Pasangan mata uang GBP/USD terus menurun pada hari Jumat, tidak seperti pasangan EUR/USD. Secara umum, Pound telah bergerak jauh lebih tren dalam beberapa bulan terakhir. Bergerak dalam "tren", dan tidak "bergejolak" karena volatilitas tidak selalu berada di atas. Misalnya, pada hari Jumat yang sama, hanya 56 poin. Sebelum itu, sekitar 60 poin selama dua hari berturut-turut. Jumlah ini sangat sedikit untuk Pound dan bahkan mata uang Euro telah melewati lebih banyak poin. Namun demikian, Pound lebih jarang terkoreksi dan berbalik melawan tren, sehingga jauh lebih menyenangkan untuk trading. Namun, pada hari Jumat, ada penjelasan untuk pergerakan ini. Di pagi hari, laporan penjualan ritel untuk bulan Desember telah diterbitkan di Inggris. Nilainya ternyata jauh lebih buruk daripada perkiraan, yang memprovokasi pergerakan satu arah pasangan pada siang hari. Tetapi, pada saat yang sama, seperti yang telah disebutkan, harga Pound tidak terlalu menurun. Gambaran keseluruhan juga menunjukkan penurunan lebih lanjut dalam mata uang Inggris. Pound telah tumbuh terhadap Dolar selama sebulan dan selama ini berhasil tumbuh sebesar 600 poin. Selain itu, tidak ada penyebab fundamental untuk pertumbuhan kuat itu. Tidak mungkin jika para trader telah membeli Pound selama sebulan penuh berdasarkan satu kenaikan suku bunga utama oleh Bank of England. Jadi, di satu sisi, Pound kini melunasi utangnya ke mata uang AS untuk pertumbuhannya yang tidak dapat terjadi. Namun, jika kita tidak melihat alasan apa pun agar mata uang Euro tumbuh, maka Pound memiliki alasan tersebut. Namun, semuanya kini akan tergantung pada tindakan Bank of England. Jika kenaikan suku bunganya bukan tindakan satu kali dan akan terus memperketat kebijakan moneter, maka Pound memiliki peluang pertumbuhan yang sangat bagus pada tahun 2022, karena pengetatan Fed akan diimbangi oleh pengetatan BA. Jika tidak, Pound Sterling dapat mengikuti mata uang Euro sampai trader bosan dengan pembelian konstan mata uang AS.
Akankah aktivitas bisnis di Inggris berkurang?
Banyak statistik berbeda yang telah dirilis di Inggris pekan lalu. Semuanya tampak bagus, ketika tingkat pengangguran turun, upah naik dengan baik, dan inflasi terus meningkat, yang meningkatkan kemungkinan pengetatan kebijakan moneter. Semua faktor ini dapat dengan aman ditulis sebagai "bullish" untuk mata uang Inggris. Namun, minggu ini berakhir dengan laporan yang benar-benar membawa bencana pada penjualan ritel, dan pekan ini hanya indeks aktivitas bisnis di sektor jasa dan manufaktur yang akan dirilis di Inggris. Situasi dengan aktivitas bisnis di Inggris hampir sama dengan di Zona Euro. Di sektor jasa, mungkin turun di bawah 50,0, karena sekarang berada di angka 53,6 poin, dan ada kemungkinan penurunan di bulan Januari karena Omicron. Tidak akan ada lagi informasi menarik selama seminggu, para trader akan memusatkan perhatian mereka pada laporan PDB AS dan pertemuan Fed.
Pertemuan Fed bagaimanapun juga merupakan peristiwa terpenting dalam sepekan. Pasar memperkirakan bahwa Fed akan terus berpegang pada jalur yang telah direncanakan dan kembali mengurangi program pembelian aset sebesar $30 miliar, yang sekarang berada di angka $75 miliar per bulan. Dengan demikian, bisa selesai secepatnya di bulan Maret. Kami percaya bahwa Fed belum akan menaikkan suku bunga, tetapi bahkan jika ini tidak terjadi, hasil pertemuan masih menjanjikan untuk menjadi "hawkish". Hal ini berarti bahwa kita bisa mengandalkan penguatan mata uang AS, setidaknya pada hari Rabu. Pernyataan Jerome Powell setelah pertemuan, yang retorikanya biasanya senetral mungkin, akan menjadi hal yang penting. Ketika dia membuat pernyataan "hawkish", maka akan membawa efek ganda. Pada umumnya, semuanya bermuara pada Powell yang secara terbuka menyatakan bahwa suku bunga akan dinaikkan pada bulan Maret. Atau, sebaliknya, tidak akan meningkat di bulan Maret. Inilah yang diminati para trader sekarang. Bagaimanapun, pekan ini kita tidak melihat bagaimana mata uang Inggris dapat menunjukkan pertumbuhan. Meski selalu ada kejutan.
Volatilitas rata-rata pasangan GBP/USD saat ini adalah 65 poin per hari. Untuk pasangan Pound/Dolar, nilai ini adalah "rata-rata". Pada hari Senin, 24 Januari, kami memperkirakan pergerakan di dalam saluran, dibatasi oleh level 1,3485 dan 1,3615. Reversal indikator Heiken Ashi ke atas akan menandakan putaran pergerakan korektif.
Level-level support terdekat:
S1 – 1,3550
S2 – 1,3519
S3 – 1,3489
Level-level resistance terdekat:
R1 – 1,3580
R2 – 1,3611
R3 – 1,3641
Rekomendasi Trading:
Pasangan GBP/USD melanjutkan pergerakan ke bawahnya pada kerangka waktu 4 jam. Saat ini, disarankan untuk tetap berada di posisi short dengan target 1,3519 dan 1,3489 hingga indikator Heiken Ashi naik. Direkomendasikan untuk mempertimbangkan posisi long jika pasangan tetap di atas garis MA dengan target 1,3672 dan 1,3702, dan tetap buka sampai indikator Heiken Ashi turun.
Penjelasan untuk ilustrasi:
Saluran regresi linier - membantu dalam menentukan tren saat ini. Jika keduanya bergerak ke arah yang sama, maka trennya kuat sekarang.
Garis MA (settings 20.0, smoothed) - menentukan tren jangka pendek dan arah trading sekarang.
Level Murray - level target untuk pergerakan dan koreksi.
Level volatilitas (garis merah) - kemungkinan saluran harga tempat pasangan akan menghabiskan hari berikutnya, berdasarkan indikator volatilitas saat ini.
Indikator CCI - entri ke area oversold (di bawah -250) atau ke area overbought (di atas +250) berarti reversal tren ke arah yang berlawanan tengah mendekat.
