Secara formal, pasar kemarin berperilaku normal, dan bahkan bereaksi terhadap data ekonomi makro yang dipublikasikan. Namun, reaksinya cukup aneh. Kenaikan indeks harga produsen di Eropa, dari 0,4% menjadi 1,5%, menyebabkan melemahnya mata uang tunggal Eropa, tetapi sangat tidak signifikan sehingga dapat dilihat melalui mikroskop. Sementara itu, laju pertumbuhan harga produsen diperkirakan meningkat menjadi 1,1%. Data sebelumnya direvisi naik dari 0,0%. Jadi pertumbuhannya sangat besar, menghilangkan keraguan atas pertumbuhan inflasi lebih lanjut. Harga konsumen akan naik, dan itu akan berlangsung sangat cepat. Artinya, Bank Sentral Eropa perlu menangani masalah ini secepat mungkin, atau akan terlambat. Situasi ini diperumit oleh fakta bahwa satu-satunya cara untuk menahan inflasi adalah pengetatan kebijakan moneter. Misalnya dengan menaikkan suku bunga. Tetapi ekonomi Eropa sekarang sama sekali belum siap untuk ini. Jadi, pelemahan mata uang tunggal Eropa yang cukup mencolok dan serius kemarin logis, namun itu tidak terjadi.

Indeks Harga Produsen (Eropa):

Mata uang tunggal Eropa menunjukkan pertumbuhan cukup baik yang dimulai tepat pada saat publikasi data pengajuan tunjangan pengangguran di Amerika Serikat. Hasilnya jauh lebih buruk daripada prakiraan. Secara khusus, jumlah permintaan awal meningkat dari 728 ribu menjadi 744 ribu, meskipun seharusnya dikurangi menjadi 675 ribu. Jumlah permintaan berulang turun dari 3.750 menjadi 3.734, terhadap prakiraan sebanyak 3.610 ribu. Akibatnya, jumlah total permohonan tunjangan pengangguran tidak berubah. Dengan kata lain, pemulihan pasar tenaga kerja terhenti. Namun ini tidak berarti apa-apa. Kita tidak dapat menarik kesimpulan yang jauh dari data hanya dalam satu minggu. Tetapi pasar bereaksi jauh lebih kuat terhadap ini daripada data yang lebih serius dari Eropa. Jadi, komponen spekulatifnya masih sangat besar.

Jumlah klaim berulang tunjangan pengangguran (Amerika Serikat):

Saat ini, semua perhatian terfokus pada harga produsen di Amerika Serikat, yang tingkat pertumbuhannya dapat meningkat dari 2,8% menjadi 3,5%. Sementara di Eropa, pertumbuhannya cukup besar. Dan ini bukan karena fakta bahwa skala kenaikan harga produsen jauh lebih tinggi. Dengan kata lain, inflasi memiliki potensi pertumbuhan bagus, yang akan terealisasi dalam dua atau tiga bulan ke depan. Namun, Federal Reserve, seperti Bank Sentral Eropa, berpura-pura tidak terjadi apa-apa. Selain itu, regulator AS sama sekali tidak menganggap masalah pertumbuhan inflasi yang pesat, bahkan sebagai masalah hipotetis. Perilaku regulator ini, ditambah dengan kenaikan harga, menyebabkan banyak kekhawatiran, yang dapat menyebabkan melemahnya posisi dolar secara nyata.

Indeks Harga Produsen (Amerika Serikat):

Pasangan mata uang EUR/USD berhasil memperbarui titik tertinggi lokal 7 April (1.1914) selama hari perdagangan sebelumnya, di mana harga melonjak ke level 1.1927 untuk sementara waktu, tetapi sebagai hasilnya, volume posisi long menurun.

Dinamika pasar yang masih tinggi mencerminkan minat spekulan yang stabil.

Jika silanjutkan dari lokasi harga saat ini, kita dapat melihat bahwa setelah sedikit stagnasi selama sesi Asia, harga kembali turun, mengembalikan pelaku pasar ke level hari sebelumnya.

Dilihat dari grafik trading periode harian secara umum perlu dicatat bahwa sejak awal April, euro menguat sebanyak lebih dari 200 poin.

Dalam situasi ini, kita dapat mengasumsikan bahwa harga akan kembali ke level 1.1880-1.1870 untuk sementara waktu. Namun, mengingat minat naik belakangan ini, trader masih berkesempatan untuk mendekati area level psikologis 1.1950/1.2000.

Dari sudut pandang analisis indikator menyeluruh, jelas bahwa indikator instrumen teknikal pada interval menit menandakan penjualan karena proses rollback. Periode per jam dan harian berorientasi pada pergerakan naik yang menandakan pembelian.