Dengan pasar AS yang mengkhawatirkan mengenai sikap Federal Reserve yang lebih agresif karena inflasi yang sulit dikendalikan, Bank for International Settlements memperingatkan bahwa kenaikan suku bunga global yang lebih tinggi dari ekskepktasi tidak dapat dikesampingkan.

Claudio Borio, kepala departemen moneter dan ekonomi di BIS, menunjukkan bahwa bank-bank sentral sangat jelas mengenai menuntaskan pekerjaan dan berhati-hati dalam menyatakan kemenangan terhadap inflasi terlalu dini.

Laporan kuartalan BIS terbaru mengatakan bahwa bank-bank sentral akan tetap hawkish untuk waktu yang lebih lama dari yang diharapkan demi menjaga inflasi tinggi tetap terkendali.

Menurut Borio, penting untuk bank-bank sentral mengindari kesalahan pada 1970an dengan menyatakan kemenangan terlalu dini.

Pasar jatuh selama beberapa pekan terakhir. Investor tengah mempertimbangkan kembali ekspektasi pada kenaikan suku bunga. Pada awal tahun, pasar bersiap untuk pemotongan suku bunga di akhir 2023. Ini berdasarkan pada ide bahwa Fed telah menyelesaikan tugasnya dengan siklus pengetatan empat persentase poin.

Kini, data makroekonomi untuk Januari menunjukkan ekonomi yang kuat, ketenagakerjaan tinggi dan inflasi tinggi yang tetap menjadi problematika. Ini memicu ekspektasi baru bahwa Fed akan menaikkan suku bunga dan menjaganya tetap pada level yang lebih tinggi.

Namun, bahkan setelah sell-off baru-baru ini di pasar, BIS mencatat bahwa harga aset keuangan terus mengarah pada "ekspektasi kuat bahwa kenaikan suku buga akan berhenti sebelum akhir tahun ini dan bahwa policy rates akan turun pada 2024." Tapi mungkin bukan itu masalahnya, mengingat "perbedaan tajam" dari pesan bank sentral, "tidak ada indikasi bahwa pelonggaran dipertimbangkan."

Inflasi adalah masalah karena penurunannya tidak cukup cepat. Dan dalam beberapa kasus, semakin meningkat.

Kabar terbaru dari ukuran inflasi pilihan Fed, indeks harga PCE inti tahunan, menunjukkan akselerasi pada bulan Januari, mencapai ke 4,7% dibandingkan dengan ekspektasi 4,3%.

Di zona euro, inflasi tahunan inti, di luar volatilitas harga pangan dan energi, mencapai rekor tertinggi baru 5,3% pada bulan Januari.

Pelajaran yang dapat dipetik pada 1970an adalah inflasi dapat menunjukkan tanda-tanda perlambatan tapi kemudian berbalik.

Komplikasi lain dalam kisah inflasi adalah perubahan dalam kebijakan moneter sekarang berdampak lebih kecil pada permintaan konsumen, sehingga makin menyulitkan bank-bank sentral untuk meredakan tekanan harga.

Laporan kuartalan BIS juga merilis penelitian tambahan mengenai bagaimana kebijakan yang lebih membatasi memengaruhi tekanan sistem keuangan dan level utang. Laporan tersebut juga memperhatikan hubungan antara harga komoditas yang lebih tinggi dan dolar AS yang lebih kuat, dengan risiko stagflasi.