Gelombang kecil optimisme yang terkait dengan penurunan risiko yang diperkirakan dari penyebaran Omicron memudar dengan cukup cepat. Pada hari Selasa, indeks saham AS berhenti tumbuh, imbal hasil sedikit turun, dan bursa saham Tiongkok dan Jepang diperdagangkan di zona merah. Sementara itu, harga minyak terus naik – Brent telah mencoba untuk menetap di atas $79 per barel, dan gagal, tetapi tidak cukup untuk mendukung permintaan akan risiko. Mata uang komoditas menunjukkan upaya untuk turun pada Rabu pagi.

Dolar AS tetap menjadi favorit utama di pasar. Ekspektasi inflasi sedikit melemah setelah rekor inflasi di bulan November, tetapi setelah liburan Natal, imbal hasil obligasi TIPS 5 tahun yang dilindungi inflasi mulai naik lagi. Artinya, ekspektasi inflasi tetap tinggi.

Menurut Fed St. Louis, tingkat break-even pada obligasi 10-tahun tetap mendekati tertinggi sejak 8 Desember. Tingkat inflasi tahunan yang diperkirakan menurut Fed Cleveland pada 6 Desember adalah 2,46%, dan kemarin, naik menjadi 2,62%. Dinamika mendukung fakta bahwa inflasi akan terus tumbuh, yang berarti bahwa Fed akan dipaksa untuk mempertahankan retorika hawkish, yang pada akhirnya membuat Dolar AS menjadi favorit pasar.

USD/CAD

Ekonomi Kanada terlihat percaya diri – PDB naik 0,8% di bulan Oktober dan 0,3% di bulan November, lebih rendah dari bulan Oktober. Di sisi lain, dampak dari varian baru COVD-19 terhadap perekonomian pada bulan Desember juga tidak jelas (misalnya, Scotiabank cenderung menganggap dampak ini tidak signifikan). Perkiraan konsolidasi adalah bahwa pertumbuhan di Q4 akan hampir sama dengan di Q3, dengan pertumbuhan tahunan keseluruhan sebesar 4,5%, yang dikombinasikan dengan pemulihan yang cepat di pasar tenaga kerja dan inflasi tinggi, akan memberikan dasar bagi Bank of Canada untuk lebih lanjut membatasi insentif dan kenaikan suku bunga.

Pasangan USD/CAD membuat sedikit penurunan ke bawah, yang telah diperkirakan di tengah kenaikan minyak dan permintaan risiko secara keseluruhan, tetapi secara umum, gambarannya tetap bullish. Harga target bertahan di atas rata-rata jangka panjang. Sementara itu, laporan CFTC tentang Dolar Kanada negatif dan menunjukkan sedikit peningkatan pada posisi net short, sehingga investor tidak melihat prospek penguatan mata uang setidaknya selama dua atau tiga minggu mendatang.

Penurunan ke 1,28 kemungkinan besar akan digunakan untuk melanjutkan pembelian. Targetnya tetap sama – konsolidasi di atas level resistance 1,2940, yang gagal pada percobaan pertama, kemudian pergerakan ke 1,3015. Ini bisa terjadi pada hari-hari pertama setelah Tahun Baru.

USD/JPY

Perekonomian Jepang terdampak virus Corona cukup keras, dengan PDB Q3 6% di bawah Q3 2019. Ini adalah yang terburuk kedua di antara negara maju. Selain itu, konsumsi swasta 8% di bawah level normal, sehingga pengeluaran tampak rendah, dan alasan untuk pemulihan cepat dalam pertumbuhan PDB tampak lemah.

Tidak seperti kebanyakan perekonomian dunia, Jepang terus menyeimbangkan di ambang jatuh ke dalam deflasi. Terlepas dari kenyataan bahwa baik Bank of Japan dan pemerintah telah mengambil langkah-langkah bantuan yang belum pernah terjadi sebelumnya, konsumsi dan investasi dalam bisnis tetap pada level yang rendah. Dengan dinamika inflasi seperti itu, tidak perlu mengandalkan penarikan dari program-program bantuan.

Bank of Japan akan mengambil langkah-langkah bantuan untuk mencegah Yen naik, karena tekanan tambahan pada eksportir akan berarti tambahan tekanan pada perekonomian secara keseluruhan.

Pasangan USD/JPY terus mengembangkan momentum bullish dalam jangka pendek, sementara permintaan untuk risiko sedang diterapkan. Harga target mencoba untuk bergerak di atas rata-rata jangka panjang, yang memberikan lebih banyak alasan untuk naik lebih lanjut.

Meningkatnya permintaan akan risiko di hari-hari terakhir sebelum Tahun Baru berkontribusi pada pelemahan Yen. Dapat diasumsikan bahwa tertinggi lokal 115,54 akan diperbarui. Target ditetapkan di 118,60. Probabilitas reversal ke bawah menjadi terasa lebih rendah.