Nikkei adalah indeks saham utama untuk Tokyo Stock Exchange, Jepang yang terdiri dari 225 perusahaan terbesar Jepang. Indeks ini sekali lagi menunjukkan kemandiriannya terhadap perkembangan ekonomi AS, serta kekhawatiran pada virus corona.

Untuk banyak perusahaan Jepang, pendapatan dari ekspor mencakup bagian besar untuk seluruh kekayaan bersih. Tentu saja, Amerika Serikat adalah salah satu importir utama. Oleh karena itu, hampir setiap data positif dari AS memicu kenaikan dalam saham-saham perusahaan dari berbagai segmen perekonomian Jepang. pertumbuhan indeks Dow Jones, serta hasil PMI yang optimis dari IHS Markit, mengirimkan Nikkei 225 lebih tinggi pada akhir pekan lalu dan Senin, 24 Mei.

Sebagai tambahan, kebijakan yang ditujukan untuk menangkal penyebaran virus corona juga menenangkan investor. Sementara dua prefektur mulai memvaksin anggota tentara bersenjata, sentimen di bursa saham Jepang membaik drastis. Pada Senin, indeks Nikkei 225 mencapai 28.364, 61 pada akhir perdagangan. Kawasaki Kisen Kaisha Ltd menambah 7,6% dan Nippon Yusen KK tumbuh hingga 5,6%.

Namun, pandemi virus corona terus membawa ketidakpastian ke pasar, khususnya di Jepang. Selain itu, tren positif beberapa hari terakhir tampaknya tidak cukup kuat untuk memicu pertumbuhan global lebih lanjut dalam saham-saham Jepang karena investor institusi masih enggan membuka posisi beli dibandingkan dengan trader swasta. Ketika menimbang prospek masa depan Nikkei 225, disarankan untuk memperhatikan pergerakan indeks di dekat level resistance signifikan historis 28.440, yang menjadi level support.