Situasi geopolitik dan ekonomi saat ini tidak tertandingi dalam hal tingkat pengaruhnya terhadap perilaku investor. Komunitas global belum menghadapi tantangan seperti itu selama beberapa dekade. Kesulitan setelah tatanan ekonomi covid dan perang melawan inflasi yang dimulai secara signifikan diubah oleh perang di Ukraina. Kombinasi dari faktor-faktor ini tidak hanya memicu krisis inflasi, tetapi juga krisis sumber daya, energi, dan pangan. Pada saat yang sama, tekanan sanksi terhadap Federasi Rusia mengganggu rantai pasokan utama, yang juga mempengaruhi pertumbuhan pengangguran global.

Dengan situasi global yang sulit seperti itu, Fed telah mendorong paku terakhir di peti mati pasar yang menggelepar yang telah berkembang selama pandemi. Di antara pasar ini adalah pasar kripto, yang merupakan salah satu penerima manfaat utama dari stimulus ekonomi beberapa triliun dolar. Dalam lingkungan saat ini, penting untuk memahami bahwa kebijakan Fed bertujuan untuk memperkuat dolar AS dan aset terkait. Itulah sebabnya modal mulai mengalir dengan lancer ke obligasi pemerintah AS dan dolar AS. Ini merupakan keputusan yang dapat dimengerti oleh investor untuk berinvestasi dalam dana yang keberhasilannya sangat penting bagi ekonomi terbesar di dunia. Akan tetapi, haruskah aliran modal seperti itu dianggap sebagai jangka panjang?

Seperti yang dapat kita lihat, berdasarkan grafik ini, tidak hanya aset berisiko tinggi yang turun, namun juga logam mulia seperti emas. Meskipun tampaknya dalam situasi ekonomi saat ini, emas harus menjadi salah satu instrumen utama untuk melindungi modal. Akan tetapi, sebaliknya kita melihat arus keluar modal besar-besaran yang mendukung sekuritas AS dan USD. Jelas bahwa aliran modal yang signifikan ke dalam dolar AS adalah upaya perlindungan aset jangka pendek atau jangka menengah sampai situasi pasar stabil. Hal ini juga ditunjukkan oleh pertumbuhan lokal aset utama, sementara DXY sedang dikoreksi. Hal ini menunjukkan komitemen sementara terhadap dolar, namun juga menegaskan minat yang tinggi pada kelas aset lainnya.

Mengingat situasi saat ini, apakah aman untuk berasumsi bahwa masih terlalu dini untuk mengesampingkan Bitcoin sebagai lindung nilai terhadap inflasi? Kemungkinan aset tersebut dapat digunakan kembali sebagai instrument lindung nilai risiko. Keadaan cryptocurrency saat ini benar-benar cocok untuk ini. Bitcoin telah stabil sekitar $29k - $30k, dan volatilitasnya telah menurun ke tingkat yang dapat diterima sebelum Mei. Aset terus menjaga keseimbangan dan dengan demikian menarik perhatian investor. Pertukaran cryptocurrency telah melanjutkan arus keluar koin BTC, yang menunjukkan minat yang meningkat pada Bitcoin.

Meskipun positif lokal, penting untuk memahami bahwa investor terus beradaptasi dengan realitas baru. Masih terlalu dini untuk mengharapkan arus investasi besar dengan tujuan jangka panjang. Hal ini terutama disebabkan oleh kebijakan Fed dan dimulainya program pengetatan kuantitatif. Penting juga untuk dipahami bahwa inflasi di AS berada pada level tertinggi 40 tahun, dan akan memakan waktu lebih dari satu bulan bagi dana untuk mengatasi depresiasi yang merajalela tersebut. Dengan demikian, dalam jangka pendek, BTC tidak mungkin digunakan sebagai sarana untuk melawan inflasi karena tingginya kemungkinan lonjakan volatilitas dan penurunan harga.