Saham AS mencapai rekor harga pada hari Kamis karena spekulasi bahwa pemulihan ekonomi dapat mengatasi wabah virus Corona.

S&P 500 mengalami kenaikan meskipun volume trading tampak rendah menjelang liburan. Nikola Corp membukukan pendapatan yang kuat, berkat optimisme pasokan. JD.com Inc, di sisi lain, melaporkan kerugian karena rencana Tencent untuk mendistribusikan lebih dari $16 miliar saham sebagai one-time dividend. Crocs Inc mengumumkan kebangkrutan setelah setuju untuk membeli Heydude seharga $2,5 miliar.

Berbicara tentang statistik, sentimen konsumen AS naik pada bulan Desember, terutama karena rumah tangga menjadi lebih optimis tentang ekonomi. Penjualan rumah baru juga melonjak ke level tertinggi tujuh bulan di bulan November, dan pesanan untuk barang tahan lama melebihi perkiraan. Sementara itu, belanja konsumen mengalami stagnasi karena kenaikan harga menurunkan daya beli. Klaim pengangguran, di sisi lain, sedikit berubah minggu lalu.

Pada catatan yang berbeda, pil Covid-19 dari Merck & Co telah disetujui oleh regulator AS, memberikan pilihan perawatan di rumah bagi pasien dengan infeksi berisiko tinggi. Badan Keamanan UKHealth menyatakan bahwa mereka yang terinfeksi varian Omicron akan 50-70% lebih kecil kemungkinannya untuk dirawat di rumah sakit dibandingkan dengan varian Delta.

"Kami masih berada di posisi yang cukup bagus untuk ekuitas," jelas Anu Gaggar, ahli strategi investasi global di Commonwealth. "Suku bunga riil tetap rendah dan kondisi likuiditas tetap cukup mudah, neraca pada rumah tangga dan perusahaan tampak sehat, dan kepercayaan konsumen juga tetap tinggi. Ini bukan waktunya untuk keluar."

Laporan penting lainnya untuk hari ini adalah:

- data CPI inti di Jepang;

- penutupan pasar AS';

- penutupan awal pasar Eropa.