Para ahli menemukan tanda pergerakan ke bawah dalam dinamika mata uang Inggris, yang secara pesat meningkat setelah publikasi data ekonomi di negara tersebut. Para analis mengatakan bahwa pembalikan potensial ke nilai rendah akan membuat fluktuasi harga untuk pound.

Pada akhir tahun 2021, pound meningkat intens setelah kenaikan suku bunga Bank of England. Tahun ini, mata uang Inggris mencoba untuk tetap berada dalam tren naik, bertindak dengan berbagai keberhasilan. Para analis takut terhadap perubahan negatif dalam dinamika pound, yang dapat dipengaruhi oleh regulator Inggris. Revisi kebijakan moneter saat ini dimungkinkan setelah perilisan data makro ekonomi Inggris yang mengecewakan.

Menurut laporan dari Biro Statistik Nasional, CPI Inggris meningkat sebesar 5,4% pada bulan Desember 2021 tahun-ke-tahun terhadap perkiraan +5,2%. Adapun indikator yang menetapkan tingkat inflasi untuk bulan itu adalah 0,5%, meskipun para analis memperkirakan pertumbuhannya tidak akan melebihi 0,3%. Tingkat inflasi inti Inggris juga melonjak sebesar 4,2% dari tahun ke tahun, meskipun perkiraannya sebesar 3,9%. Menurut para ahli, indikator-indikator ini menunjukkan angka maksimum sejak tahun 1992, yang melampaui nilai puncak tahun 2008 dan 2011.

Pertumbuhan pound yang percaya diri dimulai setelah laporan inflasi yang sangat tinggi di Inggris. Akan tetapi, para ahli khawatir bahwa percepatan inflasi yang tidak terduga akan memicu pengetatan kebijakan moneter yang tidak direncanakan oleh Bank of England. Terdapat prasyarat untuk hal ini, tetapi belum mencapai titik kritis. Bagi regulator, mereka seperti kartu truf tambahan yang perlu digunakan ketika langkah-langkah lain tidak membantu.

Situasi saat ini memberi tekanan pada pound, merangsangnya pada tindakan paradoks. Di satu sisi, pound telah tumbuh secara signifikan setelah data makro ekonomi Inggris, dan di sisi lain, pound mendekati pembalikan ke bawah. Pada hari Rabu, mata uang Inggris menunjukkan tanda-tanda penurunan, meskipun tetap stabil. Pada hari Kamis pagi, pasangan GBP/USD berada di dekat level 1,3626, terus mendapatkan momentum.

Pengetatan kebijakan moneter Fed juga berkontribusi pada pembalikan pound ke bawah. Menurut para ahli, pembentukan pembalikan ini mungkin mengikuti skenario yang diterapkan pada bulan Oktober 2021. Dapat diingat bahwa pasangan GBP/USD berada dalam pola pembalikan "gelombang ketiga" selama periode ini. Saat ini, hanya gelombang penurunan pertama yang telah terbentuk, dan yang kedua masih sangat jauh. Spesialis menyarankan untuk menunggu meningkatnya pound selama dua hari, dan ketika memperbarui posisi terendah, posisi jual dapat dibuka.

Ketidakpastian pada data pasar tenaga kerja di negara ini berfungsi sebagai faktor negatif untuk dinamika sterling lebih lanjut. Menurut laporan ketenagakerjaan Inggris, tingkat pengangguran di negara tersebut telah menurun, namun pertumbuhan pekerjaan telah melambat secara signifikan. Situasi dengan harga produsen Inggris juga telah memberikan tekanan. Menurut data aktivitas bisnis di negara tersebut, harga di sektor manufaktur dan jasa berada pada rekor tertinggi.

Para ahli telah mencatat percepatan inflasi di Inggris bersama dengan menenangkan harga produsen, yang menunjukkan pembalikan ke bawah. Bulan lalu, harga pembelian produsen Inggris turun sebesar 0,2%, meskipun kenaikan 0,6% telah diprediksi. Pada bulan Desember 2021, harga jual produsen juga meningkat sebesar 0,3%. Perlambatan indikator ini tercatat untuk pertama kalinya sejak bulan September 2020.

Menurut para analis, kontribusi harga produsen terhadap inflasi di negara ini secara bertahap menurun. Hal ini difasilitasi oleh koreksi di pasar komoditas. Ketidakpastian dalam situasi saat ini dan dinamika GBP di masa depan membawa peningkatan upah dengan penurunan jumlah pekerjaan. Para ahli percaya bahwa Bank of England mengharapkan perang melawan kenaikan upah di negara ini. Ada kemungkinan bahwa kenaikan suku bunga yang tidak terjadwal akan diperlukan untuk menormalkan situasi. Akan tetapi, mereka juga memperingatkan bahwa hal ini dapat menjadi pukulan keras bagi pasar keuangan dan pound.