Pasar ekuitas telah turun secara signifikan untuk ketiga kalinya dalam empat hari. Koreksi besar sudah dimulai.

Semua indeks saham utama mengalami kerugian pada penutupan hari Rabu. Dow turun 1,3%, NASDAQ Composite turun 1,8%, dan S&P 500 turun 1,2%.

Pada hari Kamis, futures di S&P500 menunjukkan tanda-tanda kemungkinan rebound pasar saham AS setelah penurunan kemarin. S&P 500 berjangka tumbuh sebesar 0,6%.

Pasar saham Asia ditutup bervariasi di pagi hari: Indeks saham Jepang jatuh 0,5%, sementara indeks saham Tiongkok naik 0,3%.

Sedangkan untuk pasar komoditas, harga minyak telah menurun selama dua hari berturut-turut begitu juga dengan pasar ekuitas AS. Brent jatuh di bawah $70. Penurunan tersebut mungkin disebabkan oleh kekhawatiran atas kemungkinan masalah ekonomi di AS di masa depan. Pada hari Kamis, minyak mencoba untuk pulih sebesar 1,4%, di angka $69,70.

Pertemuan OPEC diadakan kemarin. Mereka belum membuat keputusan tentang perubahan kuota produksi minyak. Pertemuan negara-negara OPEC+ diperkirakan hari ini. Dengan mempertimbangkan harga minyak saat ini, OPEC kemungkinan akan mempertahankan pembatasan produksi agar minyak tidak menurun lebih jauh lagi. Namun, ketika koreksi berakhir dan pasar mulai naik lagi, harga minyak akan naik lagi. Bank of America berpegang teguh pada perkiraan $85 per barel untuk minyak pada tahun 2022.

Gelombang virus Corona keempat tidak mereda. Ada 600.000 kasus kemarin. Saat ini, AS mencatat kenaikan terbesar. Kemarin, ada 120.000 kasus. Eropa dan Jerman mencatat 72.000 kasus, sementara Prancis dan Inggris mengalami peningkatan 50.000 kasus baru kemarin.

Indeks S&P 500 diperdagangkan pada 4,513. Kemungkinan akan tetap di kisaran 4.580 – 4.550. Pasar AS jatuh jauh pada hari Rabu. Penurunan intraday agak curam. Indeks ditutup dengan penurunan 1,2%. Hari ini, pasar saham dibuka dengan peningkatan. Setelah jam pertama trading, naik 1,5%. Namun, investor besar memutuskan untuk lock in profit di tengah kenaikan ini. Akibatnya, indeks S&P500 merosot ke MA 50 hari dan menutup lebih rendah untuk pertama kalinya sejak 14 Oktober. MA 50 hari adalah titik entri standar bagi dana besar untuk membuka posisi long. Investor yang bertaruh pada kenaikan di pasar saham dapat membuka posisi long pada level ini tetapi mereka harus berhati-hati. Harga mungkin mulai turun kapan saja. Sementara itu, ekonomi AS tetap kuat. Laporan ketenagakerjaan untuk bulan November mengungkapkan bahwa terjadi kenaikan 534 pekerjaan baru. Indeks PMI Manufaktur untuk bulan November juga mencapai 61,1%, mencatat level tertinggi. Sebelumnya, data Indeks Kepercayaan Konsumen dirilis, mencapai 109,5, mengalahkan ekspektasi. Fed serta konsumen khawatir tentang inflasi yang tinggi. Namun, upah tinggi dan pasar tenaga kerja yang kuat mengurangi konsekuensi aslinya. AS mencatat 120.000 kasus kemarin. Negara ini juga menempati urutan pertama dalam jumlah kematian. Ada 1.600 kematian terkait virus Corona kemarin. Selain itu, AS telah mengidentifikasi kasus varian Omicron COVID pertama.

Hari ini, AS akan mempublikasikan laporan klaim pengangguran awal.

Dolar AS diperdagangkan pada 96,00. Hal tersebut kemungkinan akan bertahan di kisaran 95.70 – 96.30. Indeks Dolar AS tidak terpengaruh oleh penurunan di pasar AS kemarin. Obligasi pemerintah dan Dolar AS adalah aset safe-haven di saat pasar memburuk.

Pasangan USD/CAD diperdagangkan pada 1,2790. Kemungkinan akan tetap berada di kisaran 1,2700 – 1,2820. Pasangan ini mencoba untuk melanjutkan pertumbuhan di tengah harga minyak yang rendah. Namun, akan segera menghadapi level resistance kuat di 1,2800. Jadi, ada mungkin akan terjadi kemunduran.

Kesimpulan. Trader mengantisipasi rebound pasar saham AS setelah penurunan tiga hari.