Pasangan EUR/USD menunjukkan peningkatan volatilitas pada hari pertama minggu perdagangan. Awalnya, harga naik ke titik lokal tertinggi di level 1.1666, kemudian turun ke titik terendah mingguan di 1.1591 setelah beberapa jam. Namun, bear juga tidak dapat berkonsolidasi di bawah level 1.1600, sehingga pasangan ini tetap berada di dasar level 1.16.
Perilaku pasangan ini kemarin tidak bisa dikatakan dikejutkan oleh sesuatu. Sepanjang minggu sebelumnya, trader melakukan trading menggunakan algoritme serupa: EUR/USD mengatur dorongan harga intraday, bear menolak, yang menyebabkan pullback ke bawah. Faktanya, pasangan ini terus diperdagangkan dalam kisaran harga yang lebar dari 1.1600-1.1650 sejak 19 Oktober, dengan lonjakan jangka pendek, kurang lebih sebesar 10-20 poin. Baik pembeli maupun bear tidak berani meluncurkan serangan skala besar, itu sebabnya dorongan naik dan turun begitu cepat padam. Para pihak dibelenggu oleh keraguan: euro sedang menunggu rapat ECB bulan Oktober (yang akan berlangsung Kamis ini), sementara dolar menunggu rapat Fed bulan November (hasilnya akan kita pelajari Rabu depan).
Akibatnya, pasangan ini berjalan dalam lingkaran, dalam kisaran di atas. Di sisi lain, situasi saat ini berkarakter "stabil": penjualan dapat dipertimbangkan di titik potong 1.1650, dan pembelian di titik potong 1.1590. Intrik hanya terletak pada kapan tepatnya para trader akan keluar dari "lingkaran setan" ini. Bagaimanapun, tidak diragukan bahwa ini akan terjadi dalam waktu dekat, kemungkinan besar dalam beberapa minggu mendatang.
Pertumbuhan pasangan ini kemarin disebabkan oleh beberapa faktor fundamental. Minggu perdagangan dimulai dengan positif karena pernyataan bergema Joe Biden Jumat lalu diperhalus oleh pejabat senior Gedung Putih. Dapat diingat bahwa pemimpin Amerika tersebut tiba-tiba mengumumkan bahwa Amerika Serikat akan membela Taiwan jika diserang China. Menurut para ahli, ini jelas menyimpang dari posisi kebijakan luar negeri AS, yang telah diambil negara itu selama bertahun-tahun. Namun, tokoh-tokoh utama dalam pemerintahan presiden tidak mengembangkan retorika agresif "pemimpin" mereka. Sebaliknya, nada pernyataan mereka diplomatis. Secara khusus, Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, mengatakan bahwa Washington akan terus mematuhi kebijakan "satu China" terhadap China, sambil mempertahankan hubungan yang telah terjalin dengan Taiwan, termasuk dalam memastikan keamanannya – dalam konteks pemasokan senjata untuk kepentingan pertahanan diri. Beijing juga tidak menanggapi situasi ini: juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang, Wenbin hanya memperingatkan presiden Amerika atas "pernyataan ceroboh terkait masalah sensitif bagi China."
Dengan kata lain, komentar keras Biden tidak memicu kenaikan sentimen anti-risiko di pasar, itu sebabnya pasangan EUR/USD memperbarui titik lokal tertinggi pada awal perdagangan hari Senin. Namun, selama sesi Eropa kemarin, euro melemah di seluruh pasar, pasca publikasi laporan IFO. Indikator lingkungan bisnis di Jerman berada di "zona merah", turun menjadi 97,7 poin (dengan prakiraan penurunan menjadi 98,2 poin). Indikator ini terus turun selama empat bulan berturut-turut, yang mencerminkan pesimisme pengusaha Jerman. Dinamika negatif juga ditunjukkan oleh indikator ekspektasi ekonomi dari IFO. Indikator ini dirilis sebesar 95,4 poin, yang merupakan hasil terlemah sejak Februari tahun ini. Perlu dicatat di sini bahwa indeks PMI awal untuk Oktober diterbitkan pada hari Jumat, yang juga ternyata cukup lemah. Misalnya, indeks aktivitas bisnis Jerman di sektor jasa dirilis sebesar 52,4 poin, yang merupakan hasil terlemah sejak April.
Angka tersebut, yang dipublikasikan sebelum rapat ECB bulan Oktober, mengecewakan pembeli EUR/USD. Sementara itu, penjual pasangan ini menerima dukungan dari laporan ekonomi makro saat ini dari Amerika Serikat (khususnya, indeks aktivitas produksi Federal Reserve of Dallas naik menjadi 14 poin). Di sisi lain, bull dolar tidak dapat menafsirkan pidato Jerome Powell pada hari Jumat, yang menguntungkan mereka. Jadi, Kepala Fed tersebut mengatakan bahwa regulator AS "akan menaikkan suku bunga jika melihat risiko besar atas peningkatan ekspektasi inflasi." Tetapi pada saat yang sama, ia menambahkan bahwa skenario seperti itu "tidak mungkin" karena kenaikan inflasi bersifat sementara. Ia juga menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi di Amerika Serikat melambat tajam pada kuartal ketiga, karena varian Delta "memaksa konsumen untuk tidak makan di luar dan umumnya mengurangi aktivitas konsumen penduduk Amerika."
Di sisi lain, data utama pertumbuhan ekonomi AS akan dirilis Kamis ini. Menurut prakiraan awal, volume PDB pada kuartal ketiga hanya meningkat 2,6% (pada kuartal kedua, ekonomi Amerika tumbuh sebesar 6,7%). Sebelum rilis ini, trader EUR/USD tidak terburu-buru untuk berinvestasi dalam dolar AS.
Oleh karena itu, pasangan ini kemungkinan besar akan diperdagangkan di kisaran di atas 1.1590-1.1650 dalam beberapa hari mendatang, secara bergantian mendorong batas kisaran ini. Jika membahas prospek jangka panjang, kami percaya arah ke bawah menjadi prioritas, yaitu ke level 1.1550 dan 1.1500 (terutama karena tidak adanya korelasi posisi Fed dan ECB).
