Pada hari trading terakhir dalam pekan ini, berisiko untuk memperdagangkan pasangan Dolar: Nonfarm hari ini mungkin mengecewakan para trader, meskipun pasar sudah memainkan kembali data kuat tentang pertumbuhan pasar tenaga kerja AS, melihat kembali prakiraan awal dan tanda-tanda tidak langsung. Secara khusus, laporan ADP kemarin dirilis jauh lebih tinggi dari nilai perkiraan, dan peningkatan mingguan dalam jumlah permohonan awal untuk tunjangan pengangguran secara konsisten menurun untuk minggu kelima berturut-turut. Semua faktor ini menunjukkan bahwa data utama pertumbuhan pasar tenaga kerja AS akan dirilis di "zona hijau", sehingga memperkuat mood hawkish di antara anggota Fed.
Namun, harus diingat bahwa data Nonfarm mengecewakan Dolar lebih dari sekali, yang terlalu bergantung pada sinyal indikator ekonomi makro sekunder. Selain itu, tampaknya para trader sekarang mengikuti prinsip trading "beli berdasarkan rumor, jual berdasarkan fakta". Dolar AS berada dalam permintaan tinggi karena kepercayaan tiba-tiba bahwa rilis hari ini akan meyakinkan banyak perwakilan dari "sayap dovish" Federal Reserve. Namun, asumsi tersebut tidak jelas dan subjektif. Oleh karena itu, orang tidak boleh mempercayai hype saat ini seputar Dolar, karena rilis final mungkin tidak membuatnya dalam posisi bagus.
Mengingat tingkat ketidakpastian ini, masuk akal untuk melihat lebih dekat beberapa pasangan silang hari ini. Di antara mereka, pasangan AUD/NZD dapat dibedakan.
Dolar Australia, dipasangkan dengan Selandia Baru, baru-baru ini menunjukkan peningkatan volatilitas. Dengan demikian, bears AUD/NZD secara signifikan memperkuat posisinya dan memperbarui harga terendah hampir 4 bulan setelah hasil pertemuan terbaru Reserve Bank of New Zealand. Secara umum, RBNZ menjadi Bank Sentral pertama yang mengumumkan pengetatan parameter kebijakan moneter. Gubernurnya, Adrian Orr, menyatakan bahwa suku bunga bisa dinaikkan pada pertengahan tahun depan. Program stimulus akan dibatasi bahkan sebelum kenaikan suku bunga. Menurutnya, program pembelian aset ini akan berjalan hingga Juni 2022. Prospek seperti itu mengilhami penjual AUD/NZD: pasangan ini turun 200 poin hanya dalam beberapa hari dan memperbarui harga tertinggi beberapa bulan.
Namun, bulls pasangan itu membalas dendam. Alasan pemulihan sebagian posisi adalah hasil pertemuan Reserve Bank of Australia bulan Juni. Meskipun pertemuan ini adalah "pass-through", retorika dari pernyataan yang menyertainya mendukung Dolar Australia. Regulator menyimpan semua parameter kebijakan moneter dalam bentuk yang sama, menyatakan bahwa keputusan penting tentang QE akan dibuat pada akhir pertemuan berikutnya. Tetapi pada saat yang sama, anggota RBA mengabaikan banyak sinyal negatif. Secara khusus, mereka dengan tenang mengomentari data pertumbuhan inflasi yang terus terang gagal. Secara umum, RBA menyimpulkan bahwa ekonomi nasional "memulihkan lebih kuat dari yang diperkirakan sebelumnya" dan, menurut perkiraan yang tersedia, "akan terus pulih dalam waktu dekat." Retorika seperti itu menyarankan bahwa Bank Sentral akan mengumumkan pembatasan program stimulus pada bulan Juli.
Dapat dilihat di sini bahwa baik RBNZ dan RBA menunjukkan sikap "hawkish", meskipun regulator Selandia Baru telah lebih jelas menunjukkan niatnya, bahkan mengumumkan pedoman sementara. Tidak adanya korelasi ini menunjukkan keuntungan posisi short pada pasangan AUD/NZD.
Sekarang, jika kita berbicara tentang indikator ekonomi makro utama, maka statistiknya juga berpihak pada Dolar Selandia Baru. Berdasarkan data terbaru, tingkat pengangguran Selandia Baru turun hingga 4,7% pada kuartal pertama tahun ini, sementara itu diperkirakan akan tetap di level kuartal keempat, yaitu 4,9%. Tingkat pertumbuhan ketenagakerjaan meningkat sebesar 0,6% QoQ (dengan perkiraan pertumbuhan 0,3%). Faktanya, pengangguran telah menurun untuk kuartal kedua berturut-turut, dan pada kecepatan yang lebih cepat. Sedangkan untuk Australia, tingkat pengangguran juga menunjukkan tren menurun, namun indikator peningkatan jumlah orang yang bekerja pada April turun sebesar 30 ribu. Indikator ini masuk ke zona negatif untuk pertama kalinya sejak September tahun lalu. Ini menunjukkan bahwa Nonfarm Australia berikutnya mungkin mengecewakan para trader.
Dari sisi indikator inflasi, negara kepulauan juga memiliki keunggulan. Data terbaru tentang pertumbuhan inflasi di Selandia Baru juga mendukung Dolar Selandia Baru. Pada kuartal pertama tahun ini, tren positif tercatat: indeks harga konsumen naik hingga 0,8% dari nilai sebelumnya sebesar 0,6% secara per kuartal, dan menjadi 1,5% terhadap perkiraan pertumbuhan menjadi 1,4% per tahun. Di Australia, indeks harga konsumen secara keseluruhan pada kuartal pertama tahun ini dirilis pada angka 0,6%, bukannya pertumbuhan yang diproyeksikan sebesar 0,9%. Indikator tersebut telah menurun untuk kuartal kedua berturut-turut, mencerminkan perlambatan inflasi.
Dari sudut pandang teknikal, pasangan silang AUD/NZD pada grafik harian terlihat di antara garis tengah dan bawah indikator Bollinger Bands. Harga dalam kerangka waktu yang sama berada di atas garis Tenkan-sen dan Kijun-sen, yang berada di bawah Kumo cloud, sehingga membentuk sinyal "Golden Cross", yang menandakan kemungkinan peningkatan perubahan tren dari bawah ke atas. Untuk mengkonfirmasi asumsi ini, pembeli pasangan perlu berkonsolidasi di level 1.0725, dengan demikian menunjukkan prioritas posisi long.
Dilihat dari hasil minggu lalu, bulls tidak mampu melakukan terobosan seperti itu – setiap upaya untuk tumbuh dihentikan oleh bears AUD/NZD. Oleh karena itu, meskipun sinyal "Golden Cross" telah terbentuk, paling praktis untuk membuka posisi short untuk pasangan ini ketika harga mendekati level 1.0725 dengan target utama 1.0610 (garis bawah Bollinger Bands pada D1).
