Koreksi yang dimulai pada hari Senin berakhir dengan cepat. Sebelumnya diperkirakan bahwa kata-kata Kepala Federal Reserve Jerome Powell yang akan menghentikannya, tapi kenyataannya, itu terjadi lama sebelumnya. Yaitu, pada awal pembukaan sesi perdagangan AS. Faktanya adalah laporan makroekonomi AS tiba-tiba ternyata jauh lebih baik dari perkiraan. Dan bukannya memperlambat indikator-indikator, mereka justru saling berakselerasi.

Tingkat pertumbuhan penjualan ritel naik dari 7,3% ke 8,2%, meskipun mereka mengharapkan penurunan dari 6,9% ke 4,2%. Itu, tidak hanya data yang baru ternyata jauh lebih tinggi dari perkiraan, tapi juga data sebelumnya direvisi naik. Berbeda dengan produksi industri, hasil sebelumnya direvisi dari 5,5% ke 5,4%. Tapi tingkat pertumbuhannya melaju ke 6,4%, dan bukan melambat turun ke 2,0%. Menilai data-data ini, ekonomi Amerika berjalan dengan sangat baik. Khususnya ketika anda mempertimbangkan bahwa data dirilis untuk bulan April.

Penjualan Ritel (Amerika Serikat):

Tapi jika statistik makroekonomi telah menyelesaikan pergerakan korektif, maka kata-kata Powell menandakan kelanjutan tren untuk penguatan dolar. Meskipun inflasi baru-baru ini melambat, Powell tidak mengatakan satu kata pun mengenai kemungkinan revisi terhadap rencana untuk menaikkan suku bunga. Powell sekali lagi menyatakan bahwa bank sentral akan menaikkan refinancing rate hingga inflasi mencapai level-level target. Yaitu, ke 2,0%. Mengingat bahwa inflasi kini berada di atas 8,0%, maka setidaknya hingga akhir tahun ini, selama tiap pertemuan dari Federal Open Market Committee, refinancing rate akan dinaikkan setidaknya 0,25%. Jadi pada akhir tahun ini, refinancing rate kemungkinan akan berada di atas 2,00%. Tapi pada umumnya, tidak ada hal baru dalam ini dan Powell hanya mengkonfirmasi rencana-rencana yang sebelumnya diumumkan, yang implementasinya diragukan. Powell menghalau keraguan-keraguan itu.

Tapi jika kata-kata Powell tidak cukup untuk segera memulai proses penguatan dolar, maka inflasi Inggris menangani tugas ini dengan sempurna, yang naik dari 7,0% ke 9,0%. Dan ini adalah nilai terbesar dalam lebih dari 40 tahun. Tapi Bank of England baru-baru ini meyakinkan semua orang bahwa pada bulan April, dan datanya dirilis untuk bulan ini, inflasi akan mencapai puncak, setelahnya inflasi akan berangsur turun. Berdasarkan perkiraan bank sentral, inflasi akan mencapai level 7,2%. Tapi kenyataannya ternyata jauh lebih buruk. Dan tidak diragukan lagi level inflasi yang tinggi itu akan berimbas negatif pada ekonomi Inggris. Dan itu sudah terjadi. Hasilnya, setelah lambungan lokal yang kecil, pasar kembali ke tren penguatan dolar AS yang telah lama terjadi.

Inflasi (Inggris):

Pasangan mata uang GBPUSD membentuk koreksi lebih dari 300 poin, akhirnya mengembalikan kuotasi ke level 1,2500. Kelanjutan perlambatan harga menandakan keadaan overheating dari long position.

Instrumen teknikal ESI H4 memasuki zona overbought sepanjang akselerasi. Sinyal ini mengkonfirmasi overheating long position dalam jangka pendek.

Garis pergerakan MA pada indikator Alligator H4 mengarah ke atas, yang berhubungan dengan pergerakan korektif di pasar. Indikator Alligator D1 masih mensinyalkan tren penurunan dalam jangka menengah. Garis pergerakan MA mengarah turun.

Ekspektasi dan prospek:

Stagnasi harga dalam level 1,2500 mensinyalkan proses akumulasi kekuatan trading. Itu akan berakhir segera dan mengarah pada lonjakan harga.

Jika kita berasumsi bahwa koreksi akan berakhir, maka menjaga harga di bawah level 1,2420 akan menyebabkan rebound harga berskala penuh dari level 1,2500. Langkah ini, dalam gilirannya, akan memulai kembali short position.

Skenario alternatif melihat kemerosotan terkini sebagai peluang untuk menyusun kembali kekuatan trading yang akan menghapus status overbought dari pound. Dalam kasus ini, menjaga harga di atas 1,2520 dalam periode empat jam memungkinkan pembentukan pergerakan korektif lebih lanjut.

Analisis indikator kompleks memiliki sinyal beli dalam periode jangka pendek dan intraday karena koreksi. Indikator-indikator dalam jangka menengah memberikan sinyal jual karena tren utama.