Reserve Bank of Australia memberikan dukungan tak terduga bagi Dolar Australia. Bank Sentral menyuarakan retorika yang cukup optimis selama pertemuan Desember, meskipun ada perlambatan signifikan di pasar tenaga kerja dan penyebaran varian baru virus Corona. Sebelum pertemuan Desember, beberapa ahli berasumsi bahwa regulator akan mengambil posisi wait-and-see dengan hati-hati atau pesimis-dovish, karena serangkaian masalah yang terakumulasi.
Namun dalam kenyataannya, RBA telah mengambil posisi optimis dan wait-and-see, memungkinkan untuk berasumsi bahwa Bank Sentral akan mengurangi QE atau mengabaikan program stimulus sama sekali pada awal tahun depan. Plot twist yang tak terduga ini memberikan dukungan signifikan untuk pasangan AUD/USD, yang menguji level support utama 0,7000 pada hari Jumat, memperbarui posisi terendah multi-bulan di sepanjang pergerakan. Namun, penjual tidak dapat menembus batas harga yang penting untuk pasangan ini. Terlepas dari segalanya, Bank Sentral Australia tidak membiarkan AUD tenggelam. Akibatnya, pembeli tidak hanya menahan level support tetapi melonjak, naik hampir 150 poin dalam beberapa hari terakhir. Patut dicatat bahwa penyebab hal ini sebagian besar adalah varian Omicron, yang secara aktif mengubah "citra" -nya.
Pada awalnya, Dolar Australia menerima berita yang cukup menyakitkan bahwa varian baru virus corona telah mencapai Australia. Negara ini baru saja menyelesaikan serangkaian lockdown panjang, setelah wabah penyakit musim semi-musim panas. Karantina yang keras menghantam pasar tenaga kerja seperti perkiraan, meratakan proses pemulihan yang panjang. Secara khusus, tingkat pengangguran pada bulan Oktober naik hingga 5,2%, terhadap perkiraan yang lebih optimis (4,8%). Ini adalah yang terburuk sejak April tahun ini: indikator menunjukkan pertumbuhan setelah penurunan 10 bulan berturut-turut. Peningkatan jumlah pekerja juga mengecewakan. Dengan perkiraan pertumbuhan hingga 50 ribu, indikator runtuh ke area negatif, turun 46 ribu. Padahal indikator ini juga dirilis di zona negatif di bulan September dan Agustus.
Kemunculan Omicron dengan latar belakang tren itu menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja akan terus turun, karena negara itu akan kembali menghadapi serangkaian lockdown. Bagaimanapun, pada awalnya diasumsikan bahwa varian baru telah belajar untuk "melewati" perlindungan kekebalan orang yang divaksinasi, sehingga mengurangi efektivitas vaksin yang ada. Gambaran fundamental yang suram menyeret pasangan AUD/USD ke harga terendah tahun ini, yaitu ke level 0,7000.
Namun, hampir secara bersamaan, "jangkar" Dolar Australia berhenti menarik pasangan ini turun. Reserve Bank of Australia tidak memenuhi ekspektasi bears, dan Omicron menjadi tidak penting.
Menyimpulkan hasil pertemuan Desember, Gubernur RBA Philip Lowe, menyatakan bahwa perekonomian negara itu menunjukkan "langkah pemulihan yang sangat stabil setelah mewabahnya varian Delta." Selain itu, dia menyatakan bahwa hal positif utama sekarang datang dari pasar tenaga kerja, dan dia meyakini ada peningkatan upah secara bertahap. Kepala Bank Sentral tersebut juga memusatkan perhatiannya pada tren inflasi. Dia mencatat bahwa tingkat inflasi inti dipertahankan pada 2,1%, dan inflasi keseluruhan hampir tidak melebihi 3%, mencerminkan harga bensin yang tinggi dan gangguan dalam rantai pasokan barang.
Nada umum dari pernyataan dan retorika Philip Lowe yang menyertainya sangat optimis. Menindaklanjuti hasil rapat Desember, hampir semua pakar bank terbesar menyatakan regulator menjamin akan menurunkan volume program insentif pada rapat berikutnya (Februari 2022). Beberapa dari mereka bahkan menyarankan bahwa Bank Sentral akan mengabaikan QE secara total jika indikator ekonomi makro utama dirilis dalam dua bulan ke depan di "zona hijau".
Kesimpulan ini mendukung Dolar Australia. Hal ini juga memperkuat posisinya dengan latar belakang penurunan sentimen anti-risiko di pasar. Semakin dekat ilmuwan dan dokter "berkenalan" dengan varian baru, maka semakin optimis kata-kata yang mereka ucapkan. Secara khusus, dokter dari rumah sakit di ibu kota Republik Afrika Selatan melaporkan bahwa mereka yang terinfeksi Omicron mendapat gejala lebih ringan daripada mereka yang terinfeksi varian COVID-19 (Delta) sebelumnya. Menurut hasil beberapa minggu terakhir, tidak ada lagi kematian akibat virus corona di Afrika Selatan, meskipun ada peningkatan jumlah kasus penyakit tersebut. Dengan latar belakang berita seperti itu, beberapa ilmuwan mulai berbicara tentang tahap baru dalam evolusi virus Corona – menurut mereka, Omicron dapat bertindak sebagai "vaksin alami", karena lebih menular tetapi tidak terlalu berbahaya. Perlu dicatat bahwa tesis optimis disuarakan tidak hanya oleh ahli virus atau ilmuwan individu. Sebagai contoh, kepala spesialis penyakit menular dari Amerika Serikat, Anthony Fauci, baru-baru ini menyatakan bahwa varian Omicron "tidak menyebabkan gejala penyakit yang sangat parah." Selain itu, beberapa hari sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia melaporkan bahwa belum ada kematian yang tercatat di dunia di antara mereka yang terinfeksi virus varian baru Covid ini.
Oleh karena itu, latar belakang fundamental dari pasangan AUD/USD berkontribusi terhadap koreksi ke atas lebih lanjut dalam jangka menengah. Di sini, perlu untuk memperhitungkan bahwa Fed akan mengumumkan hasil pertemuan Desember minggu depan. Mengingat sikap hawkish Jerome Powell, regulator AS dapat memberikan dukungan signifikan terhadap Dolar AS. Namun, dalam kerangka minggu ini, Dolar Australia mungkin masih punya waktu untuk membuktikan dirinya di tengah penurunan sentimen anti-risiko dan posisi optimis RBA.
"Pagu" koreksi ke atas adalah 0,7200 – ini adalah garis rata-rata indikator Bollinger Bands pada grafik harian. Dolar Australia dapat menembus target ini (dan yang paling penting, berkonsolidasi di atasnya) hanya karena kelemahan mata uang AS. Oleh karena itu, level resistance ini saat ini menjadi batas harga utama.
