Mata uang tunggal Eropa tidak dapat mengungguli dolar AS. Ini dinyatakan oleh Steen Jakobsen, Chief Investment Officer di Saxo Bank. Salah satu alasan utamanya adalah regulator Eropa itu adalah bank sentral paling statis di dunia. Dengan demikian, suku bunga acuan Uni eropa ini tetap di level nol untuk waktu yang cukup lama, belum pernah berubah sejak Maret 2016. Terlebih, ketua ECB Christine Lagarde tidak melihat adanya alasan untuk menaikkan suku bunga pada tahun 2022.

Menurut Eurostat, inflasi tahunan kawasan Euro naik ke 4,9% pada bulan November, level tertinggi dalam 25 tahun. Jakobsen percaya bahwa ekonomi UE dapat tumbuh lebih cepat dari ekonomi negara-negara lainnya atau menunjukkan surplus akun lancar. Surplus menurun dikarenakan kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam sektor jasa. Ini juga berlaku untuk Jerman, ekonomi terbesar Zona Euro.

Sedangkan untuk dolar AS, menurut SWIFT, mata uang itu masih dapat mempertahankan posisinya sebagai mata uang utama dalam ranking pembayaran internasional pada bulan November. Dengan demikian, dolar AS memperoleh 39,16%. Itu berarti dolar naik 1,53% dalam 12 bulan. Dolar AS menguat karena melebarnya selisih suku bunga serta dinamika inflasi di AS dibandingkan dengan pasar utama lainnya seperti Jepang dan Eropa.

Euro jelas di bawah performanya atau undeperforming. Mata uang itu memperoleh 37,66%, dengan kenaikan year-on year hanya sebesar 0,22%. Di antara pemimpin kenaikan terdapat nama pound Inggris, yen Jepang dan renminbi China.

Pengetatan moneter oleh Federal Reserve AS, yang diharapkan para analis pada bulan Maret, akan memberikan dolar dukungan terkuat, yang menyulitkan mata uang lainnya untuk naik melawan dolar AS dalam beberapa bulan mendatang.

Adalah selisih dalam suku bunga, bukan virus corona, yang akan menentukan sentimen dalam pasar mata uang utama dalam waktu dekat. Sebagian besar analis yang dipoling oleh Reuters yakin bahwa fluktuasi dalam pasar mata uang akan menjadi semakin hebat selama tiga bulan mendatang. Secara khusus, kepercayaan ini berlaku bukan hanya pada mata uang pasar utama tapi juga mata uang pasar berkembang.

Setelah kenaikan suku bunga pada bulan pertama musim semi, regulator AS diharapkan akan mulai mengurangi aset-asetnya. Dolar kemudian dapat merasa superior terhadap mata uang utama lainnya. Bagaimanapun, pasar keuangan mengharapkan setidaknya tiga kenaikan suku bunga di AS tahun ini.