Emas tetap lemah, bertahan dibawah $1.800 per ons. Meskipun demikian, pasar optimis, ungkap London Bullion Market Association (LBMA).

Selama konferensi digital tahunannya, LBMA mengatakan emas terus memainkan peran penting dalam portofolio investor.

Dengan demikian, mereka memperkirakan harga akan tetap menjadi lebih tinggi di tahun mendatang meskipun suku bunga turun tahun ini. Untuk lebih tepatnya, mereka memperkirakan emas akan diperdagangkan di $1.969 per ons di tahun mendatang, yang lebih rendah dibandingkan dengan perkiraan awal diatas $2.000 per ons.

Investor juga bertanya-tanya peran apa yang dimainkan emas ketika menghadapi performa rekor pasar saham dan potensi pergeseran dalam kebijakan moneter AS.

Sebagai juru bicara kunci pada konferensi, Barry Eichengreen, profesor eonomi di University of Berkeley, mengatakan ia tidak melihat emas sebagai lindung dana hebat terhadap inflasi karena meskipun inflasi bersifat sementara, Federal Reserve akan terus tertinggal dibalik kurva yang akan memaksa mereka untuk bergegas dan mengejar. Sehingga, alih-alih melihatnya sebagai pertahanan terhadap inflasi, Eichengreen melihat logam mulia sebagai pertahanan terhadap ketidakpastian.

John Reade, ketua strategi pasar di World Gold Council (WGC), setuju dengan hal ini dan mengatakan itu adalah alasan mengapa emas akhir-akhir ini tidak menentu.Dengan demikian, ia tidak terkejut dengan bunga rendah dalam logam seiring pasar saham bergerak dari rekor tinggi ke rekor tinggi.

Dan mempertimbangkan bahwa permintaan untuk emas tetap tidak stabil tahun ini, Reade mengatakan ketidakpastian di pasar hanya akan semakin berkembang.