Sejak Jumat lalu, situasi di berbagai pasar bergantung pada Pound Sterling, yang secara tak terduga menurun ke posisi all-time lows. Ini adalah pendorong utama kenaikan Dolar AS, yang menyebabkan penurunan indeks saham dan komoditas. Setelah rebound yang tidak signifikan pada Pound Sterling, nilai Greenback terus naik. Kenaikan tersebut disebabkan oleh pengumuman BoE. Regulator menyatakan bahwa mereka tidak berencana untuk mengambil tindakan darurat. Artinya, BoE tidak akan menaikkan suku bunga acuan hingga pertemuan berikutnya. Mengingat hal tersebut, Pound Sterling mulai jatuh, sehingga membawa Euro turun. Karena kalender ekonomi makro tidak kaya akan peristiwa, situasi pasar hampir tidak akan berubah dan nilai Dolar AS kemungkinan akan terus meningkat nilai.

Setelah rebound minor, Euro kembali jatuh terhadap Greenback. Akibatnya, mata uang mencapai swing low baru dari siklus ke bawah yang terletak di 0,9553. Hal ini menunjukkan perpanjangan tren turun.

Pada grafik empat jam, indikator teknikal RSI bergerak di dalam area oversold, yang sesuai dengan sinyal posisi short yang overheat. Pada grafik harian, indikator mengabaikan rebound baru-baru ini dan terus bergerak di bawah level 30. Hal ini menunjukkan niat bears untuk mempertahankan tren yang ada.

Pada grafik empat jam dan harian, MA Alligator mengarah ke bawah, sehingga sesuai dengan arah tren utama.

Outlook

Jika harga menetap di bawah 0,9550, akan jatuh lebih dalam. Dalam hal ini, trader mungkin tidak memperhatikan sinyal posisi short yang overheat. Pasangan ini dapat menurun ke posisi terendah yang tercatat pada tahun 2001 dan 2000.

Berdasarkan skenario alternatif, pasangan Euro/Dolar mungkin rebound dari 0,9550 seperti di awal pekan.

Dalam hal analisis indikator yang kompleks, dalam periode jangka pendek, intraday, dan jangka menengah, indikator teknikal memberikan sinyal jual sejak tren turun berlanjut.