Indeks pasar saham utama AS - Dow Jones, NASDAQ, dan S&P 500 - menutup hari Kamis kembali dengan penurunan. Tidak sekuat hari sebelumnya, tapi masih turun. Jadi, kami terus menyatakan bahwa semuanya berjalan sejauh prediksi kami. Pada prinsipnya, ini tidak mengherankan, karena, mengingat niat The Fed untuk menaikkan suku bunga dan program pengetatan kuantitatif (QT), tidak ada lagi yang bisa diharapkan. Hal ini telah dibahas oleh banyak pakar, termasuk kami, pada Januari-Februari. Kemarin tidak ada berita dan peristiwa penting. Laporan utama minggu ini adalah inflasi Amerika, yang hanya "berpura-pura" mulai melambat. Cukup sulit untuk menyebut penurunan menjadi 8,3% bahkan penurunan. Namun, sekarang ada alasan untuk memperkirakannya akan turun. Masalahnya, ini dapat terjadi secara tidak proporsional dengan langkah-langkah pengetatan yang diambil The Fed. Kami akan jelaskan apa yang kami maksud. Sekarang The Fed sedang mempertimbangkan opsi untuk menaikkan suku bunga menjadi setidaknya 2,5% (level netral). Di masa depan - hingga 3,5%. Siapa bilang 3,5% cukup untuk inflasi kembali ke 2%? Kami percaya bahwa regulator Amerika mungkin menghadapi situasi di mana inflasi akan tetap di atas level target, sementara levelnya akan sangat tinggi sehingga pertumbuhan lebih lanjut akan menyebabkan resesi ekonomi. Ingat, inflasi sekarang dipengaruhi oleh banyak faktor, yang beberapa di antaranya tidak bergantung pada Fed atau Amerika. Misalnya, terputusnya rantai logistik di seluruh dunia akibat pandemi, dan konflik militer di Ukraina.

Masih belum ada berita dari Ukraina. Konflik masih dalam fase pertempuran posisional tanpa kemajuan berarti di kedua belah pihak. Namun, geopolitik di dunia menjadi semakin menarik. Dalam seminggu (mungkin pada 16 Mei), Swedia dan Finlandia akan mengajukan keanggotaan NATO. Pejabat Moskow menyatakan bahwa langkah tersebut tidak akan berkontribusi pada peningkatan keamanan di benua itu. Kremlin juga menjelaskan bahwa mereka akan terpaksa bereaksi dan menganggap Finlandia dan Swedia sebagai negara musuh setelah momen ini. NATO juga menjelaskan bahwa masuknya kedua negara ke dalam blok tersebut dapat dilakukan secepat mungkin. Tentu saja, kami tidak percaya pada "operasi khusus" selanjutnya, tetapi hingga 24 Februari, hanya sedikit orang yang percaya pada "operasi khusus" di Ukraina. Satu hal yang pasti: situasinya tidak membaik, dan perbincangan damai telah lama gagal. Ukraina saat ini sedang dalam tahap mengumpulkan senjata NATO, melatih para pejuangnya untuk menangani peralatan Barat, dan kemudian bersiap melakukan serangan balasan. Tujuan Kyiv adalah untuk sepenuhnya membebaskan tanah Ukraina dan memulihkan integritas perbatasan yang berlaku hingga tahun 2014. Untuk melakukan ini, Ukraina akan memiliki, setidaknya, cukup senjata dan peralatan terbaru. Dapat diasumsikan bahwa akan ada lebih banyak pertempuran berdarah di masa depan, dan krisis pangan dan energi hanya akan meningkat, yang akan memengaruhi seluruh dunia.