Mengingat perkiraan dibuat berdasarkan statistik Amerika, cukup masuk akal bahwa pound diharapkan akan melanjutkan pertumbuhan. Yang pada dasarnya itulah yang terjadi. Itulah yang terjadi pada pembukaan sesi perdagangan Eropa, dimana selama sesi Amerika, pound bahkan turun tipis. Meskipun skala penurunan ini murni simbolis. Dengan mempertimbangkan data aktual tampak sangat aneh dan hanya mengkonfirmasi bahwa pasar masih belum menyingkirkan komponen spekulatif yang berlebihan. Bagaimanapun, statistik Amerika ternyata jauh lebih baik dari prediksi. Tentu saja, permohonan awal untuk tunjangan pengangguran dirilis sedikit lebih buruk dari perkiraan, karena angkanya naik 23.000. Mereka memprediksi kenaikan hanya sebesar 8.000. Tapi di situlah sisi negatifnya berakhir. Pada waktu yang sama, kenaikan itu diimbangi oleh permohonan berulang, yang jumlahnya turun 194.000. Ini sendiri adalah perubahan pada skala yang sangat besar. Selain itu, mereka menunggu untuk pertumbuhan sebesar 7.000. Dengan kata lain, data mengenai pasar buruh sangat positif. Sebagai tambahan, indeks harga produsen, yang diduga sebesar 9,8%, ternyata sebesar 9,7%. Selain itu, indeks tidak tumbuh, tapi turun, karena data sebelumnya direvisi dari 9,6% ke 9,8%. Dapat dilihat bahwa semua rilis data benar-bener berbeda dengan apa yang diperkirakan, yang ternyata membingungkan pelaku pasar yang sekarang perlu menimbang kembali situasinya. Kemungkinan besar, untuk alasan inilah pasar menandai waktu selama perilisan statistik Amerika.

Jumlah permohonan berulang untuk tunjangan pengangguran (Amerika Serikat):

Tapi apa yang tidak terjadi kemarin setelah perilisan statistik makroekonomi Amerika dapat terjadi hari ini, pada waktu perilisan statistik Inggris. Kenyataannya di Inggris, tingkat pertumbuhan produksi industri diperkirakan melambat turun dari 1,4% ke 0,7%. Dan jika kita mempertimbangkan ekonomi dari Eropa yang masih belum pulih dari konsekuensi tahun 2020, maka data yang lemah pada industri itu tampak sangat menakutkan. Jelas bahwa ini adalah konsekuensi dari krisis energi yang mencakup benua Eropa. Tapi itu tidak menjadi lebih mudah.

Produksi Industri (Inggris):

Namun kesedihan pound tidak akan berlangsung lama, karena setelah pembukaan sesi perdagangan Amerika, pound dapat melanjutkan pertumbuhannya. Setidaknya kesimpulan ini dapat ditarik dari perkiraan untuk penjualan ritel di AS, yang dirilis hari ini. Tapi tingkat pertumbuhan mereka akan melambat turun dari 18,2% ke 17,0%. Penurunan dalam aktivitas konsumen, yang merupakan mesin utama ekonomi Amerika, sangat cukup untuk dolar terus kehilangan posisinya.

Penjualan Ritel (Amerika Serikat):

Pasangan mata uang GBPUSD telah mengikuti skenario kenaikan selama tiga pekan berturut-turut, dimana kecenderungan spekulatif telah memicu perubahan harga berskala besar di pasar. Sehingga pound sterling menguat 550, yang menghasilkan pemulihan nilai tukar sehubungan dengan tren penurunan lebih dari 50%.

Sinyal overbought berulang kali ditunjukkan pada instrumen teknikal RSI dalam periode 4 jam, tapi spekulan mengabaikannya. Dengan demikian, pergerakan saat ini diklasifikasikan kembali sebagai inersial.

Ekspektasi dan prospek:

Pergerakan kenaikan masih dianggap sebagai yang utama di pasar, meskipun muncul sinyal-sinyal potensi perubahan dalam kecenderungan trading. Jadi, babak baru pertumbuhan dalam volume long position akan terjadi ketika harga bertahan di 1,3750. Langkah ini akan memicu pergerakan menuju level resistance utama di 1,3800, di area ini pergerakan kenaikan diperkirakan akan melambat dan harga akan memasuki tahap koreksi.

Analisis indikator kompleks memberikan sinyal beli berdasarkan pada periode jangka pendek, intraday, dan jangka menengah karena pergerakan kenaikan inersial.