Mata uang Inggris telah dengan percaya diri bergerak ke puncak selanjutnya pada akhir pekan ini dan berhasil mencapai titik tertingginya. Sedikit penurunan tidak menghalanginya untuk menikmati kemenangan, yaitu bukan yang terakhir dalam daftar mata uang ini.

Kemarin, pound sterling berhasil naik ke level tertinggi satu bulan terhadap Dolar AS di tengah meningkatnya selera risiko karena meredanya kekhawatiran terhadap jenis virus corona Omicron. Pada gelombang ini, mata uang Inggris mencapai level psikologis secara signifikan dari 1,3400 dan terus bergerak naik. Pertumbuhan tersebut tercatat untuk pertama kalinya sejak 23 November tahun ini mengingat penurunan sementara Dolar AS. Menurut analis MUFG Bank, peningkatan selera risiko berdampak negatif terhadap mata uang Amerika dan memberikan awal yang baik kepada mata uang Inggris. Namun, mereka percaya bahwa prospek kenaikan suku bunga di Amerika Serikat pada tahun 2022 akan secara signifikan mendukung USD.

Pound mencoba untuk naik sebelumnya, terutama sebelum pertemuan Bank of England. Ledakan pertumbuhan yang singkat tidak membuat perubahan yang signifikan terhadap dinamika pound. Namun, situasi saat ini telah stabil. Pada Jumat pagi, pasangan mata uang GBP/USD berada di sekitar level 1,3404, namun tidak dapat mempertahankan posisi yang menguat dan tetap berada pada kisaran 1,3392-1,3393.

Para analis mengatakan bahwa pound telah naik ke perbatasan atas di kisaran yang luas, di mana sudah sejak dimulainya bulan ini. Beberapa ahli percaya bahwa dinamika pound disebabkan oleh faktor teknis dan bukan faktor makroekonomi. Para analis memperhatikan GBP overbought, yang faktanya memberi tekanan pada pembeli. Situasi saat ini membentuk apa yang disebut "swing" antara penjual dengan pembeli. Hal ini berkontribusi pada transisi pasangan mata uang GBP/USD ke dalam spiral penurunan, di mana target terdekat berada di level 1,3290.

Sementara itu, data makroekonomi Inggris tidak terlalu mempengaruhi dinamika pound. Beberapa di antaranya, terutama tingkat pertumbuhan ekonomi, direvisi naik (dari sebelumnya 23,6% menjadi saat ini 24,2%). Data PDB Inggris untuk kuartal ketiga 2021 ternyata sedikit lebih parah dari perkiraan, namun cukup dapat diterima – pertumbuhan ekonomi melambat sebesar 6,8%. Suasana ekonomi yang relatif tenang mempengaruhi dinamika pound. Menurut para analis, prospek terdekat untuk pound terlihat positif. Berdasarkan perkiraan pada Januari 2022, mata uang Inggris mungkin meningkat.