Indeks saham berjangka AS sedikit menurun dari penutupan hari Kamis dan tidak menunjukkan banyak momentum karena liburan Natal, yang mempengaruhi pedagang dan investor pada hari Senin. Namun, penyebaran strain Omicron bisa berdampak negatif pada akhir tahun. Dow Jones berjangka turun 10 pip pada hari Senin, sementara S&P 500 dan Nasdaq berjangka juga diperdagangkan di zona merah, meskipun pasar tidak di bawah banyak tekanan di tengah volatilitas yang rendah.

Pada hari Kamis, Dow Jones Industrial Average naik 196,67 pips, atau 0,55%, sedangkan S&P 500 naik 0,62% dan ditutup pada level tertinggi sepanjang masa. Situasi ini menyisakan kurang dari 0,4% ke level tertinggi sepanjang masa. Indeks Komposit Nasdaq naik 0,85%. Sentimen investor didorong oleh penelitian baru yang menunjukkan bahwa jenis Omicron akan memiliki dampak yang tidak terlalu parah pada ekonomi dibandingkan varian COVID-19 lainnya.

Statistik yang kuat juga memungkinkan para investor untuk memasuki liburan Natal dengan sentimen positif. Banyak data ekonomi pada hari Kamis yang menunjukkan kondisi ekonomi yang stabil dengan prospek yang baik untuk pertumbuhan pekerjaan dan belanja konsumen. Indeks Pengeluaran Konsumsi Pribadi, diawasi ketat oleh The Fed, naik 0,6% pada bulan November secara bulanan. Indeks PCE Inti naik 4,7% tahun-ke-tahun di bulan November. Hanya indeks manufaktur Fed Dallas yang diharapkan akan dirilis hari ini.

Pada hari Minggu, dokter spesialis penyakit menular AS, Dr. Anthony Fauci mengatakan bahwa kasus COVID-19 kemungkinan akan terus meningkat karena varian Omicron menyebar dengan cepat ke seluruh dunia. Rata-rata sekitar 150.000 kasus selama seminggu terakhir, dan kemungkinan akan jauh lebih tinggi setelah liburan Natal dan Tahun Baru. Menurut Universitas Johns Hopkins, lebih dari 52 juta kasus telah dilaporkan di AS. Dan sekarang ketegangan Omicron adalah kekuatan pendorong di balik lonjakan, yang mendominasi awal bulan ini.

Dengan latar belakang ini, di premarket, sekuritas perusahaan perjalanan dan maskapai penerbangan, yang dipimpin oleh United Airlines Holdings Inc. dijual setelah berita bahwa ratusan penerbangan dibatalkan selama Natal karena lonjakan COVID-19. Khususnya, prospek kebijakan moneter sekarang bergantung langsung pada seberapa nyaman perasaan perusahaan dan bisnis di masa depan selama gelombang pandemi berikutnya. Saham United Airlines Holdings Inc. telah kehilangan lebih dari 2,85% sebelum pasar dibuka dan tekanan kemungkinan akan meningkat.

Dr Anthony Fauci juga mengatakan bahwa orang Amerika harus tetap waspada karena kasus Omicron yang dilaporkan menyebabkan lebih banyak rawat inap untuk pasien, meskipun data menunjukkan bahwa gejala strain mungkin memiliki efek yang kurang serius.

Adapun analisis teknis indeks S&P500

Pada hari Kamis, harga menembus support di $4.718. Dalam kasus kembalinya tekanan pada indeks, level ini dapat memberikan dukungan. Terobosannya kemungkinan akan menyeret indeks ke $4.665 dan $4.611, di bawahnya pembeli mungkin memiliki masalah nyata. Di bawah level itu ada $4.551 dan $4.512, yang mungkin akan kita kembalikan dengan sangat cepat jika situasi dengan pandemi memburuk. Sekarang target penting bagi pembeli adalah melampaui level tertinggi sepanjang masa di sekitar $4.751. Mengikuti skenario seperti itu, harga kemungkinan akan menguji ulang $4.766 dan $4.779.