S&P500

Penurunan indeks saham AS meningkat jelang pertemuan FOMC. Sementara itu, nilai Dolar AS naik .

Indeks saham AS ditutup pada minggu sebelumnya dengan penurunan yang signifikan. Dow Jones Industrial Average turun 0,5%, NASDAQ turun 0,9%, dan S&P500 turun 0,9%.

Sementara itu, indeks saham Asia menguat pada hari Senin. Dengan demikian, indeks Jepang naik 0,6%, sedangkan indeks Tiongkok naik 1%.

Situasi inflasi ke depan di AS dan Uni Eropa menjadi isu utama bagi pelaku pasar, terutama menjelang pertemuan FOMC yang dijadwalkan pada hari Rabu. Dengan demikian, di Jerman, inflasi meningkat sebesar 1,5% pada bulan Agustus dibandingkan dengan bulan Juli. Para ekonom memperkirakan kenaikan yang lebih kecil sebesar 0,8%.

Pasar komoditas. Pada hari Senin, harga minyak menunjukkan penurunan bertahap. Minyak mentah Brent diperdagangkan pada $74,80 per barel dibandingkan dengan $76 per barel pekan lalu. Di Eropa, gas alam menunjukkan kinerja terbaik. Pekan lalu, melonjak hingga $1.000 per seribu meter kubik. Di AS juga naik, melebihi level tertinggi 5 tahun. Sekarang, biaya gas alam $5 per kontrak 70% lebih tinggi daripada periode dari musim gugur 2020 hingga musim dingin 2021. Analis menduga bahwa harga gas didorong oleh persediaan gas yang rendah di UE menjelang musim dingin. Harga gas yang tinggi dapat menyebabkan ekspor yang lebih besar dari AS ke Eropa, sehingga menurunkan pangsa pasar Gazprom.

Situasi epidemiologi global: kemarin, jumlah kasus virus baru di dunia turun menjadi 350 ribu, sedangkan di AS turun menjadi 33 ribu. Sebagai aturan, pada akhir pekan, jumlah kasus baru turun.

S&P500 diperdagangkan pada 4.433, kisarannya adalah 4.390–4.460. Pada hari Senin, S&P500 terus jatuh menjelang pertemuan FOMC. Indeks menurun 0,8% dan turun di bawah rata-rata 50 hari. Indeks ditutup dengan kerugian untuk pertama kalinya sejak Juli. Sementara itu, pelaku pasar memperkirakan bahwa Fed AS akan mengubah kebijakan moneternya menjadi lebih netral. Sekarang, Fed membeli $120 miliar per bulan dalam sekuritas Treasury dan obligasi yang didukung hipotek. Diperkirakan akan mengurangi program pembelian asetnya menjadi 0 pada pertengahan tahun 2022. Secara umum, situasi pasar AS cukup tenang.

USDX diperdagangkan pada 93.30, kisarannya adalah 93.00–93.50. Indeks Dolar AS menunjukkan lonjakan signifikan ke 93.20 dari 92.80 pada akhir pekan sebelumnya. Sekarang, Dolar AS melayang di tertinggi 3 minggu. Kemungkinan akan terus meningkat, khususnya, terhadap Euro. Pertumbuhan tersebut didukung oleh ekspektasi pengetatan kebijakan moneter.

USD/CAD diperdagangkan di 1.2810, kisarannya di 1.2780–1.2850. Pasangan mata uang meningkat seiring dengan Dolar AS, mengabaikan harga gas dan minyak yang tinggi.

Kesimpulan: Pasar saham AS telah turun 3% dari puncak tahunannya. Ini merupakan penurunan yang tidak signifikan dibandingkan dengan pertumbuhan sebelumnya. Oleh karena itu, koreksi ke bawah dapat berlanjut. Investor tidak boleh membuka posisi beli baru, sampai ada bukti bahwa koreksi telah berakhir.