Mata uang Eropa menunjukkan pergerakan sideways yang kuat kemarin, sementara mata uang Inggris tiba-tiba ingat mengenai Brexit. Khususnya, Komisi Eropa mengungkit kembali topik ini, yang ditujukan untuk memulai sidang hukum melawan Inggris karena dugaan pelanggaran perjanjian perdagangan dari negara tersebut. Namun, London menyangkal tuduhan tersebut. Meski begitu, jangan mengambil kesimpulan ceroboh apapun, karena sidang ini akan cukup panjang dan sangat sulit. Bagaimanapun, alasannya tetap dan pound sedikit melemah.

Peristiwa kunci hari ini adalah perilisan data penjualan ritel AS, yang tingkat pertumbuhannya diperkirakan melambat turun dari 7,4% ke 5,5%. Sampai batas tertentu, ini adalah pengulangan dari skenario Eropa, ketika penjualan ritel kolaps setelah pertumbuhan inflasi yang tajam. Pada umumnya, situasi di AS sedikit berbeda, karena inflasi tumbuh lebih kuat dari ekspektasi, tapi penjualan ritel diperkirakan akan tumbuh. Namun, jelas bahwa pertumbuhan mereka dapat melambat, inilah yang sekarang terjadi di tengah kenaikan harga konsumen.

Situasi ini diperburuk oleh rapat FOMC esok hari, selama rapat situasi dengan inflasi tentu akan dipertimbangkan. Dan untuk mempertimbangkan inflasi tanpa aktivitas konsumen bisa dibilang tidak begitu produktif atau sia-sia. Pada waktu yang sama, perlu diingat bahwa skala perlambatan yang diharapkan dalam pertumbuhan penjualan ritel jauh lebih signifikan dari pertumbuhan inflasi. di sini, kita berbicara setidaknya mengenai penurunan laba perusahaan, yang dapat menyebabkan terhentinya pemulihan pasar buruh dan bahkan memicu babak baru pertumbuhan pengangguran. Jika demikian, Fed akan melakukan sesuatu mengenai ini.

Penjualan ritel (AS):

Namun, dolar diperkirakan tidak akan turun tajam. Ini karena situasi secara menyeluruh di AS tampak jauh lebih baik dari di Eropa. Selain itu, mata uang nasional dapat didukung oleh data produksi industri, yang saat ini turun -1,8%. Penurunan ini dapat digantikan oleh kenaikan sebesar 0,9%. Bukan hanya kenyataan bahwa penurunan berubah menjadi pertumbuhan, tapi juga kenyataan bahwa terakhir kali industri AS menunjukkan pertumbuhan adalah paling cepat Agustus 2019. Sedangkan untuk Eropa, industri masih terus menurun, dan jauh lebih panjang dari di AS.

Manufaktur Industri (AS):

Mata uang Euro membentuk rentang sempit 1.1910/1.1940 di pasar kemarin dan kuotasi berkembang di dekatnya. Kita dapat berasumsi bahwa ini adalah proses kumulatif yang dapat memicu lonjakan aktivitas spekulatif. Metode trading untuk fluktuasi ini berdasarkan pada taktik menembus batas tertentu.

Pasangan GBP/USD mengikuti kecenderungan menurun, yang menghasilkan breakdown local low hari Jumat kemarin. Kita dapat berasumsi bahwa jika harga bertahan di bawah level 1.3850, maka harga pound akan terus melemah.