Kemarin minyak diperdagangkan bervariasi setelah Energy Information Administration (Badan Informasi Energi) melaporkan penurunan persediaan minyak mentah AS sebanyak 3,4 juta barel selama minggu sebelumnya.

Persediaan minyak sebenyak 420,8 juta barel, yang berarti 14% di bawah rata-rata lima tahun untuk sepanjang tahun ini, berdasarkan EIA.

Seminggu sebelumnya, cadangan minyak naik sebanyak 8,5 juta barel dan ini untuk sementara memengaruhi harga minyak.

Dalam hal cadangan bahan bakar, EIA melaporkan hasil bervariasi.

Persediaan bensin pekan lalu turun 4,8 juta barel, sementara produksi bensin rata-rata sebanyak 9,6 juta barel per hari.

Sebagai perbandingan, pekan lalu, persediaan bensin turun 3,6 juta barel, sementara produksi mencapai 9,7 juta barel per hari.

Harga bahan bakar di AS terus mengalahkan rekor baru. Untuk pertama kalinya, harga bensin di setiap negara bagian AS telah mencapai $4 per galon, data AAA menunjukkan. Harga gas di California mencapai level tertinggi di mana pengemudi membayar rata-rata $6,02 per galon.

Sementara itu, persediaan sulingan pekan lalu naik 1,2 juta barel, sementara produksi rata-rata 4,9 juta barel per hari.

Pada minggu sebelumnya, persediaan sulingan menengah turun 900.000 barel, dan tingkat produksi harian berada pada 4,9 juta barel.

Pasokan sulingan menengah di AS dan negara-negara lain terus mengetat, menyebabkan kenaikan tajam harga bahan bakar diesel dan kenaikan inflasi. Menurut OPEC+, masalahnya terletak pada kapasitas penyulingan yang tidak mencukupi dikombinasikan dengan permintaan yang kuat.

Kapasitas penyulingan global menurun selama lockdown, tetapi permintaan bahan bakar kini telah pulih, mengungkapkan kesenjangan pasokan dan mendorong harga lebih tinggi. Rally ini kemungkinan akan bertahan untuk beberapa lama.