Selama sesi Asia hari ini, pasangan AUD/USD menetap di area 0,72, bereaksi terhadap data pasar tenaga kerja Australia yang kuat. Laporan yang diterbitkan hari ini mencerminkan tren positif, meskipun varian baru virus corona aktif menyebar di negara tersebut.
Namun, pertumbuhan AUD/USD saat ini seharusnya hanya dianggap sebagai pullback korektif. Pasangan ini terus diperdagangkan di kisaran 0.7150-0.7280, secara refleks bereaksi terhadap aliran berita saat ini. Pada saat yang sama, dolar Australia tidak mampu mengembangkan tren naik pasangan ini sendiri, melainkan hanya karena melemahnya dolar AS. Pada gilirannya, jelang pertemuan Fed bulan Januari, mata uang AS tersendat. Oleh karena itu, pertumbuhan harga saat ini dapat digunakan untuk membuka posisi short.
Dapat diingat bahwa tepat sebulan yang lalu, data Nonfarm Australia juga mengejutkan investor dengan angka yang kuat. Semua komponen rilis di "zona hijau", yang jauh lebih baik daripada ekspektasi. Namun terlepas dari laporan yang cukup kuat, dolar Australia hanya menunjukkan dorongan pertumbuhan jangka pendek. Begitu indeks dolar AS naik, AUD mengikuti USD, dan Nonfarms Australia tidak lagi diperhatikan.
Situasi hari ini serupa. Data yang dipublikasikan hari ini mengejutkan kami dengan "warna hijau"-nya. Misalnya, tingkat pengangguran di Australia pada bulan Desember turun tajam dari 4,6% menjadi 4,2%. Ini adalah rekor jangka panjang: indikator ini terakhir kali berada di level ini pada Juli 2008. Bahkan sebelum pandemi, indikator ini berfluktuasi di kisaran 5,0%-5,4% selama berbulan-bulan. Dengan kata lain, pengangguran Australia tidak hanya kembali ke tingkat sebelum krisis (dan jauh lebih cepat dari jadwal), tetapi juga memperbarui level terendah 13,5 tahun.
Dinamika positif dalam jumlah karyawan pada bulan Desember juga perlu diperhatikan. Angka keseluruhan juga ternyata lebih baik daripada ekspektasi, dirilis sekitar 65 ribu dibanding ekspektasi pertumbuhan sebanyak 59 ribu. Selain itu, struktur indikator ini menunjukkan bahwa pertumbuhan secara keseluruhan disebabkan oleh pekerjaan paruh waktu dan penuh waktu (rasio 41,5/23,5 ribu). Pada saat yang sama, diketahui bahwa posisi penuh waktu, biasanya, menawarkan tingkat upah dan tingkat jaminan sosial yang lebih tinggi, dibandingkan dengan pekerjaan paruh waktu sementara. Oleh karena itu, dalam hal ini, dinamika saat ini sangat positif.
Semua ini menunjukkan bahwa laporan di bidang pasar tenaga kerja ternyata kuat dalam segala hal: tidak hanya mencerminkan peningkatan lapangan kerja, tetapi juga penurunan tajam pengangguran di tengah peningkatan proporsi penduduk usia kerja. Indikator naik menjadi 66,1%.
Reaksi dolar Australia cukup logis. AUD menguat di seluruh pasar dan memperbarui harga tertinggi semi-tahunan saat berpasangan dengan dolar Selandia Baru. Tetapi ketika dipasangkan dengan mata uang AS, dolar Australia bergerak lebih sedikit, tetapi juga menunjukkan karakter.
Namun, posisi long pada pasangan AUD/USD masih harus diperlakukan dengan hati-hati meskipun rilis bersifat positif karena berlanjutnya perbedaan posisi RBA dan Fed. Sebulan yang lalu, begitu data pertumbuhan pasar tenaga kerja yang kuat dirilis, Gubernur RBA, Philip Lowe, menyuarakan pernyataan dovish. Di satu sisi, dia menyatakan keberhasilan ekonomi Australia, tetapi di sisi lain, dia mengesampingkan opsi kenaikan suku bunga pada 2022. Menurutnya, kondisi yang tepat untuk memperketat kebijakan moneter tidak akan tercipta tahun ini. Dia juga menyatakan bahwa prospek inflasi Australia sangat berbeda dari AS. Dalam pernyataan terpisah, kepala Bank Sentral tersebut menekankan bahwa regulator tidak akan menaikkan suku bunga untuk mengendalikan harga real estate. Hebatnya, Lowe kemudian memberi petunjuk kepada pembeli AUD/USD, dengan mengatakan bahwa RBA akan terus menghentikan program pembelian aset di bulan Februari dan selesai pada bulan Mei. Namun, pernyataan ini tidak mendukung dolar Australia karena fakta ini sudah diperhitungkan dalam harga.
Dalam salah satu pidatonya pada akhir tahun lalu, Philip Lowe juga menyatakan bahwa Bank Sentral tidak akan memperketat kebijakan moneter "sampai inflasi aktual stabil di kisaran target 2-3%." Menurut prakiraan Bank Sentral, ini akan terjadi sekitar tahun 2023. Perlu dicatat bahwa saat ini kami memiliki data pertumbuhan inflasi untuk kuartal ke-3 tahun lalu. Data yang lebih baru (Q4 2021) akan diterbitkan minggu depan, 25 Januari.
Akibatnya, RBA sebenarnya menyamakan pentingnya Nonfarm Australia dengan mengecualikan kenaikan suku bunga pada tahun 2022. Selain itu, kepala Bank Sentral mengutamakan inflasi, yang menunjukkan sedikit pertumbuhan. Semua ini menunjukkan bahwa kenaikan harga saat ini dapat digunakan sebagai alasan untuk memasuki penjualan.
Secara teknis, pasangan ini mempertahankan potensi koreksi ke atas selanjutnya. Di chart harian, harga terletak di garis tengah indikator Bollinger Bands, di Kumo cloud. Target pullback korektif terletak di level 0.7280 yang merupakan garis atas Bollinger Bands pada timeframe D1 dan garis tengah Bollinger Bands pada timeframe W1. Ini adalah level resistance yang cukup kuat, yang melindungi area 0.73. Pembeli memperdagangkan AUD/USD di atas level 0.7300 hanya pada pertengahan November tahun lalu. Setelah itu, mereka hanya sekali mencapai batas harga 0.7280 (pada 13 Januari) dan menemukan diri mereka berada di area angka ke-73 – tetapi hanya selama beberapa jam. Setelah itu, dolar Australia kembali ke area kisaran harga 0.7150-0.7280. Oleh karena itu, ketika mendekati level resistance di atas, disarankan untuk mempertimbangkan opsi posisi short, dengan target pertama di 0.7200 dan target utama di 0.7150.
