Hasil rapat RBA bulan September tidak mendukung mata uang Australia. Pasangan AUD/USD berbalik tajam setelah lonjakan dorongan ke level 0,.dan kemarin turun hampir 100 poin, ditetapkan dalam area 0.73. Namun, ini adalah akhir dari suasana bearish: perilaku lemah dolar AS tidak memungkinkan penjual pasangan ini mengembangkan gerakan turun. Dolar Australia, meskipun tidak menerima dukungan dari RBA, terus bergerak mengikuti gelombang mata uang AS, yang dalam pergerakan tertunda.
Sebelum rapat Bank Sentral Australia bulan September, beberapa ahli berasumsi bahwa regulator akan mengabaikan rencana pengurangan program pembelian obligasi menjadi $ 4 miliar seminggu (dari nilai sebelumnya $ 5 miliar). Namun ini tidak terjadi: RBA mendukung niatnya, sehingga memicu kenaikan jangka pendek pasangan ini ke harga lokal tertinggi. Namun, retorika selanjutnya dari kepala Bank Sentral, Philip Lowe, memberikan tekanan signifikan pada AUD, benar-benar mengubah pasangan ini.
Pertama, ketua RBA mengatakan bahwa regulator akan membeli obligasi pemerintah senilai $ 4 miliar seminggu setidaknya hingga pertengahan Februari 2022. Sebelumnya, para ahli memperkirakan babak pengurangan QE berikutnya (hingga 3 miliar) akan berlangsung sebelum akhir tahun ini, sekitar bulan Desember. Fakta ini meningkatkan optimisme para trader AUD/USD. Lowe juga menambahkan bahwa suku bunga akan tetap pada level saat ini setidaknya hingga 2024, terutama mengingat kejadian belakangan ini terkait penyebaran virus corona di negara tersebut.
Selama rapat bulan September, Reserve Bank of Australia secara umum lebih memperhatikan COVID-19 dibandingkan dengan rapat bulan Agustus. Secara khusus, Philip Lowe mengatakan bahwa akibat strain delta, pemulihan ekonomi Australia terganggu, sehingga RBA akan memperlambat laju pengurangan program stimulus. Virus corona kemungkinan besar akan menyebabkan penurunan signifikan PDB, yang diperkirakan terjadi pada kuartal ketiga, dan bertambahnya tingkat pengangguran dalam beberapa bulan mendatang.
Seperti yang sudah disebutkan di atas, babak pengurangan QE berikutnya akan berlangsung sekitar Februari tahun depan. Tetapi pada saat yang sama, Lowe menyatakan bahwa pembelian obligasi akan direvisi dengan mempertimbangkan kondisi ekonomi dan keadaan sistem kesehatan, serta dampak wabah COVID-19 pada pasar tenaga kerja dan inflasi. Dengan kata lain, prospek normalisasi kebijakan moneter sangat bergantung pada situasi epidemiologis di negara tersebut. Dan sejauh ini, situasi ini menyisakan banyak keinginan. Di Australia, kasus virus corona meningkat tajam pada bulan September: sebuah anti-rekor jumlah kasus tercatat di negara bagian New South Wales – lebih dari 1200 orang per hari. Pembatasan karantina ketat berlaku di wilayah tersebut (seperti di negara bagian Victoria). Faktanya, sekitar setengah dari populasi Australia berada dalam isolasi. Misalnya, pembatasan anti-virus corona belakangan ini diperketat dan jam malam diberlakukan di kota terbesar di Australia, Sydney. Negara ini juga menetapkan rekor denda pelanggaran pembatasan virus corona. Pada saat yang sama, para ahli mengatakan bahwa Australia akan mencapai jumlah infeksi maksimum dalam beberapa minggu ke depan. Jadi, hal terburuk belum terjadi.
Karena itu, Reserve Bank of Australia sebenarnya mengabaikan data kuat pasar tenaga kerja di negara tersebut dan data pertumbuhan inflasi yang bagus. Semua indikator ini mencerminkan keadaan sebelum penguatan krisis virus corona. September dan semua rilis berikutnya tentu akan lebih mengecewakan. Anggota regulator Australia sangat menyadari hal ini, sehingga mereka tidak mengagumi "keunggulan" ekonomi Australia sebelumnya. Menurut Philip Lowe, negara itu akan kembali ke lintasan sebelum krisis kira-kira pada paruh kedua tahun depan.
Dengan demikian, Reserve Bank of Australia mengecewakan para trader AUD/USD dengan sikapnya yang "dovish". Bank sentral tidak mengabaikan rencananya untuk mengurangi QE pada bulan September, tetapi pada saat yang sama, prospek lebih lanjut normalisasi kebijakan moneter ternyata terlalu kabur. Semua ini menunjukkan bahwa dolar Australia sekarang akan sangat fokus pada dolar AS – dolar Australia tidak memiliki argumennya sendiri untuk pulih. Dalam hal ini, posisi short dalam jangka menengah dapat dipertimbangkan dengan lonjakan AUD/USD ke atas.
Dari sudut pandang teknikal, situasinya adalah sebagai berikut: di chart harian, pasangan ini menembus level support 0.7400 (batas bawah Kumo cloud) tetapi terhenti di sekitar level 0.7380. Pullback ke bawah dapat berlanjut ke level support berikutnya di 0.7350 (garis Tenkan-sen pada D1). Level harga (utama) berikutnya terletak 50 poin ke bawah – di level 0.7300.
