Greenback mendapatkan support baru pada pertengahan pekan ini - data positif tentang sektor jasa AS. Para ahli bertaruh bahwa puncak pertumbuhan USD belum berlalu.

Pada hari Rabu sore, 3 Agustus, mata uang AS naik secara signifikan terhadap mata uang Eropa setelah perilisan laporan aktivitas bisnis pada sektor jasa AS. Menurut perkiraan Institute for Supply Management (ISM), pada bulan Juli, indeks aktivitas bisnis di sektor jasa AS meningkat menjadi 56,7% dari bulan Juni 55,3%. Ini menginspirasi para pelaku pasar dan para analis yang memperkirakan penurunan dari indikator menjadi 53,5%.

Sampai saat ini, greenback telah berhasil memulihkan kerugian sebelumnya dan menunjukkan pertumbuhan terhadap mata uang lainnya, terutama euro. Pasangan EUR/USD berada di kisaran 1,0181-1,0182 pada hari Kamis, 4 Agustus, mencoba untuk bergerak ke level lain.

Para analis khawatir mengenai situasi ekonomi di area euro. Menurut data saat ini, indeks aktivitas bisnis di area euro turun menjadi 51,2% pada bulan Juli, turun di bawah angka Juni 53%. Pada saat yang sama, pada bulan Juli, level penjualan ritel di area euro berjumlah hingga -3,7% secara tahunan, dibandingkan dengan 0,4% yang tercatat pada bulan Mei. Terhadap latar belakang ini, euro menderita kerugian yang signifikan dan sulit untuk pulih.

Situasi ini mempengaruhi greenback, yang pemulihannya tidak terhalang oleh sedikit perlambatan pertumbuhan ekonomi AS. Akan tetapi, fakta ini sedikit mengkhawatirkan Federal Reserve dan menjadi alasan untuk pemantauan indikator ekonomi yang lebih hati-hati. Bank sentral bermaksud untuk memantau situasi hingga pertemuan selanjutnya mengenai kebijakan moneter, yang dijadwalkan untuk bulan September. Dalam membuat keputusan suku bunganya, Fed akan mempertimbangkan sejumlah indikator ekonomi di AS. Prioritasnya adalah untuk melawan inflasi dan menstabilkan situasi ekonomi di negara ini. Akan tetapi, kebijakan Fed yang terlalu agresif dapat memicu penurunan USD, para ahli memperingatkan.

Ahli strategi mata uang di TD Securities yakin bahwa greenback akan terus menguat dalam beberapa bulan mendatang di balik data makro AS yang kuat. Saat ini, ekonomi AS sedang menunjukkan ketahanan, terlepas dari penurunan jangka pendek. Para analis mencatat prospek untuk pertumbuhan dolar dalam cakrawala perencanaan jangka menengah dan jangka panjang. Menurut para ahli, greenback didukung oleh langkah kebijakan moneter saat ini diikuti oleh Fed. Para analis yakin bahwa dukungan ini akan terus berlanjut hingga awal musim gugur. Ke depannya, USD dapat melemah jika Fed mengubah strategi.

Menurut sejumlah ahli strategi mata uang, kekuatan dolar belum mencapai puncaknya, namun ini akan terjadi dalam waktu dekat dari tiga hingga enam bulan. Pada saat yang sama, banyak yang yakin najwa dolar telah mencapai puncaknya. Terhadap latar belakang ini, masalah paritas euro dengan dolar kembali menjadi topikal. Pada saat yang sama, TD Securities percaya bahwa kurs dolar di masa depan "akan terkait erat dengan prospek pertumbuhan ekonomi AS dan faktor-faktor lain, terutama dengan pasar saham global."