Pasan keuangan AS ditutup kemarin karena hari libur – Hari Martin L. King. Sementara itu, pasar Eropa diperdagangkan di zona positif di tengah ekspektasi bahwa ECB mungkin dapat menaikkan suku bunga utamanya sebesar 20 basis poin pada akhir tahun, dan bukan sebesar 17, seperti yang diharapkan seminggu sebelumnya.

Dengan menetapkan arah kebijakan moneter untuk bank sentral dunia, regulator AS masih bingung tentang kemungkinan tanggal untuk mulai menaikkan suku bunga, membuat investor khawatir dan memaksa mereka untuk mendengarkan retorika Fed. Namun, pasar mulai optimis kembali setelah J. Powell mengumumkan di Senat pada awal bulan ini bahwa tidak tiga, tetapi sudah empat kali kenaikan suku bunga yang mungkin di tahun ini. Akibatnya, pelaku pasar benar-benar memusatkan seluruh perhatian mereka pada hasil pertemuan Januari Bank Sentral, meyakini bahwa hasil pertemuan tersebut pasti akan mengumumkan tanggal kenaikan suku bunga pertama tahun ini.

Sebelumnya, banyak yang percaya bahwa data inflasi terbaru untuk bulan Desember akan memaksa J. Powell untuk mengambil langkah ini, dan, yang lebih penting, menaikkan suku bunga pada pertemuan bulan Maret. Namun, angka inflasi terbaru memaksa kita untuk mengoreksi pendapat kita.

Apa alasan untuk ekspektasi ini dan apa yang benar-benar mampu dilakukan Fed?

Jelas bahwa inflasi yang tinggi memaksa regulator untuk bertindak, dan itu harus menaikkan biaya pinjaman. Dalam situasi saat ini, tidak masalah kapan – pada bulan Maret atau Juli. Hal utamanya adalah bahwa Fed tidak dapat membiarkan imbal hasil treasury, yang telah perlahan-lahan bergerak naik sejak akhir tahun lalu, melonjak karena situasi ekonomi Amerika saat ini, yang jauh dari sehat karena masalah yang tersisa yang disebabkan oleh krisis 2009-09 dan konsekuensi dari Covid-19.

Situasi ekonomi di AS sangat sulit. Utang publik yang tinggi, baik internal maupun eksternal, membayangi masalah ekonomi saat ini. Keputusan untuk meningkatkan suku bunga dan benar-benar menaikkannya sebesar 0.25% empat kali tahun ini akan menyebabkan peningkatan nyata dalam imbal hasil obligasi pemerintah, dan pada gilirannya, hal ini akan meningkatkan biaya pembayaran utang pemerintah, yang sangat berbahaya dalam kondisi modern, karena dapat menyebabkan default dengan semua konsekuensi selanjutnya.

Oleh karena itu, Fed akan mencoba untuk menunda kenaikan suku bunga, melakukan intervensi verbal, sehingga menahan gelembung keuangan yang meningkat di pasar saham. Terus diharapkan tingkat inflasi akan melambat dan stabil, dan pembentukan rantai pasokan dengan berakhirnya pandemi akan menyebabkan overstocking pasar dan penurunan tekanan inflasi. Sehingga, dalam situasi ini, lebih baik bagi Bank Sentral untuk memilih strategi pengamatan daripada tindakan.

Kami percaya bahwa Bank Sentral akan tertahan pada pertemuan bulan Januari, namun Powell lebih optimis, menunjuk pada sinyal tentang kemungkinan stabilisasi inflasi di negara ini. Kami percaya bahwa perilaku ini akan dirasakan oleh investor sebagai sinyal kemungkinan rendah kenaikan suku bunga pada bulan Maret dan akan menyebabkan gelombang permintaan baru untuk aset berisiko. Ada kemungkinan bahwa hasil pertemuan akan mengarah pada reli yang stabil di pasar saham dengan pelemahan simultan Dolar AS.

Perkiraan untuk hari ini:

Pasangan AUD/USD diperdagangkan di level 0,7200, di bawahnya akan turun menjadi 0,7130.

Pasangan USD/JPY meningkat di tengah keputusan Bank Sentral Jepang untuk membiarkan kebijakan moneter tidak berubah. Kegagalan pasangan ini untuk naik di atas level 115,00 dapat menjadi dasar untuk pembalikan penurunan menuju 113,50.