Indeks utama pasar saham AS - Dow Jones, NASDAQ dan S&P 500 - menutup hari Rabu dengan penurunan baru yang kuat dan sekarang kembali berada di dekat posisi terendah lokal dan tahunannya. Seperti yang telah kami katakan berkali-kali sebelumnya, hal ini tidak mengejutkan. Aset berisiko terus turun, yang merupakan koreksi global terhadap tren naik global yang telah diamati sebelumnya. Bitcoin jatuh, cryptocurrency jatuh, saham jatuh, dan indeks jatuh. Dua hari yang lalu, Jerome Powell kembali menyatakan bahwa Fed akan melakukan segala hal untuk mengembalikan inflasi dari level tertinggi 40 tahun ke level target 2%. Praktis tidak ada keraguan bahwa suku bunga akan naik selama 8-12 bulan ke depan, ke nilai 2,5-3,5%. Bagaimanapun, ini adalah peningkatan yang kuat, bahkan jika Fed berhenti di 2,5%. Selain itu, pekan ini, beberapa anggota komite moneter Fed memberikan pernyataan, yang juga mengkonfirmasi bahwa suku bunga akan naik dan neraca Fed akan menyusut, jadi tidak ada cara lain untuk pasar saham AS selain turun.

Situasi geopolitik tetap sangat tegang. Jika sebulan lalu seluruh dunia mengikuti dengan seksama situasi di Ukraina, kini perhatian perlahan mulai beralih ke Finlandia dan Swedia, serta negara-negara Baltik dan Polandia. Faktanya, Finlandia dan Swedia telah mendaftar untuk bergabung dengan NATO. Moskow telah menyatakan bahwa Rusia akan menanggapi upaya ini untuk memperluas NATO ke Timur dan tanggapannya akan bersifat militer. Tidak sepenuhnya jelas apa yang dimaksud: apakah memperkuat perbatasan dengan Finlandia, yang panjangnya lebih dari 1.000 km, atau mempersiapkan "operasi khusus" baru. Dengan cara apa pun, hubungan antara NATO dan Federasi Rusia terus memburuk. Tabrakan langsung apa pun pada dua "monster" itu dapat menyebabkan konsekuensi, dengan konflik militer di Ukraina dan pandemi virus Corona akan tampak seperti permainan perang kecil dan pilek. Negara-negara Baltik mengkhawatirkan bahwa Rusia mencoba untuk memotong koridor darat ke wilayah Kaliningrad, yang mungkin akan diblokade karena sanksi yang dijatuhkan terhadap Rusia oleh seluruh Eropa. Polandia, yang memberikan dukungan terbesar ke Ukraina dan secara terbuka menganut retorika "anti-Rusia", mungkin termasuk dalam "denazifikasi". Secara umum, satu hal yang pasti: negara-negara Lituania, Latvia, Estonia, Finlandia, Swedia, dan Polandia terus terang khawatir bahwa Kremlin dapat memerintahkan pasukan untuk memasuki wilayah mereka. Dalam hal ini, ada proses peningkatan kehadiran militer NATO di negara-negara tersebut, serta perluasan blok militer itu sendiri lebih jauh ke timur benua Eurasia, yang ingin dihindari Moskow dengan meluncurkan "operasi khusus" di Ukraina. Jens Stoltenberg, Sekretaris Jenderal NATO, kembali menyatakan bahwa posisi Turki tidak akan menjadi halangan bagi aksesi Finlandia dan Swedia. Negosiasi akan diadakan dan konsensus akan dicapai.