Pasangan mata uang GBP/USD terus disesuaikan sepanjang sesi perdagangan hari Rabu. Tentu saja, ketika laporan inflasi Amerika dirilis, ada gelombang emosi, tetapi secara keseluruhan, pasangan ini diperdagangkan seperti biasa. Kami akan membahas inflasi di Amerika Serikat secara terpisah, tetapi untuk saat ini, saya ingin menganalisis bagaimana hal itu dapat memengaruhi gambaran teknikal pasangan pound/dolar (dan euro/dolar). Dari sudut pandang kami, tidak ada yang akan berubah dalam keadaan apa pun. Kami sedang mempertimbangkan tren, bukan satu laporan. Setidaknya dua atau tiga laporan akan diperlukan untuk menyimpulkan penurunan inflasi. Tanpa ini, tidak mungkin untuk menyatakan bahwa inflasi mulai melambat. Beberapa bulan yang lalu, inflasi menunjukkan penurunan 0,2%, setelah itu kembali terus naik. Dengan demikian, terbukti bahwa Federal Reserve tidak akan menyesuaikan arah pengetatan kebijakan moneter berdasarkan satu laporan. Akibatnya, Fed rate akan naik 0,75 persen pada 26-27 Juli.
Ingat, posisi anggota komite kebijakan moneter Federal Reserve saat ini bertentangan. Beberapa orang optimis terhadap masa depan dan tidak mengantisipasi resesi ekonomi. Di sisi lain, beberapa orang percaya bahwa peluang terjadinya resesi besar dan tidak mengantisipasi inflasi akan mulai turun tajam dan cepat. Ini menunjukkan bahwa Fed tidak siap menghadapi inflasi tertinggi dalam empat puluh tahun. Ini menunjukkan bahwa The Fed dan banyak bank sentral lainnya salah perhitungan, karena mereka tidak mengerti bagaimana menangani indeks harga konsumen. Bank of England kebetulan adalah contoh nyata dari hal ini. Mereka mulai menaikkan suku bunga sebelum Federal Reserve dan belum mencapai penurunan inflasi 0,1%. Selain itu, Bank of England memperkirakan level maksimum belum tercapai. Pada tahun 2022, para pakar mengantisipasi pertumbuhan setidaknya 10 persen. Akibatnya, perjuangan berlarut-larut akibat kenaikan harga perlu dipersiapkan, yang akan sangat bergantung pada konflik geopolitik di Ukraina.
Skotlandia tidak mengesampingkan diselenggarakannya referendum.
Hari ini, putaran pertama pemungutan suara akan berlangsung di Inggris untuk memilih pimpinan Partai Konservatif, yang akan menggantikan Boris Johnson sebagai Perdana Menteri. Namun, berita kemarin dari Skotlandia mengurangi pentingnya krisis politik lain. Pada 19 Oktober 2023, Menteri Pertama Nicola Sturgeon menjadwalkan referendum kemerdekaan Skotlandia dari Inggris. Penduduk Skotlandia akan ditanya, "Haruskah Skotlandia mencapai kemerdekaan penuh?" Namun, kami hanya membahas referendum konsultatif. Dengan kata lain, polling akan dilakukan. Parlemen Skotlandia khawatir bahwa hasil referendum baru mungkin sama dengan tahun 2014 ketika mayoritas warga Skotlandia memilih untuk tetap berada di bawah kendali London. Namun, tidak ada Brexit, dan Inggris tetap menjadi anggota Uni Eropa.
Sejak saat itu, hampir satu dekade telah berlalu, dan keinginan Skotlandia untuk meninggalkan Inggris dan kembali ke Uni Eropa tumbuh setiap tahun. Dengan demikian, referendum konsultatif akan diadakan guna menentukan apakah Skotlandia mendukung kemerdekaan dari Inggris. Jika jawabannya tegas, pemerintah Skotlandia dapat memulai persiapan legislatif untuk referendum utama, yang akan menjadi dasar penarikan Skotlandia dari yurisdiksi London. Ingat, Edinburgh harus mendapatkan izin resmi dari London untuk mengadakan referendum kemerdekaan. Di bawah Boris Johnson, kemungkinan seperti itu hampir tidak terbayangkan, dan kemungkinan Perdana Menteri yang baru tidak akan ingin menyerahkan sepertiga wilayah Inggris. Karena itu, masih belum jelas bagaimana Edinburgh akan melakukan referendum resmi tanpa izin. Mungkin dia siap menghadapi konflik terbuka dengan London, tetapi kemudian "titik panas" baru muncul di peta politik dunia. Hukum saat ini ada di pihak Inggris: referendum tidak mungkin diadakan tanpa izin!
Selama lima hari perdagangan ini, volatilitas rata-rata pasangan GBP/USD sebesar 134 poin. Bagi pasangan pound/dolar, nilai ini "tinggi". Dengan demikian, kami mengantisipasi pergerakan intra-channel pada Kamis, 14 Juli, yang dibatasi oleh level 1.1783 dan 1.2052. Reversal indikator Heiken Ashi ke bawah menunjukkan kemungkinan berlanjutnya penurunan.
Level support terdekat:
S1 – 1.1902
S2 – 1.1841
S3 – 1.1780
Level resistance terdekat:
R1 – 1.1963
R2 – 1.2024
R3 – 1.2085
Rekomendasi Trading:
Pasangan GBP/USD memulai upaya koreksi baru pada timeframe 4 jam. Oleh karena itu, kami akan terus mempertimbangkan order jual dengan target di 1.1841 dan 1.1783 hingga indikator Heiken Ashi berbalik ke bawah. Saat harga di atas moving average, order beli harus ditempatkan dengan target di 1.2024 dan 1.2052.
Penjelasan gambar:
Channel regresi linear - membantu menentukan tren saat ini. Jika keduanya mengarah ke arah yang sama, maka tren saat ini kuat.
Garis moving average (pengaturan 20.0, diperhalus) - menentukan tren jangka pendek dan arah trading yang sebaiknya dilakukan.
Level Murray - level target pergerakan dan koreksi.
Level volatilitas (garis merah) - kemungkinan channel harga di mana pasangan ini akan menetap pada hari berikutnya, berdasarkan indikator volatilitas.
Indikator CCI - masuknya indikator ini ke area oversold (di bawah -250) atau ke area overbought (ke atas +250) berarti reversal tren ke arah sebaliknya hampir akan terjadi.
