu menyediakan likuiditas tambahan. Partai tersebut telah meminta Menteri Keuangan Inggris Rishi Sunak untuk bertindak sekarang, daripada menunggu hingga 3 Maret, ketika rapat persetujuan anggaran akan diadakan, di mana tunjangan dan berbagai program untuk membantu bisnis dan pasar tenaga kerja diharapkan akan diperpanjang. Partai Buruh memperkirakan bahwa setelah berakhirnya program bantuan, bisnis Inggris akan segera menghadapi biaya tambahan sekitar 50 miliar Pound, yang akan membuat lubang dalam perekonomian.
Lucy Powell, juru bicara partai, kemarin mengatakan bahwa diperlukan skema yang lebih cerdas untuk mendukung bisnis, yang akan menyelamatkan pekerjaan dan menyediakan jalur yang lebih cepat bagi pemulihan ekonomi Inggris. Seperti perkiraan, pencabutan tindakan karantina tidak akan terjadi sampai Maret tahun ini, jadi perlu dipikirkan tentang bagaimana melindungi ketenagakerjaan lebih lanjut, yang tidak mungkin menunjukkan pertumbuhan pada satu titik. Perwakilan dari Partai Buruh juga mengingatkan Menteri Keuangan soal pajak pertambahan nilai sekitar 34 miliar Poundsterling. Pasca pembatalan tunjangan, maka harus sudah dilunasi selambat-lambatnya 31 Maret 2021, yang hanya menambah beban utang pada banyak perusahaan.
Pound Inggris diabaikan oleh laporan hari ini dari British Retail Consortium Trade, yang turun untuk pertama kalinya sejak musim semi tahun lalu. Pembatasan yang diberlakukan sejak November 2020 telah menyebabkan lebih banyak kerusakan pada retailer daripada perkiraan. Total penjualan turun 1,3% YoY di Januari 2021 dibandingkan dengan tahun 2020, yang penjualannya naik 7,1%. Tindakan karantina saat ini merusak kepercayaan konsumen dan memaksa pembeli untuk mengendalikan pengeluaran mereka, terutama untuk pakaian dan sepatu.
Adapun gambaran teknikal pada pasangan GBPUSD, melampaui resistance 1.3760 memicu sejumlah pembelian aktif dari pemain utama, yang memperkuat posisi Pound Inggris dan meninggalkan kemungkinan yang cukup tinggi untuk melanjutkan pertumbuhan di masa depan. Pembeli sekarang melihat pada resistance di dasar angka ke-38, terobosannya pasti akan mengarah pada pengujian tertinggi baru di area 1.3840 dan 1.3880. Ada kemungkinan untuk membicarakan tentang kembalinya tekanan pada instrumen trading hanya setelah bears mendapatkan kembali kendali di level 1.3750. Dalam skenario ini, akan memungkinkan untuk mengamati penurunan berulang pada pasangan ke posisi terendah 1.3720 dan 1.3680.
